Part 17 - Perform

1.1K 40 2
                                    

'Aaaaaaaa tuyul, Abi Umi tolong Sohwa' ucap Sohwa yang kaget melihat orang itu yang sedang menutup pintu kulkas berkepala botak

Sohwa yang sedang melayangkan stik golfnya membuang muka tidak melihat yang didepannya siapa, namun stik golf nya berhasil ditahan oleh tangan itu.

'kak Sohwa, ini Saaih! Saaih Halilintar adik ke 4 kak Sohwa, anak ke 6 dari pasangan bapak Halilintar dan ibu Lenggogeni Faruk. Yang punya kakak 5 dan adik 5' ucap Saaih yang malah menjelaskan panjang lebar, padahal Sohwa sedang ketakutan.

Sohwa yang mendengar suara itu pun akhirnya memberanikan diri untuk melihat apakah benar Saaih atau bukan dan ternyata benar manusia botak keluarga Gen Halilintar.

'Saaih ngapain si? Bikin kak Sohwa kaget aja' ucap Sohwa yang sedang mengatur nafas itu.

'yang ada itu Saaih yang kaget, tiba tiba dateng bawa stik golf mau mukul Saaih lagi untung Saaih bisa nahan' tanya Saaih balik kepada Sohwa

'maksud kak Sohwa itu kamu ngapain bukannya tidur?' tanya Sohwa balik lagi kepada Saaih

'lah kak Sohwa juga kenapa bukan nya tidur?' ucap Saaih membalikkan kata kata Sohwa itu

'kebiasaan kamu tuh kalau kak Sohwa nanya' jawab Sohwa yang membuat Saaih tertawa

'tadi si udah tidur cuma kebangun, nah kak Sohwa ngapain? jelas Saaih kepada Sohwa itu.

'kak Sohwa juga tadi udah tidur eh denger berisik berisik di bawah, kak Sohwa takut maling doang eh tau tau nya tuyul kelaperan' ucap Sohwa yang masih mengatur nafasnya itu.

'enak aja! Lagi kak Sohwa teriak kenceng banget sih, untung yang lain ga bangun tau gak' ucap Saaih uang menyalahkan Sohwa.

'ya maap nama nya juga reflek jadi teriak deh' jawab Sohwa dengan santai

'yaudah sebelum tidur lagi mending tahajud aja yuk?' ajak Saaih kepada Sohwa itu

'bukannya kamu abis salat?' tanya Sohwa yang melihat wajahnya Saaih masih basah dengan air

'tadi Aih cuma cuci muka kak Sohwa' jawab Saaih yang menuju meja makan untuk memakan ice creamnya itu.

'terus kamu ngapain jam segini cuci muka?' tanya Sohwa yang bingung dengan adiknya itu

'udah sana kak Sohwa ambil mukenah. Aih wudhu duluan nanti gantian' ucap Saaih menuju kulkas untuk menaruh ice nya kembali dan Sohwa pun akhirnya menuju atas

Selesai mengambil air wudhu pun Saaih Sohwa bersiap untuk salat dan selesai salat pun mereka memanjatkan doa masing masing.

'alhamdulilah akhirnya kak Sohwa bisa ngerasain indahnya tahajud setelah kebablasan terus' ucap Sohwa selesai salat kepada adiknya itu.

'hehehe makanya lain kali jangan kesiangan jadi ketinggalan deh nikmatnya curhat sama Allah disaat umatnya yang lain sibuk dengan alam mimpinya' ucap Saaih tersenyum kepada Sohwa

'doaiin kak Sohwa ya ih semoga termasuk salah satu hamba-nya yang merasakan nikmatnya tahajud' ucap Sohwa yang saat ini merasa hatinya sangat tenang

'oh iya ih kamu ga ada yang mau diceritaiin sama kak Sohwa?' tanya Sohwa kepada Saaih, namun Saaih hanya menggelengkan kepala.

'kamu yakin?' ucap Sohwa yang masih saja kepo

'yakin kak Sohwa, udah sana kak Sohwa ke kamar lagi. tidur' ucap Saaih kepada Sohwa

'terus kamu ga tidur?' tanya Sohwa yang heran mengapa adiknya menyuruh ia tidur namun dirinya tidak.

'engga kak, Aih mau tadarusan dulu sambil nunggu subuh.' ucap Saaih yang sedang mengambil Al Qur'an yang tidak jauh dari tempat mereka salat

My Family My Team [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang