(Part 15) DaraHae Story

343 23 1
                                    

"Samchon.. Tolong usir dia samchon.." bisik Donghyun pelan. Chanyeol bisa melihat betapa takutnya Donghyun kala anak itu melihat Donghae. Dara yang mengetahui hal itu mencoba menarik tangan Donghae keluar ruangan namun Donghae tak menurutinya. "Urusanku belum selesai disini. Aku akan pergi kalau aku sudah selesai.." ujar Donghae dingin, Dara mengalah.

"Appa pergilah appa.. Hiikksss" semua orang terdiam mendengar isak tangis Donghyun. "Donghyun benci appa.. Appa pergilah jangan datang kesini lagi.." perkataan itu bagai pedang yang menghunus langsung jantung Donghae. Kali ini Dara benar-benar harus menarik Donghae keluar dari ruangan.

"Jangan pernah datang kesini lagi, apapun yang terjadi, jangan pernah kau menampakkan dirimu lagi di depan anakku. Kau tidak berubah, kau hanya terus-terusan membuatnya menderita." ketus Dara penuh emosi, Donghae hanya diam tak bersuara. Dara kembali kedalam ruangan. Sementara Donghae terdiam penuh kepiluan. Haruskah dia menyerah ?

***

Hari berganti hari, sudah hampir tiga minggu Donghyun dirawat pasca operasi. Semenjak kejadian Donghyun mengusirnya kemarin, Donghae tidak muncul lagi di rumah sakit. Tapi Donghae tidak benar-benar hilang. Dia tetap mengawasi anaknya lewat kedua bodyguardnya. Donghae bahkan tahu semua jadwal Donghyun perhari nya berkat si bodyguard. Dan Donghae pun tahu kalau Chanyeol sering berkunjung kerumah sakit. Menurut laporan bodyguardnya, namja itu sering mengajak Donghyun bermain dan terapi berjalan ditaman. Contohnya saja saat ini Donghae sedang fokus menonton video yang dikirimkan oleh bodyguardnya. Video kedekatan Chanyeol dengan Dara dan Donghyun. Senyum bahagia tampak jelas disudut bibir Donghyun dan itu membuat Donghae merasa sebal. Donghae sangat iri melihat kedekatan yang terjadi diantara mereka, terlebih  kepada Chanyeol yang begitu akrab dengan Donghyun.

Disisi lain Dara dan Chanyeol sedang asik mengobrol dikursi sofa ruangan Donghyun disaat anak itu sedang tertidur. "Dara-ah.." panggil Chanyeol. "Ehm.." jawab Dara. "Donghyun kini sudah berangsur pulih, apa setelah ini kalian akan kembali bersama Tuan Lee ?" mendengar pertanyaan Chanyeol itu, Dara menggeleng pelan. "Tentu tidak. Donghyun pasti tidak akan mau kalau harus kembali dengan ayahnya lagi. Wae ?" kali ini Dara yang balik bertanya. "Anni.. Aku hanya berniat ingin menawarkan tempat tinggal untukmu dan Donghyun. Tapi kalau kalian tidak mau ya tidak apa." ujar Chanyeol kikuk. Dara terkekeh pelan. "Boleh.. Itu akan sangat membantu sebab aku tidak punya apa-apa lagi saat ini selain Donghyun. Hehe.." mendengar pengakuan Dara itu, Chanyeol ikut terkekeh. "Untuk urusan makan dan minum aku juga siap membantumu, kok.." celetuk Chanyeol dengan senyum kikuknya. Dara langsung menggeleng cepat. "Jangan, aku tidak mau merepotkanmu Chanyeol-ah.. Cukup carikan saja aku pekerjaan, biar aku sendiri yang mencari uang dan menghidupi anakku.." baru saja Chanyeol mau menyelah, Dara langsung memotong omongannya duluan. "Jebal.. Jangan buat aku menjadi ketergantungan kepadamu, Chanyeol-ah.." Chanyeol pasrah. Beginilah Dara yang dia kenal, semenjak dahulu tetap seperti ini. Dara yang selalu mandiri dan tidak mau merepotkan siapapun.

***

Donghyun akhirnya diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan setelah satu bulan lebih dirawat dirumah sakit ini. Proses pemulihan Donghyun tergolong cepat, hal itu sungguh membuat Dara sangat senang pastinya. Hanya butuh sedikit terapi saja maka Donghyun akan dipastikan sembuh total, walaupun nantinya bekas operasi yang ada ditubuhnya akan selalu membekas.

"Eomma.. Eomma sedang apa eomma ?" tanya Donghyun saat Dara sedang sibuk membereskan segala perlengkapannya dan Donghyun.

"Donghyun sudah sembuh sekarang, dokter bilang Donghyun bisa pulang kerumah besok.." mendengarnya, raut wajah Donghyun berubah cemas.

"Eomma.. Donghyun tidak mau pulang kerumah itu lagi. Donghyun tidak mau bertemu dengan appa lagi, eomma.." suara kecil khas milik Donghyun terdengar agak sedikit ketakutan. Dara menggeleng cepat.

"Anniyeo.. Kita tidak akan kesana lagi. Tidak akan pernah, sayang. Donghyun tenang saja ya, eomma sudah siapkan tempat yang aman untuk Donghyun dan pastinya jauh dari jangkauan appa.." ujar Dara dengan sedikit tersenyum, Donghyun pun ikut tersenyum. Dara kembali melanjutkan pekerjaannya membereskan segala perlengkapan.

Keesokan harinya...

Chanyeol tersenyum manis setelah membuka pintu kamar Donghyun, kedatangannya memang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh Dara dan Donghyun sebab Dara dan Donghyun akan pindah rumah ke kontrakan baru yang sudah dijanjikan oleh Chanyeol sebelumnya.

"Apa kalian sudah siap ?"

"Ne.. Sudah dari tadi samchon hehe"

"Baiklah, ayo kita pergi.."

"Kajja.."

Mereka bertiga keluar dari ruangan secara bersamaan. Dara mendorong kursi roda Donghyun sedangkan Chanyeol membawakan koper barang milik mereka. Namun setelah didepan pintu, langkah mereka lantas terhenti karena dihalang oleh bodyguard suruhan Lee Donghae.

"Ada apa ini ?" tanya Dara.

"Maaf nyonya, nyonya mau pergi kemana ?" ujar salah satu bodyguard.

"Bukan urusanmu. Aku mau pergi kemanapun itu urusanku, bukan urusanmu." ketus Dara.

"Maaf nyonya, tapi sesuai dengan perintah dari Tuan Lee Donghae, kami tidak akan mengizinkan Nyonya Dara dan tuan muda Lee Donghyun pergi meninggalkan tempat ini.." mendengarnya, Dara mendengus kesal.

"Lantas kau mau apa, hah ?! Jangan sampai aku menelpon Tuan Besar Lee  Donghwa untuk memecat kalian!! Arasseo ?!." ancam Dara dengan penuh penekanan. Kedua bodyguard itu terdiam. Namun saat Dara ingin melangkah, Dara kembali dihalangi oleh mereka.

"Minggir atau kalian ingin dipecat ?!" teriak Dara lantang. Kedua bodyguard itu langsung pasrah tak berkutik. Sementara Dara melenggang dengan santai melewati keduanya. Ia kembali mendorong kursi roda Donghyun. Melihatnya, Chanyeol dan Donghyun seolah menahan tawa. Bodyguard itu badannya saja yang besar tapi nyali ciut saat berhadapan dengan wanita berbadan mungil seperti Dara, bathin Chanyeol.

Disisi lain, Donghae saat ini sedang melakukan rapat kecil bersama para member SJProject, mereka kini tengah membahas masalah proyek terbaru untuk perusahaan mereka.

Dddrrrtt.. Dddrrrttt...

Ponsel Donghae tiba-tiba bergetar saat dia sedang sibuk menjelaskan beberapa pokok materi kepada rekan-rekannya. Selama tiga kali panggilan Donghae tidak menggubris panggilan tersebut. Setelah bunyi yang keempat, atau setelah ia selesai menerangkan materi pokok tersebut barulah Donghae memperhatikan ponselnya. Cepat-cepat Donghae menjauh dari rekan-rekannya kemudian bergegas mengangkat telepon itu saat disitu tertera nomor bodyguard nya yang menelpon.

"Yeobseo.."

"...."

"Ne.. Wae ? Ada berita apa ?"

"...."

"Mwo ??"

"....."

"Temukan mereka sekarang juga atau kupecat kalian berdua!!!"

Teriakan Donghae dari sudut jendela ruangan membuat rekan-rekannya terkejut. Jungsoo sampai tergelonjak kaget saat Donghae menepis kuat kain gorden.

"Kerahkan seluruh bodyguard untuk mencari tau dimana posisi Sandara dan Donghyun saat ini, bila perlu telusuri satu persatu setiap tempat yang ada di Negara Korea, cari sampai dapat. Arraseo!!"

Wajah Donghae seketika berubah jadi merah padam, seolah mengisyaratkan kekesalan luar biasa yang tak bisa dia ungkapkan dengan kata. Donghae menatap tajam pemandangan yang ada diluar jendela ditempatnya berdiri saat ini. Donghae kini tampak begitu menyeramkan. Rekan-rekan SJProject nya yang duduk disofa pun hanya bisa menatap heran tanpa berani bertanya ada apa. Sambil berkacak pinggang, satu tangan Donghae terangkat mengusap pelan kepala dan lehernya. Ia kemudian menghela nafas kasar dan sedikit memijat kepalanya yang mulai terasa pening. Terlihat jelas bahwa dirinya kini frustasi.
.
.
.
TBC
.
.
.
VOTE + COMMENT 😎

(DaraHae) The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang