3. New Life Begins

1K 105 2
                                    

Seoul, South Korea. Januari 2019

"YAAHHH!! BANGUN!! SUDAH JAM BERAPA SEKARANG?!!" suara bak toak pecah memenuhi ruang kamar seorang gadis yang kini masih terlelap dengan posisi ternyamannya.

"Hmmm... Bisakah kamu tidak berteriak Jihyo-ssi? Bagaimana bisa kamu ada dirumahku?" ucap gadis itu tanpa merubah sedikitpun posisi tidurnya.

"TIDAK BISA! BANGUN SEKARANG DAN JANGAN BANYAK TANYA!" teriak seorang gadis satunya yang ternyata bernama Jihyo.

"10 menit lagi." ucap gadis itu dengan suara khas orang mengantuk.

"KITA SUDAH TERLAMBAT! CEPATLAH BANGUN!! SEKARANG SUDAH JAM 7 DAN APA KAMU LUPA KITA ADA MEETING SETENGAH JAM LAGI?"

Gadis itu seketika memelototkan matanya. "Yah! Kenapa tidak membangunkan ku lebih awal?! Kita sudah terlambat!" ucap gadis itu kemudian berlari menuju kamar mandi.

Tak sampai 15 menit gadis itu keluar dari kamarnya dan terlihat sudah rapih.

"Ayo cepat Jihyo-ssi kita sudah terlambat." ucap gadis itu sambil berlari menuju Jihyo.

"Yah! Yah! Makan dulu roti mu!" ucap Jihyo sambil memberi roti pada gadis itu.

Gadis itu langsung memakannya dengan cepat.

"Yah pelan-pelan! Nanti tersed . ."

"Uhuk uhuk.. Jihyo-ssi ambilkan uhuk susu ku." belum selesai Jihyo berucap gadis itu sudah benar2 tersedak.

"Nih, apa ku bilang." ucap Jihyo memberi segelas susu.

"Ini semua salahmu, kenapa tidak membangunkan ku lebih awal." ucap gadis itu menatap ke arah Jihyo.

"Yah! Aku sudah menghubungi mu sejak pagi buta, tetapi kamu tidak mengangkatnya. Karena itu aku datang kesini dan ternyata benar dugaanku kamu masih tidur, selalu saja seperti ini." ucap Jihyo kemudian memukul kepala gadis itu.

"Ayo cepatlah." sambung Jihyo dan berjalan mendahului gadis itu.

"Jihyo-ya! Bersikaplah manis padaku! Aku ini atasanmu!" ucap gadis itu kesal, tetapi Jihyo sama sekali tidak mendengarkan ucapannya.

Setelah sampai dimobil, jihyo membuka suara. "Apa kamu bergadang lagi semalam? Kenapa kamu selalu saja bergadang? Masih saja memikirkannya?"

"Hmm." gadis itu hanya berdehem.

"Sudah 4 tahun dan kamu belum bisa melupakannya?" tanya Jihyo.

"Sudahlah tidak usah dibahas." balas gadis itu kemudian menatap kearah jendela.

Jihyo tidak berucap lagi, ia tidak mau mengganggu mood atasannya pagi ini.

----------

Setelah sampai di tempat tujuan, Jihyo dan gadis itu segera menghampiri klien nya, Jihyo takut klien tersebut akan marah karena terlambat.

"Anyeonghaseo, saya Park Jihyo dan ini CEO perusahaan Im Company, Im Nayeon." sapa jihyo pada klien itu sambil memperkenalkan atasannya sekaligus orang yang sedari tadi mengobrol dengannya.

Im Nayeon
Gadis yang kini sudah menjadi seorang CEO di perusahaan appanya, Im Company. 1 tahun lalu appa Nayeon meninggal dunia akibat komplikasi, Nayeon memang sering berdebat dengan appanya, tetapi tetap saja ketika appanya meninggal, Nayeon teramat sangat terpukul. Untung saja ada sahabat masa kecilnya Jihyo, yang sekarang menjadi sekertaris nya sendiri.

Siapapun yang melihat Nayeon pasti akan merasa takjub, bagaimana tidak? Dia adalah seorang gadis muda, cantik, ramah, dan pemilik perusahaan terbesar di Seoul.

Love Will Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang