The Devil Prince | Part 27 - Too Late

16.8K 875 101
                                    

Bodoamat lah mau update kapan aja:( udah di jadwalin update hari ini itu ttp aja ga sabaran, dasar aku :)

Ini baru selesai bgt di ketik, jadi kalo ada typo atau apapun komentar aja oke.

Happy reading😘

•••

Felicia tercengang menatap Darrel dengan mata yang melotot bahkan rasa sakit di kedua pipinya seakan menghilang karena mendengar pernyataan yang keluar dari mulut pria kejam yang ada di depannya.

Adik?

Jadi selama ini Darrel adalah kakaknya? Berarti ia tidak sendirian di dunia inu karena ia masih memiliki kakak... Tetapi, kenapa ia tidak mengingat jika ia memiliki seorang kakak lelaki?

"Kenapa, Cia? Kau tidak bisa mengingatku?" tanya Darrel bibirnya menyeringai misterius.

Felicia menggeleng. "Bagaimana bisa kau bilang jika aku adalah adikmu?"

Darrel mengangkat satu alisnya kemudian ia berjalan ke arah jendela yang di biarkan terbuka hingga sinar matahari menyeruak masuk dalam. Ia menatap Felicia dengan kondisi yang sangat parah, kedua pipi robek diiringi darah yang mengucur sedangkan satu kakinya di biarkan menyelonjor. Darrel memang tidak pernah berada di posisi Felicia tetapi ia tahu bagaimana rasa sakit yang sedang di rasakan oleh wanita itu, terlihat dari wajahnya yang semakin pucat.

"Kalau memang aku adikmu kenapa kau ingin membunuhku? Apa yang sebenarnya sudah aku lakukan padamu?!" tanya Felicia lagi kali ini ia sedikit meninggikan suaranya. Ia memang kesakitan tetapi ia tidak ingin terlihat lemah di depan Darrel dan semua orang yang menontonnya di sini.

"Karena kau lahir dari rahim wanita yang aku benci, Cia...," desisnya tajam dengan tatapan yang mengerikan, Darrel kembali mendekati kursi yang Felicia duduki.

Felicia tergagap ketika melihat Darrel kembali mendekat ke arahnya, ia sangat takut jika pria itu akan menyiksanya lagi. "M-maksudmu, Mommy?"

"Aku sungguh tidak mengerti maksudmu, Darrel...," lanjutnya seraya menggeleng dan menatap Darrel dengan berani. Meskipun di balik dadanya jantungnya sedang berdegup tak karuan.

"Kau tahu apa yang ibumu lakukan setelah kematian ayahmu?"

Kepala Felicia menggeleng, ia masih belum memutuskan tatapannya pada Darrel. Entah kenapa ia merasa begitu nyaman meskipun hanya menatap mata biru jernih yang di miliki oleh Darrel, ia memang menyukai Darrel tetapi rasa sukanya berbeda dengan Xander. Ia menyukai Xander sebagai pria, dan menyukai Darrel sebagai--

Tidak. Tidak mungkin.

Tidak mungkin Darrel adalah kakaknya, selama ini yang ia ingat ia hanya memiliki seorang kakak perempuan namun sudah meninggal bersama dengan ayahnya karena suatu kecelakaan.

"Aku sangat membenci ketika mengingat hari dimana ibumu datang dan menghancurkan keluargaku, Felicia...," desisnya seraya menarik dagu wanita itu hingga kepala Felicia mendongak ke atas menatapnya yang berdiri menggenjulang, ia tak peduli jika leher wanita itu akan sakit karena ia menariknya secara paksa.

"Darrel lepaskan!"

"Tidak sebelum lehermu patah," jawabnya lalu ia semakin menarik kepala Felicia ke atas tanpa rasa kasihan meskipun suda melihat air mata wanita itu sudah menetes ke bawah.

Felicia memejamkan matanya takut karena tatapan Darrel semakin lama semakin tajam, sudah tidak ada lagi Darrel yang berwajah malaikat sekarang hanya ada wajah Darrel yang menyeramkan bagaikan iblis. Sama seperti Xander, hanya saja bedanya adalah Xander lebih dulu berwajah menyeramkan baru menyenangkan.

The Devil Prince ✓ [#2 JEFFREY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang