6. 네가 그리워 [I Miss You]

1K 116 11
                                    

~Nayeon POV~

"Aku akan pulang dulu, malam nanti aku kesini lagi, kamu ingin aku belikan sesuatu?" tanya Jihyo.

Sejak siang tadi Jihyo tetap menemaniku disini, dan sekarang sudah hampir gelap, mungkin Jihyo ingin membersihkan badannya dulu.

"Hm, aku tidak ingin apapun. Dan kalau kamu memang sibuk aku tidak apa sendiri saja disini." jawabku.

"Tidak Nayeon-ah, aku akan tetap kesini lagi, aku tak akan lama. Aku pulang ne?" ucap Jihyo.

"Ne, hati-hati lah." jawabku.

"Hm." kemudian Jihyo keluar dari ruangan rawatku.

Aku masih menunggu dokter yang memiliki suara yang sangat mirip dengan Mina, tetapi dari tadi hanya ada suster yang mengecekku. Apa aku memang salah dengar? Aku mungkin hanya terlalu banyak memikirkannya belakangan ini.

"Ah aku bosan." gumamku setelah cukup lama hanya diam.

Klick (suara pintu terbuka)

"Selamat sore nona Im." ucap suster seraya tersenyum padaku.

"Sore suster." jawabku dengan senyuman pula.

"Bagaimana, masih terasa pusing?" tanya suster itu ramah, ia terlihat sibuk dengan infusanku.

"Hm, tidak terlalu. Tetapi kaki ku masih sangat sakit." ucapku.

"Karena benturan yang cukup keras, nona tidak bisa berjalan dulu mungkin dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Tolong jangan dipaksakan bergerak dulu." ucap suster lembut.

"Hm, tapi setelah itu aku bisa berjalan normal lagi kan sus?" tanyaku cemas.

"Tentu saja, jangan terlalu khawatir, kaki nona memang terbentur tapi tidak ada luka yang fatal." ucap suster menenangkan.

"Syukurlah." kataku.

"Hm, suster Ch-ou Tzu-?" ucapku terpotong potong karena nametag dibajunya tertutupi oleh aktifitas tangannya.

"Chou Tzuyu." ucapnya cepat.

"Ah, ne. Suster Chou Tzuyu, sudah lama bekerja disini?" tanyaku.

"Hm, sudah satu tahun. Dan kamu nona Im, aku kagum padamu, usia mu masih muda tetapi sudah menjadi CEO di perusahaan ternama itu." puji suster Tzuyu.

"Eoh, kamu mengetahui nya?" tanya ku bingung.

"Aku sempat memeriksa tasmu waktu kamu dilarikan kesini untuk menghubungi keluarga atau orang terdekatmu, dan tanpa sengaja aku menemukan kartu namamu." ucapnya menjelaskan.

"Jadi kamu orang yang selama ini diceritakan oleh teman-temanku. Mereka bilang, kamu adalah orang yang sangat ramah, ternyata benar." lanjut suster Tzuyu.

"Eh, itu sepertinya berlebihan sus. Aku hanya mencoba untuk bersikap baik pada siapapun." jawabku malu-malu sambil menunjukan gummy smile ku.

"Kamu terlalu merendah nona." jawab suster Tzuyu tersenyum.

"Hm, suster?" tanyaku pelan.

"Ne?" jawabnya, kini ia tampak telah selesai dengan aktifitasnya mengecek catatan kesehatanku.

"Apakah disini ada dokter yang bernama Mi-"

"Anyeong!" belum selesai aku menanyakan pertanyaanku, Jihyo tiba-tiba datang. Aish, ia selalu saja datang di waktu yang tidak tepat.

"Eh ada suster, anyeonghaseo suster Chou Tzuyu." ucap Jihyo sambil membaca nametag dibaju suster Tzuyu.

"Anyeonghaseo, saya sudah selesai mengecek nona Im, sekarang saya permisi." ucap suster Tzuyu kemudian membungkuk.

Love Will Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang