(Part 21) DaraHae Story

356 24 4
                                    

Donghae melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju Sekolah TK Donghyun. Ada yang lain hari ini dari seorang Lee Donghae. Ia terlihat begitu senang, suasana hatinya sangat ceria dan sejak tadi ia tak berhenti bersenandung bahkan sesekali ia bernyanyi sambil mengemudi. Ya, Donghae memang senang mengemudi sendiri tanpa sopir sehingga ia bisa bebas pergi kemanapun dia suka.

Donghae memarkirkan mobilnya begitu sampai di depan sekolah Donghyun. Hari ini Donghae sengaja tidak bekerja, semua urusan kantor ia percayakan pada sahabatnya, Lee Hyukjae. Sama seperti Kyuhyun kemarin, Hyukjae pun dapat bayaran super fantastis karena telah bersedia membantu Donghae. Pada awalnya CEO SJProject itu bersikeras menolak permohonan Donghae, namun karena Donghae bersedia membayar Hyukjae melebihi sebulan gajinya di SJProject, ia langsung menerima tawaran Si Presdir Muda ini.

Hari ini, Donghae kembali memantau Donghyun. Lebih tepatnya mengawasi dari dekat, bahkan sangat dekat karena Donghae berdiri didepan jendela kelas Donghyun sekarang. Donghae tersenyum senang saat ia melihat anaknya sedang bernyanyi sendirian didepan kelas. Tak ingin kehilangan momen, Donghae pun merekam semua yang Donghyun lakukan hari ini menggunakan kamera ponselnya. Cukup 5 tahun terakhir ini Donghae menyesali kebodohannya yang membiarkan dirinya kehilangan momen tumbuh kembang anaknya. Mulai sekarang ia tak mau kehilangan momen itu lagi, itulah sebabnya Donghae merelakan setiap detik hidupnya ia habiskan untuk Donghyun. Anak itu berhasil merubah jalan pikirannya dengan cara menakjubkan, bagi Donghae tak ada satupun yang lebih berharga untuknya selain Donghyun. Donghyun adalah prioritas utama hidupnya.

***

"Permisi... Ada yang bisa saya bantu, Tuan ?"

Seorang wanita muda dengan busana seperti pengajar/guru datang dan menghampiri Donghae yang masih sibuk duduk ditaman sekolah sambil melihat video Donghyun yang bernyanyi tadi. Donghae mendongak dan melihat kearah sumber suara. Ia lantas berdiri dan membungkuk sopan.

"Saya wali murid salah satu anak yang sedang bersekolah disini, bu.." jawab Donghae to the point. Dilihat dari busananya, Donghae pikir wanita ini pasti salah satu guru disekolah ini.

"Oh begitu.. Perkenalkan saya Jung Jihye, guru matematika di sekolah ini. Kalau saya boleh tau siapa nama anak anda, Tuan ?"

"Namanya Lee Donghyun. Dia murid baru disekolah ini, bu.."

"Oh ya ya, aku tau.. Jadi, Donghyun itu anakmu, Tuan ? Pantas saja dia sangat tampan, wajahnya persis ayahnya.."

"Hehe, gomawo.."

"Boleh aku ikut duduk disini ? Mungkin akan terasa lebih santai kalau kita ngobrolnya sambil duduk.." tanya Jihye basa-basi. Donghae terkekeh pelan.

"Oh ne, silahkan saja.." keduanya pun duduk di bangku taman.

"Kebetulan aku wali kelasnya Lee Donghyun, jadi aku tau persis bagaimana Lee Donghyun seminggu terakhir ini.."

"Boleh aku tau bagaimana anakku disekolah ?" ucapan polos namun penasaran Donghae membuat Jihye terkekeh pelan.

"Pertama kali aku melihat Donghyun, aku langsung suka senyumnya. Selain karena dia sangat tampan, senyum Donghyun sangatlah manis. Caranya berbicara juga lembut. Dia anak yang baik, sering sekali kulihat Donghyun membantu teman-temannya. Anak itu mudah akrab dengan siapapun. Anda dan istri anda pasti sangat baik dalam mengurus Donghyun, kan ?"

Donghae langsung tersenyum senang mendengar penuturan Jihye tentang Donghyun. Walaupun sedikit merasa terhenyuh karena yang selama ini mengurus Donghyun hanyalah Dara, dirinya tidak. Apalagi tadi Jihye bilang kalau Donghyun mudah akrab dengan siapapun. Sementara dengannya ? Donghyun begitu cuek kepadanya, bahkan seperti menganggap dirinya ini bukanlah seorang ayah. Donghae semakin merasa bersalah.

(DaraHae) The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang