Part 25 - Trans Studio Bandung

1.1K 42 6
                                    

'Aih mau salat tahajud dulu, kalian mau ikut ga?' jawab Saaih yang mengajak Abang abangnya itu.

'ikut! Ayo ayo kita tahajud dulu' ucap Atta yang langsung bangun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk wudhu diikuti oleh Saaih dan Thariq.

Hari ini tepat hari pertama Gen Halilintar berada di Bandung dan mereka akan sarapan sebelum berwisata di Bandung.

'pagi semuanyaaa' ucap Atta, Thariq, dan Saaih yang baru saja datang.

'kalian kompak amat? Dulu aja sendiri sendiri kaya jomblo' ucap Sohwa meledek ke tiga saudara nya itu.

'itu ga usah di ingetin inget lagi, masa lalu' ucap Atta yang sudah duduk di samping Muntaz.

'emang nih kak Sohwa mah emang ga bisa lepas dari masa lalu makanya begitu' ucap Thariq yang langsung di hadiahi tatapan tajam Sohwa.

'lah emang kak Sohwa ga jomblo ya?' tanya Saaih kepada Sohwa yang membuat Gen Halilintar tertawa.

'makanya kak Sohwa jangan ganggu Asthor kalau lagi kompak, yang ada kak Sohwa kalah.' ucap Fateh kepada kakaknya itu, padahal ia juga ikut tertawa bahkan yang paling kencang.

Sarapan mereka pagi ini pun di hibur dengan Sohwa.

'kita ke trans studio Bandung kan hari ini?' tanya Iyyah kepada keluarganya

'iya yah, oh iya ndre yang nyusul kapan sampe?' tanya Atta kepada Andre, teamnya.

'kata Devi bentar lagi sampe si bang' ucap Andre yang tadi sudah di kabari oleh Devi.

'yaudah kita tunggu mereka aja biar bareng bareng' ucap Thariq dan di setuju oleh saudara saudaranya.

Akhirnya kak Devi dan team yang lain pun sudah sampai di villa dan langsung menuju trans studio Bandung.

'kita harus main wahana yang serem serem pokoknya!' ucap Saaih yang sangat suka menguji adrenalin itu

'plis jangan aku ga siap' jawab Sohwa yang membuat Atta tertawa.

'kan udah bang Atta bilang, hidup Sohwa tuh emang kurang seru' ucap Atta belum berhenti tertawa

Wahana yang di naiki pertama adalah pemburu badai namun muka Thariq langsung berubah, karena trauma wahana itu mirip dengan histeria di Dufan.

'kenapa Liq kamu kenapa?' tanya Sohwa yang menyadari perubahan muka Thariq.

'ini histeria?' ucap Thariq dengan tersenyum yang sulit diartikan

'haha Thariq ga berani, ga usah lah Liq gausah' ucap Sajidah yang menepuk pipi Thariq.

'berani kok' ucap Thariq dengan keyakinan nya itu

'alah kak Jidah lebih berani dari pada bang Thariq' ucap Saaih yang membuat Sajidah dan Sohwa tertawa.

Saat mereka ingin naik pemburu badai disana sudah ada Fateh, Saaih, ibu Gen yang sudah duduk.

'wih Fateh kamu beneran naik teh?' tanya Fatim kepada adiknya itu.

'serius, kemarin Ateh naik semua wahana di dufan. Kecuali histeria' ucap Fateh yang tertawa, ia tidak bisa menaiki histeria Dufan karena tinggi badannya belum cukup.

'itu namanya ga naik semua Bambang!' jawab Saaih dan menjitak kecil Fateh.

'aaaa bang Saaih tolong Fateh!' ucap Fateh yang memegang tangan Saaih dan teriak ketika wahana sudah naik ke atas.

'teh kamu kenapa teh? HAHAHA' tanya Sajidah yang tertawa melihat adiknya yang sok pemberani itu

'Ateh deg degan' jawab Fateh memegang dadanya yang saat ini detak jantungnya berdetak dengan cepat.

My Family My Team [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang