Part 32 - Sohwa Saaih

1.1K 51 6
                                    

'tapi kak....'

'Jid, please.' ucap Sohwa yang memohon kepada Sajidah dan akhirnya Sajidah pun mengalah

'oke oke tapi kak Sohwa ga boleh telat makan ya, Jidah turun dulu' ucap Sajidah meninggalkan Sohwa dan menuju ke bawah.

'lah tadi katanya manggil kak Sohwa, sekarang kak Sohwa nya mana?' tanya Thariq yang melihat Sajidah datang hanya sendiri.

'kak Sohwa kenapa?' tanya Fatim yang tidak biasanya melihat Sohwa seperti ini.

'kalian makan duluan aja ya, kak Sohwa belum laper. Nanti juga kalau dia laper dia turun kok' ucap Sajidah meyakinkan adik adiknya yang mulai khawatir akan Sohwa.

'ada apa si sama kak Sohwa? Ga biasanya kak Sohwa kaya gini, biasanya paling cerewet' ucap Fateh mempertanyakan semua itu

'gapapa teh, mungkin kak Sohwa emang lagi ga laper aja.' ucap Sajidah dan Fateh masih belum percaya.

Akhirnya Gen Halilintar pun makan tanpa adanya Sohwa sedangkan Sajidah, Thariq, dan Saaih saat ini yang mereka lakukan hanya tatap tatapan karena mereka bertiga mengerti yang dirasakan Sohwa saat ini.

'mau kemana ih?' tanya Iyyah yang melihat Saaih beranjak dari meja makan

'ke kamar kak Sohwa, Aih makan nya udah selesai kok' ucap Saaih menunjukan piringnya dan langsung menuju tangga

'kak Sohwa ini Saaih kak buka dong' teriak Saaih yang sedari tadi ketok pintu namun tidak dibukakan oleh Sohwa

'ada apa si ih? Kak Sohwa juga denger, kak Sohwa belum budek' ucap Sohwa yang sedikit kesal akan teriakan Saaih.

'Lagi Aih ketok ketok dari tadi ga dibukain, mall yuk? kak Sohwa boleh beli apa aja deh' tawar Saaih kepada Sohwa, namun Sohwa tidak bersemangat tidak seperti biasanya Sohwa seperti ini jika diajak ke mall

'mau ngapain? Bikin konten? Kamu ajak adik adik yang lain aja ya' ucap Sohwa yang menutup pintu kembali namun di tahan oleh Saaih

'kak Sohwa ayolah, bukan konten kak. Aih cuma pengen jalan berdua sama kak Sohwa aja' ucap Saaih memelas agar Sohwa mau menuruti ke inginannya.

'iya iya kamu tunggu bawah, kak Sohwa mau ganti baju dulu' ucap Sohwa yang langsung menutup pintu dan Saaih pun segera menuju bawah

'udah siap?' tanya Saaih yang sudah didalam mobil

'kok kamu yang nyetir?' tanya Sohwa mengapa Saaih menyetir, biasanya bang Bani atau tidak bang Al-Fath

'kan Aih udah bilang Aih mau berdua aja, yaudah mau naik ga?' ucap Saaih kepada kakak nya itu dan Sohwa langsung menaiki mobil

Akhirnya mereka berdua sampai di mall, dan langsung menuju kedalam untuk Saaih menghibur Sohwa.

'mau kemana dulu? Makan? Kak Sohwa belum makan soalnya' tanya Saaih kepada Sohwa namun Sohwa tetap menggeleng.

'kak Sohwa ga laper ih' ucap Sohwa yang jawabannya masih tetap sama

'terus mau kemana? Beli tas? Beli sepatu? Beli baju?' tanya Saaih kepada Sohwa, Sohwa pun lagi dan lagi menggeleng

'yaudah yu kak beli cireng aja' ucap Saaih yang menarik tangan Sohwa.

'kok kesini?' tanya Sohwa kepada Saaih yang tiba tiba menarik Sohwa ke suatu tempat

'ya nebak aja, pasti kak Sohwa suka' ucap Saaih yang sepertinya mengerti keinginan Sohwa.

'katanya mau beli cireng' ucap Sohwa bingung

'gatau ah kak Sohwa, Aih pusing sama orang galau' ucap Saaih yang sudah frustasi bagaimana lagi caranya untuk membuat Sohwa cerewet seperti dulu

'kamu kenapa si ih? Dari tadi muka kamu kusut banget?' tanya Sohwa kepada Saaih yang membuat Saaih gregetan dengan kakaknya itu, tidak kah ia tau bahwa dirinya begitu karena tidak mau melihat kakak kesayangan nya sedih.

'udah udah mending masuk, ini bawa serterah mau beli apa' ucap Saaih yang memberikan Sohwa keranjang

Sudah 30 menit, namun keranjang nya belum terisi apa apa biasanya jika di suruh seperti ini keranjang nya bisa penuh, bagaimana tidak ini tempat kesukaan nya untuk membeli segala peralatan make up.

'kak Sohwa ini kenapa belum beli apa apa, Aih udah nunggu 30 menit lebih' ucap Saaih yang sudah bingung

Sampai akhirnya Saaih mengambil keranjang yang di pegang oleh Sohwa dan dengan asal memasukan alat make up.

'Saaih ini banyak banget!' ucap Sohwa setelah melihat keranjang yang Saaih pegang sudah penuh

'udah ayo ga masalah' ucap Saaih menarik tangan Sohwa untuk menuju kasir

'mau kemana lagi?' tanya Saaih kepada Sohwa

'kak Sohwa mau udon ih, boleh?' Jawab Sohwa yang membuat Saaih senang

'ya boleh lah ayo buru kita makan!' ucap Saaih menarik Sohwa untuk menuju ke tempat favorit nya.

'ih nanti kita dateng kan ke nikahan Amir?' ucap Sohwa tiba tiba yang membuat Saaih batuk

'hah? Kak Sohwa gausah biar Aih, bang Thariq, sama kak Jidah aja yang datang kak.' ucap Saaih kepada Sohwa

'kok kak Sohwa ga diajak si?' tanya Sohwa yang heran mengapa dirinya tidak diajak

'Aih ga mau kak Sohwa tambah sedih' ucap Saaih memegang tangan Sohwa untuk mentransfer kekuatannya pada kakaknya itu.

'everything will be fine ih' ucap Sohwa menatap adik nya yang khawatir akan dirinya.

'tapi kak, ahh oke oke tapi inget Saaih ga mau liat kak Sohwa sedih. Pokoknya kak Sohwa harus janji sama Aih' ucap Saaih yang akhirnya memberikan kesempatan pada Sohwa untuk menghadiri acara pernikahan Amir.

'promise, thank you ma bro' ucap Sohwa memeluk Saaih dan Saaih pun mengeratkan pelukannya.

'mau nonton?' tawar Saaih kepada Sohwa dan Sohwa tersenyum antusias

Namun saat Saaih ingin memesan tiket premiere ia melihat seseorang yang sangat dikenal sedang bersama dengan perempuan, mungkin lebih tepat calon istrinya.

'kak Sohwa kita ga jadi nonton ya, balik aja. Aih tiba tiba ga enak badan nih' ucap Saaih yang sudah menarik tangan Sohwa

'lah ih kok tumben?' tanya Sohwa yang heran pada Saaih sampai akhirnya Sohwa menyadari sedari tadi Saaih melihat ke suatu tempat dan melihat seseorang

'ih, kak Sohwa gapapa kok. Ayo' ucap Sohwa yang menarik tangan Saaih untuk memesan tiket

'Sohwa? Saaih?' ucap seseorang itu menyapa

'ehhh bang Amir, nonton bang?' tanya Saaih dengan menahan amarahnya, namun ia masih bisa menahan

'iya nih ih, eh nih kenalin adik perempuan gue namanya Aisyah. Dia sering banget nonton video video kalian apalagi video Sohwa' ucap Amir memperkenalkan adik nya kepada Saaih dan Sohwa

'oh ya? hi Aisyah' ucap Sohwa menyapa adik Amir

'hi kak Sohwa' ucap Aisyah yang langsung memeluk Sohwa

'yaudah kita duluan ya bang Amir, Dev, Syah' pamit Saaih kepada tiga orang itu.

'kak Sohwa udah janji sama Saaih inget' ucap Saaih merangkul kakaknya itu karena ia tau Sohwa sedang menahan tangisnya

'iya Saaih, kak Sohwa biasa aja kok' ucap Sohwa yang saat ini mencoba untuk menahan kesedihannya

'Aih yakin kok kak Sohwa bakalan dapet pasangan yang terbaik yang memperlakukan kak Sohwa layaknya Abi memperlakukan umi' ucap Saaih memberi semangat pada kakak nya itu

'makasih ya ih, kak Sohwa juga do'aiin semoga kamu dapet pasangan terbaik. Yang bisa menghargai segala usaha kamu layaknya umi ke Abi ya ih' ucap Sohwa yang membuat Saaih tersenyum

selesai menonton pun Saaih dan Sohwa memutuskan untuk pulang tanpa mampir kemana pun

'mau kemana bang?' tanya Saaih yang melihat Thariq sudah rapih dan membawa kunci mobil

'mau ke ...' ucap Thariq dan Saaih pun hanya mengangguk

--

I hope all of you like my story!😍❤️

My Family My Team [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang