POV Carly...
Belum ada beberapa menit aku tertidur tetapi perutku kembali berbunyi, aku berusaha tidak menghiraukan suara perutku yang terus-terus memanggil untuk minta di isi. Akhirnya, karena perutku terus-terusan memberontak aku pun memutuskan untuk mencari pria yang bernama Jordan itu. Kubuka pintu kamarku dengan pelan lalu aku sama sekali tidak menemukan siapa pun di ruangan ini, aku melihat kearah salah satu kamar yang berada tepat di depan kamarku lalu aku pun mengetuk pintu kamar itu sebanyak tiga kali tetapi tidak ada jawaban, aku pun memutuskan untuk membuka pintu kamar ini dan ternyata pria itu sedang tertidur sambil membelakangi pintu kamarnya.
Sekarang di dalam batinku aku berperang antara membiarkan pria itu tidur dulu atau membangunkan pria itu, sekitar beberapa menit aku berpikir lalu akhirnya aku pun memutuskan untuk membangunkan pria itu. Tidak bukan membangunkan lebih tepatnya aku hanya ingin meminta ijin kepadanya untuk mencari makanan di dapur hotel ini atau dimana saja yang penting perutku kenyang, dengan perlahan aku mendekati Jordan yang sedang tertidur lelap.
"Jordan..." gumamku dengan suara pelan mungkin karena aku takut menganggu tidur pria itu.
Aku berhenti tepat di samping tempat tidur pria itu, tetapi lagi-lagi pria itu tidak merespon ucapanku mungkin karena tidurnya terlalu lelap "Jordan, apa kau tidur?" tanyaku sambil berbisik pelan.
Aku menghembuskan nafasku dengan pelan lalu aku mulai membuka suaraku lagi "Aku lapar, bukan bermaksud menyusahkanmu. Hanya saja aku mau keluar sebentar, aku akan kembali lagi setelah beberapa menit." tetapi beberapa detik setelah aku mengatakan itu, aku terteguh melihat wajah tampan itu saat tertidur dengan kedua mata yang tertutup rapat.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan keras sambil memikirkan pikiran bodoh yang sempat terlintas di dalam benakku "Apa yang kau lihat, Carly. Pria itu memang sempurna tetapi kau tidak harus menatapnya secara terang-terangan seperti sekarang ini, kau memang gadis bodoh." makiku dalam hati dan berniat untuk menjauh dari pria mempesona itu tetapi sebuah tangan menarik tanganku dengan lembut dan membuat tubuhku terjatuh di atas kasur empuk ini.
"Jo..Jordan lepaskan aku..." aku memberontak seiring dengan rona merah yang keluar di kedua pipiku, bagaimana aku tidak merona kalau Jordan akan melakukan tindakan seperti ini secara tiba-tiba.
"Jangan bergerak." gumam pria itu yang masih menutup kedua matanya dengan rapat, jantungku semakin berisik saat Jordan memperetar pelukannya di tubuhku.
"Jordan kau membuatku tidak bisa bernafas," bohongku sambil terus berusaha melepaskan diri dari pria itu tetapi tenagaku sama sekali tidak terasa di tubuhnya bahkan tubuh pria itu tidak goyang sedikit pun.
Aku mulai kesal dengan tingkah pria itu karena secara sengaja ia berpura-pura tidur lalu memelukku, padahal perutku sangat lapar saat ini "Jordan, aku mohon lepaskan aku." kembali aku merengeh minta di lepaskan tetapi pria itu seakan-akan tuli.
"Jangan bergerak atau aku akan memakanmu..." ancaman pria itu membuat tubuhku menegang dengan sendirinya, aku hanya diam sambil merasakan perasaan aneh yang mengusik hatiku sekarang ini. Hembusan nafas Jordan yang tepat berada di leherku itu membuat tubuhku merinding, aku memejamkan kedua mataku rapat-rapat.
"Akhh..." suara aneh yang aku keluarkan saat permukaan bibir Jordan mengenai permukaan kulit leherku terdengar suara menjijikan itu keluar dari bibirku, ada rasa aneh di dalam pikiranku. Aku bukan gadis polos yang tidak tau apa itu berhubungan intim, aku tau itu hanya saja aku belum pernah melakukan hal seperti itu. Dan bahkan ini pertama kalinya aku berdekatan dengan seorang pria sampai sedekat ini, aku menggigit bibir bawahku untuk menahan desahanku.
"Maaf." gumam pria itu dan tempat tidur ini bergoyang menandakan pria itu bangkit dari tidurnya, aku melihat kearah Jordan yang duduk sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched Werewolves
Werewolf"Kau tidak perlu menjelaskan semua hal baik tentang dirimu kepada orang yang membenci dan tidak menyukaimu, karena semua itu akan sia-sia." Suara guntur terdengar dengan sangat jelas dan rintik hujan masih terlihat membasahi semua yang ada di bawahn...