Si kecil Donghyun terbangun dari tidurnya. Ia terkejut mendapati sang ayah yang tertidur pulas dikursi disebelahnya sambil menggenggam erat tangan kanannya. Dengan cepat Donghyun melepaskan tautan tangan mereka kemudian ia teriak, lalu kemudian menangis tersedu-sedu. Tangisan Donghyun itu membuat Donghae dan Dara terbangun bersamaan.
"Wae.. Wae.. Donghyun-ah ??" tanya Dara heboh.
Donghae yang masih setengah sadar langsung bangkit dari duduknya dan mencoba menenangkan Donghyun, tapi usahanya gagal total sebab Donghyun malah menangis semakin menjadi-jadi.
"Sayang ini appa, nak. Donghyun kenapa menangis ?" ujar Donghae setenang mungkin.
Melihatnya, Dara langsung menarik badan Donghae kebelakang dan mendorongnya sampai keluar ruangan. Donghae yang awalnya bingung dengan perlakuan Dara kini sedikit memberontak. Terlihat dua bodyguard berdiri tegak disekitar mereka.
"Yakk.. Wae?!" tanya Donghae tak terima. Ia melepaskan cengkraman tangan Dara dilengannya.
"Kau tidak lihat Donghyun ketakutan, hah ?!" ujar Dara, Donghae terdiam.
"Aku sudah bilang kan kalau Donghyun tidak mau bertemu denganmu, kenapa masih kesini ?!"
"Aku hanya merindukan anakku, apa aku salah ?!"
"Kenapa baru sekarang kau merindukannya ?! Kemarin kau siksa dia tanpa ampun, sekarang malah datang dan bilang rindu padanya.." perkataan Dara membuat Donghae terpojok.
"Sudahlah, pergilah Donghae-ssi.. Donghyun takkan memaafkanmu.." mendengar ucapan itu, Donghae menatap Dara tajam.
"Kenapa kau sangat ingin menjauhkan aku dari Donghyun, hah ?! Aku ini ayahnya, Donghyun butuh aku, kenapa kau jahat sekali Sandara Park ?!" nada bicara Donghae mulai meninggi.
"Mwo.. Jahat ?!" Dara terkekeh kecil. "Yang jahat itu dirimu sendiri, Lee Donghae-ssi. Kau yang membuat aku jadi jahat seperti ini. Kau juga yang membuat Donghyun yang awalnya sangat mengagumi sosokmu menjadi sangat benci terhadapmu. Kaulah awal dari semua kejadian ini, Lee Donghae-ssi..." jelas Dara, Donghae lagi-lagi terpojok.
"Tapi setidaknya biarkan aku bertemu dan menjelaskan semuanya kepada Donghyun, Dara-ah.." nada bicara Donghae melemah. Matanya berkaca-kaca.
"Sudahlah Donghae-ssi.. Ku mohon. Jangan membuat semuanya jadi semakin runyam. Lebih baik kau ceraikan saja aku, biar aku sendiri yang mengurus Donghyun. Jebal.." lagi, Dara selalu membahas perihal cerai ketika mereka sedang berbicara.
"Tidak akan.." ujar Donghae sekenanya, ekspresi wajahnya sulit ditebak.
"Mau sampai kapan kita seperti ini terus, hah ?! Dari awal pernikahan ini memang sudah salah, pernikahan ini tidak ada gunanya. Bertahun-tahun kita hidup bersama tanpa cinta, semua ini tampak semu untukku juga Donghyun. Cukup Donghae-ssi, jangan buat kami semakin menderita jika kami terus-terusan bersamamu.." tak tanggung-tanggung Dara meluapkan semua emosinya, hati Donghae benar-benar panas mendengar omongan Dara tersebut.
"KALAU KUBILANG TIDAK YA TIDAK.. APA KAU TULI, HAH ??!!" teriak Donghae tepat didepan muka Dara. Awalnya Dara merasa takut, namun setelah melihat setetes airmata turun di pipi Donghae Dara jadi khawatir.
"Kau ingin kita cerai ?! Oke aku akan menceraikanmu sekarang juga, tapi tolong jangan pisahkan aku dengan anakku, Dara-ah. Kumohon.." ucapan Donghae terdengar sangat pilu. Dara kaget setengah mati, seorang Presdir yang terkenal bengis itu menangis dihadapannya.
"Mungkin dulu aku memang tidak mengharapkan kehadirannya, tapi setelah kejadian kemarin aku jadi sadar kalau sebenarnya aku sangat menyayangi Donghyun. Kupikir ini hanyalah rasa bersalahku saja karena sudah membuat Donghyun sakit, tapi ternyata tidak. Aku benar-benar sayang anakku Sandara-ah. Jebal jangan buat aku semakin menderita karena dijauhkan dari anakku.." tangis Donghae semakin terisak. Dara memandangnya pilu. Bisa Dara lihat kekacauan Donghae dari caranya berpakaian. Donghae tak serapih dulu saat Dara masih mengurusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(DaraHae) The Story Of My Life
RomanceBercerita tentang pahit getir kehidupan Lee Donghae dan Sandara Park yang menikah karena sebuah kejadian. Dan kehadiran Lee Donghyun merubah segalanya... . . . ENJOY!!! 😘