16# SUPERMARKET

1K 62 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Vana melirik cokelat yang berada di paper bag tersebut, jari lentiknya bergerak untuk mengambil cokelat yang masih terbungkus dengan rapi.

Niatnya ia urungkan untuk memakannya, ia terlalu menyayangkan cokelat itu dimakan mulutnya sendiri, gadis itu menyimpan cokelat itu di lemari pendingin terlebih dahulu.

Vana berjalan duduk di atas sofa, kakinya ia lipat dengan tangan yang memegang snack ringan yang berada di pangkuannya.

"Assalamualaikum, mama pulang," suara itu terdengar saat mamanya membuka pintu dan masuk kedalam.

"Waalaikumsalam," balas Vana tanpa mengalihkan pandanganya saat menonton film Spongebob.

"Bi Siti mana Van?" tanya mamanya yang sudah duduk di meja makan.

"Katanya tadi mau nyari pupuk tanaman buat taman belakang," jawab Vana yang diangguki oleh Fera.

Fera membuka tudung saji tersebut dan makanan disana masih utuh, "Kamu nggak makan?"

Vana menggeleng, "Belum ma, masih kenyang."

"Makan dulu sana, nanti kambuh  maag kamu, ngeluh sama mama," cerocos Fera mulai mengomeli anaknya.

Vana mendengus kesal, "Iya iya ma," snack yang berada di tanganya sudah ia letakkan di meja kaca di depan sofa, gadis itu mengambil nasi beserta lauk pauknya dan memakannya namun pandangannya masih tetap melihat kearah film Spongebob itu.

"Nanti temenin mama ya," ujar Fera yang berjalan kearah dapur.

"Belanja bulanan," sambungnya lagi.

Vana hanya menganggukan kepalanya pertanda iya.

Setelah selesai makan, gadis dengan balutan kaos berwarna putih itu duduk di kursi balkonnya sambil menikmati semilir angin sore yang menerpa wajahnya.

Kaki jenjangnya sudah ia letakkan diatas meja yang di sediakan disana, sedangkan tanganya sibuk membolak-balikkan buku cetak fisika yang berada di gengamannya.

"Ya ampun susah banget!" keluhVana–kepalanya ia dongakkan keatas dengan memejamkan matanya, esok ia akan ada ulangan fisika serta bahasa inggris, ia terus meracau tidak jelas mengucapkan rumus-rumus fisika yang tidak masuk sama sekali di otaknya.

tiba-tiba ia membuka matanya dengan cepat, teringat akan sesuatu yang di ucapkan Bara siang tadi.

Memang sebelum istirahat kedua tadi Bara sempat mengirimkannya pesan untuk menemaninya pergi ke supermarket.

Memang sebelum istirahat kedua tadi Bara sempat mengirimkannya pesan untuk menemaninya pergi ke supermarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang