Part 20 - Home

1.1K 45 5
                                    

'ah kak Sohwa ga yakin nih apa jangan jangan kamu ke inget sama Adiba ya hahaha' ucap Sohwa dengan serius dan membuat wajah Saaih berubah, ternyata ia hanya bercanda.

'ih kak Sohwa jangan kenceng kenceng! Bukan itu' ucap Saaih membekap mulut Sohwa dengan tangannya itu.

'hmmmmmm!' ucap Sohwa yang memukuli tangan Saaih dengan pelan dan meminta untuk dilepaskan tangan Saaih dari mulutnya itu.

'kak Sohwa, ada yang mau Saaih tanyaaiin. Selama ini umi pernah cerita ke kak Sohwa ga si kalau Saaih punya penyakit jantung?' ucap Saaih dengan pelan namun berhasil membuat Sohwa kaget.

'kamu tuh ngomong apa si ih! Jangan ngaco deh' ucap Sohwa yang kesal karena Saaih asal bicara.

'bukan gitu kak Sohwa! Masalahnya dari tadi detak jantung Saaih tuh berdetak ya cepet banget, ga kaya biasanya tau' ucap Saaih menjelaskan kepada Sohwa

'kamu ngerasain ini udah sejak kapan ih? Udah lama?' tanya Sohwa kepada Saaih dan Saaih pun menggeleng dengan cepat.

'engga kak Sohwa, baru tadi aja. Aih juga ga ngerti makanya Aih nanya ke kak Sohwa, siapa tau Saaih punya terus tadi lagi kambuh gitu' ucap Saaih dengan polosnya

Dan Sohwa pun akhirnya mulai mengerti apa yang Saaih maksud.

'HAHAHAHA' Sohwa sudah tidak bisa menahan tertawanya lagi, sampai sampai Gen Halilintar yang sudah mulai tertidur pun terbangun karena suara tertawa Sohwa.

'kak Sohwa berisik! Oliq ngantuk' ucap Thariq yang mendengar suara tertawa Sohwa yang kencang itu.

'sttt kak Sohwa diem, Qahtan udah tidur nih' ucap Fatim dengan sedang mengusap kepala Qahtan, dikarenakan takut ia bangun.

'ehh maaf guys, maafin kak Sohwa ya. Silahkan lanjut tidur' ucap Sohwa pada adik adiknya yang heran akan kelakuan kakak mereka itu.

'gini ih, kak Sohwa pengen ngejelasin cuma kak Sohwa juga belum banyak ilmu tentang ini. Jadi gimana kalau nanti kita tanya ke umi?' ucap Sohwa dan Saaih pun langsung menyetujui saran dari Sohwa.

Sudah kurang lebih sekitar 1-2 jam perjalanan Cibubur-Pondok Indah, akhirnya mereka pun sampai di rumah.

'assalamualaikum' ucap Gen Halilintar dan Team secara

'waalaikumussalam yaallah Qahtan..' ucap umi yang langsung memeluk Qahtan dan terus mencium nya.

'yaallah engkau yang maha menjaga, terima kasih sudah menjaga anak hamba dan mengembalikan nya kepada kami tanpa kurang satu pun' ucap umi yang matanya sudah membengkak dan masih terus menangis.

'umi maafin Atim, Atim ga bisa jaga Qahtan. Ini semua salah Atim udah lalai, Atim gabisa jaga kepercayaan umi' ucap Fatim yang saat ini memeluk ibu Gen untuk memohon ampun

'ini bukan salah Atim' ucap Thariq yang membela adiknya itu agar tidak semakin bersalah.

'Udah udah nak ga usah nyalahin diri kamu sendiri ya, ini musibah sayang' ucap umi yang terus menciumi kepala Fatim.

'abi maafin Atim Bi, Atim mohon ampun' ucap Fatim yang sekarang bergantian dari ibu Gen ke pak Halilintar.

'tidak apa apa nak, lain kali kalian harus lebih peka terhadap sekitar ya. Apalagi dengan saudara kalian' ucap Abi mengingatkan kepada anak anaknya itu.

'jadi siapa yang mau jelasin kronologis nya sama Abi dan Umi?' ucap Abi, berhasil membuat yang lain main tunjuk tunjukkan untuk siapa yang berani berbicara kepada pak Halilintar dan ibu Gen

'jadi gini mi, selesai perform lagu terakhir kita turun dari stage, keadaan rusuh banget mi akhirnya Qahtan digendong bang Atta karena emang bang Atta bilang bang Atta yang jaga karena takut kalau Fatim yang jaga ga kepegang'

My Family My Team [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang