Part 9 - Gunung Chimgan

1.4K 48 5
                                    

'ngapain si lo?! Ganggu konten gue aja!' ucap Atta kepada orang yang tiba tiba saja masuk ke kamarnya.

'eh sorry gue cuma mau ambil barang doang kok, ga penting juga lo nanya. Mending urusin aja tuh konten!' ucap Thariq yang langsung menuju lemari untuk membereskan barang barangnya, ya yang tadi datang saat Atta membuat konten di kamar adalah Thariq.

Saat Thariq membereskan barang barangnya Fateh dan Muntaz pun sudah datang dengan koper nya masing masing.

'kalian ngapain ke sini? Bawa koper segala lagi?' ucap Atta yang sangat heran dengan ke dua adiknya yang membawa koper mereka masing masing.

Fateh dan Muntaz belum sempat menjawab namun Thariq sudah berbicara kepada mereka.

'kalian baik baik disini, kalau ada apa apa langsung ke kamar bang Saaih aja.' ucapnya yang langsung meninggalkan kamar Atta.

'kok pindah?' tanya Atta untuk yang ke dua kalinya

'hehe gapapa kok bang! Ateh sama Muntaz beresin barang dulu ya' ucap Fateh yang langsung menuju lemari yang tadi di gunakan oleh Thariq.

Namun saat Thariq menuju kamar Saaih, dia bertemu dengan Abi dan Uminya.

'loh Thariq kamu kenapa bawa bawa koper? Kamu di usir sama ibu kost?' ucap pak Halilintar dengan bercanda.

'kamu ga bayar kost berapa bulan si nak sampai bawa bawa koper?' kali ini bukan pak Halilintar namun ibu Gen yang ikut ikutan meledek anak ke 4 nya itu.

'apa kamu di eliminasi diajang pencarian makan?' ucap Abi yang lagi lagi meledek Thariq.

Thariq yang melihat itu hanya terkekeh dan tertawa sangat kencang.

'HAHAHA YaAllah, Abi Umi. Perut Thariq sakit. Gini loh bi mi Thariq cuma tukeran kamar doang sama Fateh dan Muntaz soalnya tadi Saaih bilang dia kangen sama Thariq jadi minta tukeran kamar deh. Maklum lah si botak 3 senti itu ga bisa jauh jauh dari Thariq' ucap Thariq berbohong, karena ia tidak mau menambah pikiran Abi dan Uminya.

'yaudah sana kamu ke kamar Saaih' ucap Abi dan Umi secara bersamaan.

'assalamualaikum Abi Umi! Selamat istirahat. I love u' ucap Thariq mencium tangan kedua orang tuanya itu.

'Thariq ternyata bohong bi' ucap Umi kepada suaminya itu.

Pak Halilintar dan Ibu Gen sebenarnya tau apa yang terjadi pada anak anaknya itu namun mereka mempercayai anak anaknya bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan masalah mereka.

'biarkan saja mi, tunggu mereka berbicara jujur sama kita dan biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka secara dewasa. Wajar dalam keluarga ada konflik, Abi tau kalau anak anak kangen dengan Atta' ucap Abi kepada ibu Gen dan mereka pun langsung kembali menuju kamar.

Saat Thariq menuju kamar Saaih pun ia masih menengok ke kebelakang untuk melihat ke arah Abi dan Uminya.

'yaallah maaf Thariq harus berbohong, terima kasih sudah mentakdirkan mereka Abi dan Umi sebagai orang tua Thariq, saat emosi melihat wajah mereka Thariq merasa tenang..' ucap Thariq dalam hatinya lalu menuju kamar si botak.

'Saaih Saaih main yuk?!' teriak Thariq dari luar kamar dan akhirnya pun ada yang membukakan kamarnya

'yaAllah ternyata ga di Indonesia aja...' ucap Thariq yang membuat Saaih sangat bingung.

'maksud bang Thariq?' ucap Saaih untuk memastikan ucapan abangnya itu.

'iya ternyata ga di Indonesia aja, ternyata di Uzbekistan juga ada tuyul' ucap Thariq dengan tertawa dan Saaih langsung menutup pintu kamarnya itu, padahal Thariq belum masuk

My Family My Team [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang