17# BASECAMP

1K 73 10
                                    

"Ini dia yang kita tunggu-tunggu, bank makanan dah dateng woy!" ujar Alfred heboh membangkitkan suasana malam yang sunyi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini dia yang kita tunggu-tunggu, bank makanan dah dateng woy!" ujar Alfred heboh membangkitkan suasana malam yang sunyi itu.

Bara memarkirkan mobilnya disamping mobil Rava, tak lupa ia menutup pagar tersebut, setados memang mempunyai basecamp seperti rumah yang mereka beli dengan cara menabung satu sama lain.

Rumah yang jadi tempat basecamp tak jauh dari SMA Garena, biasanya jika mereka suntuk berada dirumah mereka lebih memilih basecamp tempat mereka tinggal dari pada dirumah.

"Ini nih yang gue tunggu!" ujar Regan mengeluarkan bir kalengan dari plastik.

"Kalo urusan begituan aja cepet," sahut Raksa membuat Regan tersenyum.

"Woy! makan woy! udah dateng si bos!" seru Darka melihat teman-temanya yang lain masih sibuk bermain game online di hp masing-masing.

"Iyee! tunggu bentar elah, kagak mati-mati tu bocah," balas Aziz kesal saat musuhnya belum mati juga.

"Biarin ajalah, nanti kalo perutnya laper paling juga kesini," Rava duduk di samping Bara yang bersender di dinding.

"Lama bener perginya, setengah jam gue disini," ucap Rava yang diangguki oleh Bari.

"Bener tuh, karatan nungguin lo tapi lebih tepatnya makanan lo sih," tukas Bari membuat Bara terkekeh.

"Lu mah taunya makan mulu, gimana gak buncit tu perut," cibir Zidan menepuk pelan perut Bari yang semakin mengembung.

"Biarin, gini-gini gue sehat walafiat," ujar Bari membela diri.

"Hooh" Hanya satu kata yang di ucapkan Raksa untung mengakhiri perdebatan mereka.

Bara hanya tertawa melihat Bari yang selalu di bully oleh teman-temannya yang lain.

Acara makan dan minum itu terus berlanjut hingga jam dua belas malam, ada yang sudah tertidur ada juga yang masih bermain game dan ada juga yang masih makan-makanan ringan yang dibawa Bara serta minum bir yang dibelinya.

"Coba aja deh Rav," paksa Regan menyodorkan minuman beralkohol tersebut kepada Rava.

"Ga dibolehin gue sama nyokap," balas Rava menyibukkan diri dengan bermain handphone saat mereka memaksa pria berkulit putih itu meminum alkohol.

"Caelah gitu doang, challenge aja kita!" seru Arkan yang baru saja membuang bungkus snack Lays di tong sampah.

"Gimana? bagus juga ni, bisa buktiin kalo kita beneran tangguh," Aziz yang baru selesai bermain game duduk di samping Regan yang sudah membuka kaleng minuman beralkohol tersebut.

"Gak laki namanya kalo gak minum!" seru Alka yang sedang tiduran bermain handphonenya.

"Tunggu bentar, gue ambil yang lain," ujar Regan pergi kearah dapur untuk mengambil beberapa botol vodka di lemari minuman mereka.

BARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang