"Orang baru jadi awal masalah baru."
****
Seorang wanita paruh baya membuka tirai jendela, menampakkan sinar matahari pagi yang menembus langsung lewat jendela kamar anaknya.
Selimut yang menggulung tubuh sang gadis di ambil, "Bangun! Pagi! Pagi! Pagi!" ucap Mama nya membangunkan gadis itu.
Vana menggeliat sebentar, "Udah pagi?" tanya nya.
Fera hanya menggeleng, "Bukan pagi tapi udah sore," geram Fera melihat anaknya yang selalu bangun kesiangan.
Vana terkekeh saat Mama nya pergi meninggalkan kamarnya, gadis itu melihat handphone nya dan seketika matanya melotot, "Buset! Jam 6.30?!"
Dengan cepat ia bangun dan berlari menuju kamar mandi, tak perlu waktu lama untuk ia membersihkan diri, ia memakai baju sekolahnya dan tak lupa pula memakai sweaternya.
"Okey sabar Van," ucapnya pada diri sendiri saat mencoba make up se natural mungkin.
Tangan nya sangat lihai memainkan pensil alis itu, polesan diwajah nya terlihat natural dan tidak berlebihan.
Sekitar 15 menit ia selesai, dengan cepat tangan nya mengambil tas yang berada di sanping meja nya.
"Lets go!" seru nya sambil keluar dari kamar.
"Ma, Vana sarapan di kantin aja ya," ucapnya sambil memasang jam tangan menuruni anak tangga.
Fera dan Varo menoleh, "Jangan makan yang pedes pedes, inget." balas Mama nya sambil memberikan beberapa lembar uang untuknya.
Vana mengangguk lalu menyalami Mamanya, setelah itu ia beranjak pergi mengambil sepatunya dan keluar rumah.
Hari ini Bara tak menjemputnya dikarenakan anak kelas 12 banyak tugas jadi Vana memilih pergi sendiri untuk saat ini.
Gadis itu mengendarai mobil abangnya saat ini, jalanan terlihat sepi membuatnya menancapkan gas lebih tinggi.
Tanpa sadar ada seseorang yang menyerempet mobil nya dan jatuh, "Eh eh itu kenapa?" tanya nya pada diri sendiri saat melihat seorang terjatuh.
Ia memberhentikan mobil nya dan cepat keluar dari mobil, tangan gadis itu terulur untuk membantu pria yang menyerempet mobilnya tadi.
"Are you okay?" tanya nya.
Cowok itu menerima uluran tangan dari gadis itu dan matanya bertatapan dengan Vana.
Ia sedikit mengangguk, "Gapapa kok."
Vana terkejut, "Eh kak Wira ya?"
Wira mengangguk sambil tersenyum ia berdiri dengan agak sempoyongan, tanpa sadar ia memegang bahu gadis itu agar tidak terjatuh.
"Sini kak masuk mobil aku dulu," ujar Vana sambil menuntun Wira masuk kedalam mobilnya.
Setelah membawa Wira masuk ia langsung menanyakan bagaimana kondisi motor nya, "Itu gapapa kak motornya ditinggal?"
Wira mengangguk pelan, "Nanti biar temen gue yang ngambil."
Vana tampak berfikir dan mengangguk, "Okedeh kita ke sekolah aja langsung."
"Kalo telat gapapa kan kak?" tanya Vana lagi memastikan, takutnya Wira ada ujian atau semacam nya.
Wira menggeleng, "Hari ini guru lagi kedatangan tamu kayaknya, jadi agak sibuk gitu."
Vana ber oh ria menanggapi nya, "Kemaren kakak ya yang chat aku?" tanya nya penasaran.
Wira mengganguk sekilas lalu tersenyum, "Iya gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [ON GOING]
Ficção Adolescente[UPDATE SABTU-MINGGU] Budayakan follow terlebih dahulu lalu baca dan jangan lupa vote dan comment nya, hargai karya saya ya hihi. Bara Amerisium Wilhelm, panggilanya Bara. Cowok yang memiliki badan bagus dan selalu memikat kaum hawa di SMA Garena. K...