Hypocrisy | 02

4.5K 485 60
                                    

"Kak Wendy!"

"Eh, hai jis! Kenapa?" Jisoo dan Jennie berhenti tepat di depan Wendy dan Mark. Gausah heran, bukannya wajar kalau mereka jalan berdua meskipun itu dikampus. Mereka kan, pacaran? Jisoo can't relate.

"Ini—" Jisoo nyodorin kartu undangan ke arah Wendy, "Jangan lupa dateng ya kak! Kak Mark juga jangan lupa dateng." kemudian Jisoo senyum ke arah Mark yang dari tadi udah ngeliatin Jisoo.

"Gue juga diundang nih jis?" tanya Mark basa-basi, nyatanya dia udah pengen bawa kabur Jisoo aja dari situ belum lagi tatapan menggoda dari Jennie.

"Iyalah kak! Bahkan selingkuhan gue aja diundang sama dia, ya gak jis?" ucap Jennie sarat godaan bagi Jisoo dan Mark, tapi bagi Wendy yang gak tau apa-apa cuma dianggap candaan.

"Bacot, yaudah jangan lupa datang ya kak! Kita mau ke sana dulu dah kak!"

"Hahaha, oke dah jis!" ucap Wendy kemudian ngebalik badannya kearah Mark.

"Sayang, ini tanggalnya barengan sama acara makan malem kita sama bunda kamu. Terus gimana? Apa kita gausah dateng aja keacara Jisoo, nanti aku kirim hadiahnya aja dia pasti ngerti ko lagian—" belum selesai Wendy bicara Mark terlebih dulu memotongnya.

"Udah gapapa makan malem sama bunda bisa kita undur, lagian Samuel juga ada acara jadi mungkin bakal ganti waktu." ucap Mark santai sembari ngusap puncak kepala Wendy, awalnya Wendy bingung emangnya kenapa kalau Samuel ada acara? Lagian ini acara makan malam antara Mark sama Wendy dan orang tua mereka itu yang terpenting, jadi mau Samuel ikut atau ngga gaakan terlalu berpengaruh.

"Hm, yaudah."

"Yuk kantin, katanya kamu lapar. Aku gabisa lama-lama di kampus, soalnya mau lanjut selesain revisian." ucap Mark kemudian menarik lengan Wendy buat ikut ke kantin fakultas Wendy.

-----

"Gila jis! Lo masih sama si Mark?"

"Hm,"

"Sumpah gue kira gabakal selanggeng ini, maksud gue--lo ini sekarang lagi jadi pelakor loh jis." ucap Jennie yang ditanggapi santai sama Jisoo

"Alah sans aja kali, lo juga sekarang lagi dijadiin selingkuhan plus punya selingkuhan kalau lo lupa wahai Isabella Jennie." kemudian Jisoo masang muka ngeselin.

"Sialan!" ketus Jennie yang ditanggapi kekehan Jisoo.

Jadi, diantara teman-teman Jisoo khususnya geng dia di kampus emang cuma Jennie sama Nayeon yang tau kalau Jisoo ada something sama Mark pacar Wendy. Sedangkan digeng dia jaman SMA dan di komplek rumahnya selain Jennie ada Lisa sama Rose yang juga tau kegilaan Jisoo yang mau aja dijadiin selingkuhan.

Awalnya Jennie ngira hubungan Jisoo sama Mark itu cuma sebatas teman, tapi karena pada dasarnya Jennie udah lebih dulu terjun di dunia perselingkuhan jadi dia tau dari gelagat mereka ——Jisoo juga akhirnya gangelak karena mau gimanapun nantinya dia butuh teman curhat atau sekedar sandaran, kalau-kalau dia dilabarak Wendy dan antek-anteknya atau paling parah ditinggalin Mark.

Kalau Lisa sama Rose bisa tau hubungan mereka karena gasengaja buka chatroom Jisoo sama Mark. Sebenernya mereka gatau Mark itu yang mana karena mereka beda kampus sama Jennie dan Jisoo, kalau bagian Wendy mereka tau karena Wendy itu musuhnya Rose dalam urusan olimpiade dan lomba seni musik jadi secara galangsung tapi pasti Rose ngedukung perselingkuhan Jisoo —gawaras emang.

"Btw, lo udah beres nyiapin buat partynya?" tanya Jennie sembari makan mie ayam yang baru aja sampe dimejanya.

"Udahsi tinggal ngecek lagi sekarang, sebelum lusa acaranya dimulai." jawab Jisoo, sibuk ngebales pesan Mark yang maksa buat ikut ngecek persiapan party Jisoo.

"Asalnya gue mau nawarin bantuan, tapi kayaknya pacar lo udah siap siaga jadi gue gaakan bantu deh." sarkas Jennie sambil ngeliat kearah Jisoo yang sibuk sama ponselnya.

"Lo santai aja kali, kalau gue butuh tukang buat bersih-bersih gue pasti manggil lo ko jadi sans."

"Bangsat ya kamu!"

"Udah ah, gue mau ngecek dulu apa aja yang kurang mumpung dirumah gaada siapa-siapa hehe dah Jennie sayang!" setelahnya Jisoo lari menuju parkiran dan masuk kedalam mobilnya, Jisoo emang selalu bawa kendaraan kalau ke kampus dia masih punya malulah buat gapulang pergi sama Mark.

Sesampainya di depan gerbang rumahnya Jisoo langsung masuk setelah ngeliat mobil Mark yang udah terparkir juga disana, rumah Jisoo emang selalu sepi dijam kerja dan weekdays gini jadi itu alasan kenapa Mark bisa masuk seenaknya —dia udah kenal sama ART dirumah Jisoo.

"Sayang!!!" teriak Mark dari arah dapur setelah Jisoo masuk kearea dapur.

"Berisik!! Kamu ko udah ada disini aja, akukan bilang nanti aja kalau kamu udah santai." ucap Jisoo.

"Kan aku mau bantu kamu gimanasih, kamu udah makan? Aku buat pasta." ucap Mark sembari membawa Jisoo kearah meja makan dan menempatkan sepiring pasta di depan Jisoo.

Jisoo yang emang gampang kegoda langsung melahap pasta buatan Mark, "Kamu gamakan?" tanya Jisoo yang dibalas gelengan kecil Mark yang masih betah pada posisinya duduk miring dan menopang dagunya menikmati setiap ekspresi yang dikeluarkan Jisoo.

"Bilang aja mau disuapin!" ucap Jisoo ketus tapi lantas menyuapkan segulung pasta kepada Mark.

"Tau aja ih, jadi makan sayangkan!! Sini peluk dulu sini utututu." kemudian Mark memeluk Jisoo seenaknya mengabaikan ekspresi Jisoo yang kesal karena acara makannya diganggu sama acara pelukan Mark.

"Ish aku lagi makan sayangg." rengek Jisoo yang ngebuat Mark makin nenggelemin kepalanya diceruk leher Jisoo.

"Bentar ih, kangen tau." rajuk Mark akhirnya Jisoo ngebales pelukan Mark dan ngusap rambut Mark lembut. Belum ada 1 menit mereka pelukan —biasanya bisa sampai 10 atau 15 menit— mereka udah dibuat kaget sama suara gaduh para penonton yang ternyata udah ada disana dan asik menonton roman picisan dadakan itu.

"Uwaa so sweet."

"Jadi mauuu."

"ROSE! LISA! Ko lo berdua ada disini?!" tanya Jisoo kesel, lebih ke malu sih.

"Disuruh Jennie bantuin lo ngurusin party." ucap Lisa setelah duduk dihadapan Mark sedangkan Rose dihadapan Jisoo.

"Sialan si Jennie." umpat Jisoo.

"Jisoo, language." ucap Mark yang bikin Jisoo ngeringis.

"Uhh, language tuh katanya jis." setelahnya Rose ketawa ngakak sama Lisa, sebenernya Jisoo gatau letak lucunya dimana.

"Ohiya kenalin gue Rose dan dia Lisa, kita temennya Jisoo." ucap Rose memperkenalkan diri kearah Mark.

"Gue M—-—" belum selasai ucapan Mark langsung disela sama Lisa gitu aja.

"Lo Markkan? Udah tau, eh btw muka lo imut ya, polos, ganteng gitu lo blasteran ya? Pantesan si Jisoo mau dijadiin yang kedua, orang cowoknya secakep ini." ucap Lisa yang langsung ketawa ngakak lagi bareng Rose tanpa ada rasa bersalah.

Sedangkan Jisoo sama Mark udah nahan malu aja, apalagi Mark —itu ucapan Lisa tajem banget kayak pisau udah diasah.

"Kamu pulang ajaya, selesain tuh skripsi biar yang urus masalah party aku sama mereka aja kamu gaakan kuat yuk." ajak Jisoo yang dibales anggukan kecil dan muka polos Mark.

Akhirnya Mark milih nurutin ucapan Jisoo, karena kalau Mark masih nekat buat ikut sama Jisoo bisa-bisa dia darah tinggi dan gangguan mental karena diserang candaan sarkas teman-teman Jisoo itu.

"Mark, hati-hati!" teriak Rose.

Yang langsung dibales Mark, "Hah? Iya." Mark ngerasa aneh.




"Hati-hati ketauan selingkuh sama pacarnya! Hahahaha." tuhkan, Mark udah firasat.

"ROSE!! LISAA!!! GUE KIRIM KONTAK SELINGKUHAN LO PADA YA KE TEN SAMA JAEHYUN!!"



-----
tbc
Mereka udah ngeselin belum sih:")

Hypocrisy | Jisoo ft Mark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang