(Part 24) DaraHae Story

378 27 2
                                    

Dara membuka pelan gorden jendela kamar, ada Donghyun yang masih tertidur lelap. Ada Donghae juga disana. Atas permintaan sang anak, untuk pertama kalinya selama 5 tahun terakhir mereka bertiga tidur sekamar, tepatnya seranjang.

Dara mengelus pelan kening Donghyun dan menciumnya lembut. Perhatian Dara beralih pada Donghae sesaat setelah namja itu menggeliat dalam tidurnya. Ada gejolak dalam hati Dara perihal namja itu, entah apa, tetapi Dara senang akhirnya Donghae dan Donghyun bisa saling menerima kehadiran satu sama lain.

Dara menghela nafas pelan, helaan nafas lega pastinya. Ia melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur, seperti biasa dia akan menyiapkan sarapan untuk buah hatinya, juga Donghae.

***

Cahaya mentari mengusik Donghae, ia menggeliat pelan dalam tidurnya sebelum akhirnya bangun. Sesekali ia mengerjapkan mata, melihat sekitar. Dilihatnya Donghyun yang masih tidur lelap disampingnya. Donghae diam sebentar, ia ingat semalam ia tidur seranjang dengan Dara dan Donghyun.

Oh iya, dimana Dara ? Yeoja itu tidak ada. Kemana perginya ? Donghae lantas bangun dan menyingkap pelan selimut yang membungkus dirinya, berupaya agar anaknya tidak terbangun. Dengan pelan Donghae turun dari kasurnya dan keluar dari kamar.

"Sedang apa ?" tanya Donghae saat ia berhasil menemukan Dara didapur.

"Menurutmu ?" jawab Dara singkat sambil terus sibuk dengan panci penggorengan ditangannya.

Melihatnya, Donghae hanya diam tak merespon. Ia berjalan menuju kulkas dan mengambil sebotol air mineral.

"Masak apa ?" tanya Donghae lagi.

"Sarapan dan bekal untuk Donghyun bawa ke sekolah"

Donghae ber-oh ria sambil sesekali menegak minumannya. Tak ada lagi percakapan setelah itu. Donghae memilih pergi ke kamar, namun baru selangkah dia berjalan, Dara sudah memanggilnya kembali.

"Donghae-ssi bisa tolong aku ?"

Donghae menoleh. Ia berjalan menuju Dara.

"Tolong apa ?"

"Tolong bangunkan Donghyun. Suruh dia mandi. Bilang kalau hari ini dia harus berangkat ke sekolah. Tolong yaa.. Aku lagi sibuk ini.." ujar Dara tanpa menoleh kearah Donghae.

"Baiklah.." respon Donghae lalu pergi ke kamarnya.

***

"Cepat habiskan makanannya, nanti terlambat.." titah Dara pada anaknya yang masih makan. Mereka sedang sarapan sekarang.

Dara bangkit dari duduknya menuju dapur, sementara Donghyun menatap Donghae yang sedang meminum kopi.

"Appa hari ini antar Donghyun ke sekolah ya, sama eomma juga.." ucapan polos Donghyun itu membuat Donghae tersenyum dan mengangguk.

"Ne. Tapi cepat habiskan makannya, nanti terlambat.." mendengarnya, Donghyun melahap habis sarapannya dan tak lupa meminum susunya.

"Eomma makan Donghyun sudah habis, susunya juga.." teriak Donghyun pada Dara. Sang ibu kemudian datang dan membereskan meja makan.

"Duduklah di sofa, tunggu eomma bereskan ini sebentar.."

Donghyun menurut, anak itu beringsut turun dari kursinya dan duduk di sofa. Ia mengubah acara TV jadi siaran kartun favoritnya. Sementara Dara kembali kedapur dengan berbagai piring kotor bekas sarapan.

Kopi yang Donghae minum habis, namja itu pun berjalan menuju dapur. Dilihatnya Dara yang sedang mencuci piring.

Tanpa permisi Donghae meletakkan gelas kotornya di westafel. Posisinya saat ini sangat dekat dengan Dara. Saking dekatnya dada bidang Donghae menyentuh bahu Dara. Hal itu langsung membuat Dara diam dan merasa kikuk. Tak hanya itu, Donghae kembali meletakkan satu piring kotor bekas roti panggang yang ia makan. Lagi-lagi dadanya menyentuh bahu Dara. Dara memejamkan mata, jujur Dara risih sekarang.

(DaraHae) The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang