(Part 3) DaraHae Story

444 30 1
                                    

Seminggu setelah Dokter menyatakan bahwa Dara hamil, Presdir Lee beserta istrinya mulai menyiapkan pesta pernikahan untuk Dara dan Donghae. Mulai dari gedung serbaguna super megah dengan design interior khas kerajaan Inggris sampai dengan petugas keamanan yang jumlahnya ratusan orang ini pun ikut jadi partisipan dalam pesta pernikahan ini. Semua tertata dengan rapih dan mewah, tidak boleh cacat sedikitpun. Hal ini dikarenakan tamu undangan berasal dari kalangan menengah ke atas. Bukan hanya rekan bisnis saja namun orang-orang ternama di Korea pun dipastikan hadir, mengingat Perusahaan Lee Corp adalah salah satu perusahaan paling berpengaruh terhadap ekonomi pemasaran Korea Selatan.

Donghae menatap penuh bimbang pada semua orang yang berlalu lalang dihadapannya. Dia berada di ambang pintu ruangan dekat altar sekarang. Semua orang seperti antusias dengan pernikahannya, tapi kenapa dirinya tidak ? Donghae terkesan pasrah dengan apa yang terjadi saat ini, dia tidak bisa membantah apalagi protes seperti biasanya karena memang kejadian ini murni kesalahannya. Ia hanya bisa menghela nafas pelan, Donghae tertawa pelan, dia pikir dunia ini terlalu lucu untuknya.

Sementara di tempat lain, seorang wanita tampak elegant dengan gaun putih panjang menjuntai. Riasan wajahnya begitu natural tetapi sangat cantik bila dipandang. Wanita itu melihat nanar dirinya dicermin, memandang setiap sudut tubuhnya dari atas ke bawah. Dia tak percaya dirinya kini bak cinderella negeri dongeng. Sebentar lagi dia akan menikah dengan pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan. Takdir membuatnya bertemu dengan pria tampan berhati malaikat yang menjadi penyelamat hidupnya di tempat yang hina, meski akhirnya pria itulah yang kemudian merenggut keperawanannya. Pria dengan latar belakang orang terpandang dan bisa memiliki segalanya dengan mudah. Paket lengkap. Wanita mana yang tak senang mendapatkan calon suami seperti itu ?

Sandara senang, tidak munafik dia sangat senang. Meskipun awalnya dia sempat frustasi karena telah gagal melanjutkan kuliah karena harus menikah, namun menikah dengan orang kaya bukanlah sesuatu yang buruk, pikirnya. Hidupnya pasti akan berubah drastis kalau sudah menyandang gelar istri CEO Lee Corp. Dara tak perlu lagi susah payah bekerja paruh waktu kesana kemari hanya untuk makan, tidak perlu uring-uringan lagi saat akhir bulan karena harus membayar uang sewa kontrakan rumah. Dirinya cukuplah menjadi istri yang baik dan berbakti terhadap suami, itu point pentingnya sekarang. Ditambah lagi kini sudah ada bayi didalam kandungannya, hal itu membuat Dara semakin yakin kalau dirinya pasti akan mendapatkan yang terbaik dari sang CEO. Setidaknya itu yang ada dipikiran Sandara Park kini.

"Apa kau sudah siap ?" seseorang membuyarkan lamunan Dara, dia adalah Lee Hanna, mertuanya. Dara mengangguk. "Tapi aku gugup eommoni.." ibu Donghae tersenyum penuh arti, ia lalu mendekati Dara yang kini memandang kearahnya. "Aku tahu.. Sebelum menikah dengan suamiku aku merasakan hal yang sama. Aku gugup dan rasanya seperti mau pingsan. Tapi setelah acara selesai, aku lega. Dan bisa kau lihat kini kami sangat bahagia.." ujar ibu Donghae dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Dara ikut tersenyum. Tidak ada kecanggungan lagi diantara keduanya untuk berbicara sedekat ini, meski mereka baru seminggu saling kenal. Ibu Donghae mengetahui latar belakang Dara seperti apa, dan itu tak masalah baginya. Ia yakin kalau calon menantunya ini adalah wanita baik-baik. "Percayalah.. Kau pasti akan bahagia hidup bersama Donghae, meski mungkin ini akan membuat kalian canggung di awal pernikahan. Tapi yakinlah padaku, aku berani bersumpah, Lee Donghae itu orang yang penyayang.." ujar ibu Donghae meyakinkannya. Dara hampir menangis mendengarnya, matanya berkaca-kaca. Ibu mertuanya sangat baik, berbeda dengan nyonya kaya kebanyakan yang pastinya akan berlagak sombong dan arogant apalagi terhadap menantu. Lee Hanna jauh berbeda, beruntung sekali keluarga ini mendapatkan malaikat seperti Lee Hanna, bathin Dara. Dara bersumpah kalau dirinya teramat sangat menyayangi ibu mertunya ini.

"Kajja.. Semua orang sudah menunggumu. Aku yakin, Donghae pasti sudah tidak sabar ingin melihat betapa cantiknya dirimu saat ini.." seulas senyum terukir indah dibibir Sandara, begitupun dengan mertuanya. Keduanya berjalan keluar dan membuka pintu ruangan. Sandara berjalan terlebih dahulu menuju altar. Biasanya, pengantin wanita akan diiringi oleh sang ayah menuju calon suami, tapi lain halnya dengan Dara. Ia tidak mengundang siapapun dari pihak keluarganya, bahkan sahabatnya tidak ada satupun yang dia undang dengan alasan ini adalah pernikahan rahasia karena orang tuanya pasti akan membunuhnya kalau sampai ketahuan dirinya hamil diluar nikah. Ayahnya seorang buruh bangunan, sedangkan ibunya seorang pedagang kedai makanan. Suatu latar belakang keluarga yang rumit bagi seorang Sandara Park untuk jujur pada keduanya.

Donghae kemudian menoleh kearah belakang. Sesaat ia terkagum memandangi gerak langkah calon istrinya yang mulai mendekatinya. Jantungnya berdegub tak menentu, sungguh kecantikan Dara seperti sedang berusaha menghipnotis akal sehatnya. Seulas senyum terukir disudut bibir Donghae, ia tak menyangka bahwa bidadari memang benar-benar ada dan nyata. Lamunannya berakhir tak kala mendengar gumaman salah seorang tamu perempuan yang menyatakan kalau Dara sangatlah cantik. Begitu sadar, Donghae cepat-cepat menghilangkan perasaan aneh itu dari dalam benaknya. Seketika ia ingat tujuan awal pernikahan ini hanyalah untuk menyelamatkan reputasi perusahan, tidak lebih. Donghae tidak sungguh-sungguh untuk melakukannya. Persetan soal cinta, bathin Donghae kemudian.

Jarak menuju altar semakin menipis sampai akhirnya Donghae mengulurkan tangannya untuk Dara raih. Genggaman tangan keduanya menjadikan suasana kembali canggung. Sang pendeta berdehem, menandakan acara akan segera dimulai. Para tamu undangan duduk kembali di posisi mereka masing-masing. Pendeta membuka Alkitab nya sambil menoleh kearah Donghae. "Teruntuk Lee Donghae, bersediakah kau menikah dengan Sandara Park untuk menjadikannya istri dan menemaninya dalam situasi apapun sampai maut memisahkan ?" ujar pendeta, Donghae mengangguk. "Iya. Saya bersedia.." tegas Donghae. Kemudian pendeta lalu menoleh kearah Sandara. "Teruntuk Sandara Park, bersediakah kau menikah dengan Lee Donghae untuk menjadikannya suami dan menemaninya dalam situasi apapun sampai maut memisahkan ?" Sandara mengangguk. "Iya, saya bersedia.." Pendeta itu kemudian membacakan sumpah pernikahan dan beberapa ayat suci dari Alkitab, hingga akhirnya ia mengesahkan Donghae dan Sandara sebagai suami istri diiringi dengan riuh tepuk tangan dari para tamu undangan.

Donghae dan Dara tampak canggung saat harus menyapa semua tamu undangan. Jujur saja tidak ada yang Donghae sukai dari tamu-tamu ini, semua tamu ini adalah rekan bisnis ayahnya. Hanya ada beberapa sahabat kecilnya saja yang datang, selebihnya hanya untuk pencitraan sang ayah. Sambil menepuk bahu Donghae, seorang pria muncul dihadapannya dengan wajah girang sumringah. "Heyyooo!! Lee Donghae-sii.. Chukkaeyooo!! Ku senang akhirnya kau tidak merana lagi, selamat kawan. Aku turut berbahagia untukmu..." pria itu mengagetkan Dara dan Donghae dengan suaranya yang sedikit berteriak. Lee Hyukjae. Lee Hyukjae merupakan CEO dari Perusahaan SJProject, perusahaan pengekspor barang olahraga paling terkenal di Korea Selatan dan perusahaan ini dibangun sendiri oleh sahabat-sahabat kecil Donghae sejak 15 tahun yang lalu. Dibelakang Hyukjae ada Choi Siwon yang merupakan Direktur nya, Cho Kyuhyun yang menjabat sebagai General Manager nya, dan Park Jungsoo sebagai Presdir Utama. Usia Jungsoo 5 tahun diatas mereka semua, dia menjabat Presdir SJProject karena sesungguhnya memang Jungsoo lah pemilik saham terbesar dari SJProject ini. Pertanyaannya, kenapa Donghae tidak bergabung dengan mereka ? Jawabannya terletak pada ayahnya, Presdir Lee. Salah satu alasan mengapa Donghae sampai detik ini masih sangat membenci ayahnya adalah karena dia dilarang menjalankan perusahaan lain apapun jenisnya perusahaan tersebut, sebab dia merupakan pewaris tunggal dari LeeCorp. Jika Donghae membantah, bukan hanya SJProject yang akan hancur tetapi nyawa sahabat-sahabatnya juga akan terancam.

"Selamat Donghae-ya.." ujar Siwon dengan senyuman khasnya. Donghae tersenyum senang. Dipeluknya satu persatu sahabat-sahabatnya itu. Dara hanya bisa tersenyum melihat mereka berlima sambil sesekali menjawab pertanyaan mereka, terlihat Dara sangat mudah bersosialisasi dengan mereka. Percakapan diantara mereka terus terjadi hingga ada seorang bodyguard menghentikan aktifitas itu dan membisikan sesuatu kepada Donghae. "Permisi tuan, Presdir memanggil anda. Beliau menunggu anda di luar.." Donghae mengangguk mengerti dan segera menemui sang ayah. Setibanya diluar, Donghae mendapati ayahnya berdiri sambil memegang sebuah kunci. "Ada apa ayah memanggilku ?" tanya Donghae langsung. "Ini.. Kunci rumah yang sudah ayah siapkan untuk kau tempati bersama istrimu. Tinggal dan menetaplah disana. Semua sudah ayah siapkan mulai dari pekerja rumah tangga, bodyguard, beserta isi rumahnya. Hanya perlu kau singgahi saja tempat itu.." jelas tuan Lee. Donghae tersenyum penuh arti. "Gomawo appa.. Tapi itu terlalu mewah untukku. Aku tak bermaksud menolak pemberian ayah, tapi izinkan aku untuk memulai hidupku dengan mandiri. Aku akan berusaha mencari tempat tinggal sendiri.." jawab Donghae santai. Mendengar hal itu, ayah Donghae langsung menoleh. "Tapi.." belum sempat menyelesaikan omongannya, Donghae memotong. "Kumohon bantulah aku ayah. Bantu aku mempersiapkan diri menjadi pewaris tunggal yang baik, yang sesuai dengan apa yang ayah harapkan. Bantulah aku agar aku bisa mewujudkan keinginan ayah.. Jebal.." Donghae berhasil membungkam sang ayah dengan perkataannya. Presdir Lee yang notabene tidak senang kalau perintahnya dibantah, kini terdiam tak bersuara. Dia hanya berdehem pelan dan mengangguk tanda setuju, lalu setelahnya ia pergi meninggalkan Donghae. Meninggalkan sang anak yang tersenyum licik dengan jutaan rencana dikepalanya.

TBC
.
.
.
.
Vote + Comment 😎

(DaraHae) The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang