"Saya bilang, saya ga suka ya gasuka! jangan paksa saya!"
Alfred melirik curiga kepada salah satu teman yang duduk dibelakangnya, tak lain adalah Bara yang sedang tersenyum kearah jendela, padahal diluar jendela tidak ada apa-apa.
Setelah keluar main kedua tadi, senyum dari bibir Bara tak pernah pudar membuat para siswi menjerit histeris dibuatnya.
"Sumpah si Bara beneran gila," gumam Alfred kepada Radit yang langsung diangguki olehnya.
"Kebanyakan minum obat kali," sahut Radit ngasal.
Mata Alfred menyipit, "Bos, lo kenapa?" tanya Alfred penasaran.
Bara sedikit terkejut,"Lo tanya gue?" sahut Bara-mengalihkan tatapanya ke arah cowok itu dan bersandar ke dinding.
Alfred mengangguk, "Lo waras?" tanya Alfred lagi.
Bara mengangguk, "Ya waras lah gue, buktinya gue ada disekolah,"
Alfred menggeleng, "Bukan-bukan, lo pasti bukan Bara kan, ga biasanya Bara gue itu senyum-senyum kayak gini,"
Bara menatap Alfred jengah, "Terserah lo," ujar Bara kembali.
Radit melirik Bara sekilas, "Palingan kemaren bolos baru ketemu jodohnya dia," gurau Radit dibarengi gelak tawa Alfred.
"Jodoh si bos? orang si bos kaku kayak gini mana ada yang mau," ejek Alfred membuat Bara kesal.
"Terus aja ejek gue sampe puas, nanti gue kasih bogem satu-satu baru tau rasa lo pada!" gerutu Bara kesal lalu menekuk wajahnya.
"Ini nih ketua Setados ber hati hello kitty, di ejek sikit ngambekan," cibir Alfred lagi yang dihadiahi jitakan di kepalanya.
Alfred mengusap kepalanya, "Kampret lo bos," gumam Alfred kesakitan.
"Udah ngerjain tugas yang dikasih Pak Nono?" tanya Radit mengalihkan pembicaraan.
Bara melotot sambil menggeleng keras, "Gimana dong? gue belum ngerjain!!! abis gue dimakan sama dia nanti!" seru Bara heboh.
"Buku lo mana? buku lo!" Bara panik saat bel 10 menit lagi akan masuk pelajaran, ia menggeledah tas Radit dengan cepat.
"Buku gue sama si Aya," sergah Radit lalu menutup kembali tas nya yang baru saja di obrak-abrik.
"Aya!!!! Buku Radit sama lo???" teriak Bara dari tempat duduknya membuat gadis bertubuh mungil itu menoleh, "Ga sama gue lagi, sama si Milda."
Bara menghela nafasnya ia harus berhadapan dengan gadis berbadan besar itu, "MILDA!!! BUKU RADIT MANA?" tanya Bara dengan lantang membuat seruluh penjuru kelas menatapnya.
Itulah Bara, sifatnya selalu berbeda, jika bertemu orang yang tidak dikenal ia akan bersifat dingin, jika sudah duduk dikelas bersama teman-temanya ia akan mengeluarkan sifat gila, dan jika sudah dirumah sifat hellokitty nya lah yang muncul.
Unik tapi tetap mengagumkan, walaupun begitu Bara tetap lah cowok brutal yang tak segan-segan menghabisi nyawa orang yang menyakiti semua keluarganya baik teman maupun pacar. Eh pacar? mungkin belum saatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [ON GOING]
Teen Fiction[UPDATE SABTU-MINGGU] Budayakan follow terlebih dahulu lalu baca dan jangan lupa vote dan comment nya, hargai karya saya ya hihi. Bara Amerisium Wilhelm, panggilanya Bara. Cowok yang memiliki badan bagus dan selalu memikat kaum hawa di SMA Garena. K...