11# SEDIKIT PERHATIAN

1.2K 84 66
                                    

Makasih udah mau nyembuhin luka gue, lo mirip nyokap gue.

Saat ini teman-teman Bara sedang berada di lapangan outdoor SMA Garena.

Mereka dihukum karena terlambat massal, alhasil mereka berjemur dibawa terik matahari yang memancarkan sinarnya begitu panas.

"Ya ampun panas bener ini, dasar ibuk gendut gak ada hati!" gerutu Alfred kesal saat mereka disuruh hormat di tiang bendera.

"Namanya juga buk Dona, kalo ga ngehukum kita dia mana bakal puas," sahut Radit sambil memejamkan matanya kepanasan.

"Si bos enak bener, gara-gara dia masih sakit dibolehin masuk," Aziz yang berada di belakang Radit menyahut.

"Ya iyalah secara juga si buk Donat tu kan suka ama Bara," seru Darka mengejek Buk Dona yang sedang duduk dimeja piket sambil memakan ketopraknya.

"Bilang aja lo iri kan jiz," ejek Zafran sambil mengunyah permen karetnya.

Aziz melotot menggelenggkan kepalanya, "Enak aja, gue bukan iri gue cuman cemburu,"

"Terserah lo aja deh jiz," sergah Raksa.

"Enak bener dah tu ketoprak, jadi laper gue," ujar Alka bermonolog saat melihat Bu Dona yang asik makan.

"Sabar bentar lagi jam istirahat, kita langsung cabut," sahut Regan sambil merogoh uang yang berada di kantong bajunya.

"Ya ampun gue lupa! Kagak bawa duit gue!" seru Regan heboh melupakan hukumannya dan berlari lari mengitari lapangan.

"REGAN!!!! NGAPAIN KAMU LARI LARI GA JELAS??!!" Bu Dona berdiri sanbil membawa sendok ketopraknya kearah mereka.

"Sini kamu Regan!" titahnya namun Regan tak peduli.

"REGAN!!!" Temannya yang lain hanya terkikik geli melihat Regan seperti cacing kepanasan karena lupa membawa uang jajan dan bu Dona yang menatap garang Regan.

"Sumpah deh itu si Donat kayak mau nelen si Regan," bisik Arkan kepada Rava.

"Iya ga ada manis manisnya dikit jadi cewek," lirih Rava takut bu Dona mendengarnya.

"Kayak cewek lo kan, si Arsha galak bener," kekeh Bari disambut dengan pelototan Rava.

"Gausah ngelak bro, kita ada kok buktinya!" seru Darka semangat.

Raksa hanya terkekeh, "Si Darka sama Regan liat lo gendong Arsha keluar dari club," terang Raksa.

"Bahkan mereka punya foto lo sama Arsha tidur bareng di kamar," sela Arkan.

Rava menggeram kesal, "Gue cuman bantuin dia disuruh nyokap, ga lebih."

Darka menyolek pipi Rava yang berada di belakangnya, "Gausah ngelak bro, kalo suka tu bilang jangan di pendem ntar diambil si Regan baru tau rasa lo!"

Rava melotot garang,"Gue beneran cuman disuruh nyokap, dan gue emang gak ada rasa ama tu anak," kata Rava membela dirinya.

"Iyain aja apa kata si kulit putih," ujar Zafran menyudahi perdebatan mereka yang tidak ada habisnya.

Rava hanya mendengus kesal, teman-temanya selalu saja memergokinya jika bersama dengan Arsha.

***

Vana bangkit diikuti dengan Lisa yang berjalan di sampingnya, mereka berdua pergi kekantin demi mengisi perut yang sudah keroncongan.

"Besok gue nginep rumah lo ya," ucap Vana menatap gadis berkacamata itu.

Lisa mengangguk, "Tumben, lagi ada apa nih sampe lo mau nginep dirumah gue?" balas Lisa.

BARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang