~Mina POV~
Aish! Aku tidak tahu bahwa aku akan sangat terlambat, ntah kenapa jalanan sangat macet. Untung saja Nayeon memaksaku untuk segera berangkat, kalau tidak ntah bagaimana nanti jadinya.
Setelah memarkirkan mobilku, aku segera bergegas menuju ruanganku.
Bruk!
"Aw!" keluhku dan seseorang bersamaan.
Yaampun, aku baru sampai lobby?
Aku begitu terburu-buru sampai tak memperhatikan langkahku, aku baru saja bertabrakan dengan seseorang."Kamu baik-baik saja?" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya padaku.
Ku sambut uluran tangan nya, ia membantuku berdiri.
Dahiku sedikit berkerut ketika melihat wajahnya. Tidak, tidak ada yang aneh. Hanya saja aku bingung, ia namja atau yeoja? Ia tinggi, wajahnya tampan dan berambut pendek, tapi kenapa ada aura cantiknya?
"Hey, kamu gak apa-apa?" tanya nya sambil mengibaskan tangan nya didepan wajahku.
Aish bodoh nya! Pasti ia merasa risih ku perhatikan seperti tadi.
"Ah iya, saya tidak apa-apa. Maaf saya sangat terburu-buru sampai tidak memperhatikan jalan."
"Ah tidak, aku yang tidak memperhatikan jalan, aku minta maaf."
"Baiklah kita sama-sama salah, kalau begitu saya duluan." aku sedikit membungkuk dan berlalu pergi.
"Ah tunggu!" panggilnya menghentikan langkahku.
Aku menoleh ia sedikit berlari mendekatiku.
"Ne?"
"Apa kamu salah satu dokter disini?"
"Ya, ada yang bisa saya bantu?"
"Aku sedang mencari ruangan Pak Yoo, apa kamu bisa mengantarkanku?"
"Maksudmu Presdir Yoo Swoul?"
"Ya."
Siapa orang ini? Apa urusan nya dengan Pak Yoo?
Ah sudahlah aku sangat terburu-buru, antarkan dia, kemudian bergegas ke ruanganku, lalu pergi keruang operasi, beres."Mari saya antar." ucapku setelah beberapa saat terdiam.
"Ah ne, terima kasih."
.
"Ini ruangan nya, maaf saya sangat terburu-buru, permisi." ujarku setelah sampai didepan ruangan Pak Yoo.
"Ne, Terima kasih sekali lagi."
Aku menoleh kemudian tersenyum dan sedikit menunduk, ku lihat ia juga ikut menunduk.
Ugh, aku benar-benar akan terlambat.
.
"Dok, ku fikir kamu tak akan datang." ucap suster Tzuyu saat aku sampai didepan ruang operasi.
"Jalanan sangat macet tadi, tidak biasanya."
"Ya, ada yang bilang itu karena ada kecelakaan, ku harap itu tidak parah." ujar Tzuyu sambil membatuku memakai beberapa keperluan untuk operasi.
"Benarkah? Aku benar-benar tidak tahu, jika saja aku tahu aku akan berhenti sebentar untuk melihat keadaannya. Ku harap korban nya baik-baik saja."
"Semoga saja, dok."
"Apa didalam semua sudah siap?"
"Sudah dok."
"Baiklah, ayo!" seruku kemudian memasuki ruang operasi bersama Tzuyu.
Kulihat sudah ada beberapa dokter dan suster Dahyun disana. Ini bukan operasi besar, tapi tetap saja membutuhkan waktu untuk menyelesaikan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/172605620-288-k107610.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will Never Change
Romance"Ada hal yang tidak bisa terpisahkan, walau dipisahkan secara terpaksa. Seperti- Kau dan aku? Ck, terlalu kuno untuk disebut takdir, bukan?"