12# DITOLAK

1.2K 78 96
                                    

Kalo gue bilang ga suka ya ga suka, sepinter apapun lo kalau hati lo ga baik, sorry ga level sama gue.

Hari-hari disekolah, Vana semakin menjadi lebih dekat kepada Bara. Contohnya saat ini Bara menjemputnya ke rumah dan pergi kesekolah bersama.

Jika ditanya Vana mengapa ia menjadi baik, alasanya hanya karena Vana mengobatinya saat di UKS dulu.

Vana turun dari mobil Bara dan berjalan masuk kekelas, "Nanti pulang sama gue lagi ya," ujar Bara menatap lurus kedepan.

"Kalo gue ga mau gimana?" tanya Vana menantang, Bara menghela nafasnya, "Gue ngambek."

Vana hanya tertawa mendengar penuturan Bara, "Ngambek? cowok masa ngambekan sih," gurau Vana masih diiringi gelak tawanya.

"Jangan ketawa nanti banyak yang suka ama lo," kata Bara membuat Vana mengerutkan keningnya.

"Emang kenapa kalo gue banyak yang suka?" tanyanya kembali.

"Ya gue cemburu lah," pungkas Bara mengalihkan tatapannya ke arah kanan.

Vana hanya terkekeh, "Lo ga ada hak buat cemburu Bar, aneh-aneh aja," balas Vana lalu mengambil permen di saku bajunya dan menyerahkannya satu kepada Bara yang langsung diterima Bara.

"Jadi gue di tolak lagi ya," ucap Bara memelas sambil memakan permen itu.

"Lo kapan nembak gue?" tanya Vana bingung, ia sedikit menjauh untuk membuang bungkus permennya di tong sampah dan kembali berjalan di samping Bara.

"Yang dikantin waktu lo mau minum es teh," jawab Bara.

"Haha, lo nembak gue gitu ceritanya?  sorry ya gue tolak lagi," ujar Vana sambil menampilkan cengiran khasnya.

"Permen lo aja gue terima, masa lo ga terima gue," ungkap Bara membuat Vana menepuk pundaknya, "Lo belum beruntung, bro!" seru Vana diiringi kekehanya.

"Btw, lo kok jadi baik sama gue, ga marah-marah sama gue lagi, sifat konyol lo tiba-tiba ilang. Kenapa coba?" tanya Vana bingung.

Bara menggeleng, "Itu sifat gue kalo masih belum deket sama orang, dan lo bakalan tau sifat asli gue kalo lo udah deket pake banget sama gue," tutur Bara.

"Gue penasaran sama sifat lo," gumam Vana memikirkan sifat yang berbeda lagi dalam diri Bara.

"Gue penasaran kenapa lo nolak gue," gumam Bara juga tepat di telinga Vana, membuat gadis itu kaget.

"Udah sampe ni," ucap Bara yang mengantarkan Vana sampai depan pintu kelasnya, Vana mengangguk lalu ingin masuk kedalam kelas, cekalan tangan Bara membuatnya berbalik lagi.

"Apa?" tanya Vana bingung.

"Gue bakal berusaha lagi dapetin lo!" seru Bara sambil tersenyum pasti dan mengepalkan salah satu tangannya ke udara.

Vana hanya tersenyum, Bara lalu berjalan ingin meninggalkan Vana dan menuju kelasnya.

"Bar!" teriak Vana membuat Bara menoleh untung keadaan koridor masih lumayan sepi dan Vana tidak akan malu berteriak disana.

BARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang