POV Carly...
Selesai menyantap makan siang tadi dengan tenang, aku dan Jordan kali ini sudah berada di dalam mobil mewahnya yang berjalan dengan kecepatan sedang membelah jalanan di ibu kota ini. Tidak terlalu macet seperti biasanya jadi Jordan terlihat tenang saat membawa mobil mewah ini, aku masih saja diam memikirkan perkataan yang tadi di katakana oleh wanita cantik yang bernama Anglea itu.
Aku menghela nafas gusar saat ucapan saingan itu di lontarkan olehnya, bagaimana bisa aku bersaing dengan gadis cantik sepertinya. Bahkan di saat aku berdiri di samping Angela, maka akan terlihat dengan jelas bahwa kelasku berada di bawah sedangkan Angela sudah jelas berada di atas. Aku dan Angela memang sama-sama seorang perempuan hanya saja perbandinganku dengan gadis itu seperti bumi dan langit, aku tidak bisa bersaing dengannya.
Apa lagi aku baru sehari bertemu dengan Jordan, pria pendiam itu sama sekali tidak bisa di baca isi hatinya. Dia mengatakan kepada semua orang bahwa aku adalah kekasihnya, tetapi saat melihat percakapan antara dia dan Angela aku jadi mengerti akan satu hal. Jordan menjadikan aku sebagai temeng agar para wanita yang menyukainya karena ketampanan dan hartanya itu menjauh darinya, tetapi kenapa aku yang harus ia pilih.
Aku bahkan sama sekali tidak cantik, tubuhku saja pendek. Jika berjalan seperti tadi bersama Jordan maka terlihat dengan sangat jelas perbedaan tinggi badan kita. Tinggiku hanya sebatas dada pria itu, aku kembali menghela nafas karena memikirkan nasibku, jika aku terus bersama dengan Jordan aku hanya akan menjadi beban untuk pria itu. Bagaimana pun juga aku memang orang miskin, tetapi aku tidak ingin terus-terusan di kasihani. Aku sudah cukup menerima kebaikan Jordan dan aku harus membalas semua kebaikan yang ia kasih kepadaku, walaupun aku tidak tau harus melakukan apa untuk membalas kebaikannya mengingat dia sudah kaya raya.
“Jangan pikirkan omongan Angela soal yang tadi…” akhirnya pria di sampingku ini kembali membuka suaranya setelah ia lama berdiam diri.
Aku menatapnya dan entah mengapa aku bisa melihat wajah pria itu memerah “Apa kau sakit?” tanyaku dan kulihat Jordan hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan.
“Tapi mengapa wajahmu sangat merah?” tanyaku lagi dan kali ini dengan jelas Jordan melirik kearahku, aku yang di lirik seperti itu langsung mengalihkan pandanganku kedepan.
“Iya, aku sedang sakit…” gumam Jordan dengan suara halus.
“Apa kita perlu kerumah sakit untuk memeriksanya?” usulku sambil melirik kearah pria itu.
“Tidak aku hanya membutuhkanmu…” kedua pipiku terasa panas saat mendengarkan ucapan dari pria itu, aku menyentuh jantungku sendiri yang berdebar dengan kencang.
“Maksudku, kau boleh tinggal bersamaku dan merawatku sebagai bentuk kau membalas budi kepadaku.” entah mengapa aku bisa mendengar sesuatu yang patah di dalam hatiku, pria di sampingku ini sangat jago membuat para perempuan berharap terlalu tinggi lalu dengan mudahnya ia jatuhkan lagi ke dasar jurang yang paling bawah.
“Kalau aku tidak mau?” tantangku dengan wajah kesal, padahal aku berpikir kisahku akan berakhir seperti kisah-kisah di dalam novel atau film drama romantic ternyata aku salah besar, tidak seharusnya jantungku berdebar seperti orang gila membuat kesal saja.
“Aku tidak akan memaksa,” gumamnya lagi, jawaban konyol macam apa itu seharusnya ia mencegahku atau jangan membiarkan aku mengikuti pendapatku. Sudahlah aku tidak perlu terlalu berharap mulai sekarang, lagian dia pasti hanya berbohong soal mengatakan aku adalah kekasihnya. Dia pasti hanya menganggapku sebagai orang asing yang kebetulan membutuhkan pertolongannya.
“Baiklah, aku akan merawatmu.” jawabku sambil melihat kearah jendela di sampingku.
“Terima kasih…” entah mengapa saat Jordan mengucapkan kalimat itu membuatku senang, apa jangan-jangan aku suka dengan pria itu. Tapi aku belum dua puluh empat jam mengenal pria itu, aku baru dua belas jam mengenalnya tetapi pria itu sudah membuat kesehatan jantungku terganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched Werewolves
Manusia Serigala"Kau tidak perlu menjelaskan semua hal baik tentang dirimu kepada orang yang membenci dan tidak menyukaimu, karena semua itu akan sia-sia." Suara guntur terdengar dengan sangat jelas dan rintik hujan masih terlihat membasahi semua yang ada di bawahn...