Hayii
Aku up sesuai janji nihhehe
Happy reading!!
-----Pagi itu Wendy udah stand by di kantin fakultasnya. Kali ini bukan tanpa alasan Wendy duduk di kantin, alasannya ya karena siang nanti dia ada janji sama Jisoo. Wendy sengaja bilang ke Jisoo kalau dia ada kelas dan baru ada waktu sedikit lebih siang, nyatanya Wendy cuma butuh sedikit waktu sebelum ketemu dan ngobrol sama Jisoo.
Jujur, Wendy malu dan ngerasa jadi orang paling bodoh dan tolol di muka bumi ini setiap dia papasan sama Jisoo atau Mark. Siapa coba orang yang nggak akan ngerasa bodoh waktu tahu kalau selama ini dia diselingkuhin? Bahkan baru-baru ini Wendy mulai sadar kalau banyak orang disekitar Mark dan Jisoo yang sudah tau hubungan mereka berdua di belakang Wendy.
Dari awal Wendy dan Mark berhubungan memang Wendy nggak pernah ada rasa sama Mark sedikitpun, tapi seiring berjalannya waktu Wendy mulai ngerasa nyaman sama hubungannya dan Mark. Awalnya dia selalu nolak dan nyangkal penjelasan Irene tentang hal janggal yang terjadi antara Mark sama Jisoo, bahkan Irene sempat nyaranin Wendy buat periksa handphone Mark tapi saran itu ditolak mentah-mentah sama Wendy.
Wendy memang salah karena selalu berusaha membahagiakan Brian tanpa lihat keadaan dirinya yang jauh dari kata bahagia, pun dengan Mark. Meskipun rasa marah dan kecewanya ke Mark bisa dibilang besar, bukan berarti Wendy nggak merasa bersalah sama Mark. Andai Wendy nggak egois dan berani bilang yang sebenarnya ke Brian mungkin hubungan Mark dan Jisoo nggak akan serumit itu dan Wendy nggak akan ngerasain perasaan marah, kecewa dan menyesal yang berlebihan.
"Kak Wendy!" panggil seseorang dari samping kanannya, tepatnya dari arah pintu masuk kantin arah koridor.
"Loh?" tanya Wendy bingung, dia menyempatkan mengalihkan pandangannya ke arah jam tangannya yang baru menunjukkan pukul 10.
"Kak Wendy bukannya ada kelas?" tanya gadis tersebut sembari mendudukan bokongnya di kursi depan Wendy, sekarang mereka berdua duduk berhadapan terhalang meja yang berada diantara keduanya.
"Oh? Em, dosennya ngedadak minta ganti jadwal Jis. Lo sendiri kok udah kesini aja?" elak Wendy sembari mengalihkan pertanyaan kepada Jisoo.
"Gue takut lo nunggu lama kak jadi gue inisiatif deh buat dateng lebih cepet, hehe." jelas Jisoo pada Wendy, setelahnya mereka hanya saling melirik karena bagaimanapun rasa canggung itu masih menguasai keduanya.
"Ah iya, kakak mau pesen apa?" tanya Jisoo yang dibalas gelengan cepat oleh Wendy.
"Eh, gaperlu Jis gue udah beres makan kok." ucap Wendy sembari menunjuk ke arah piring kosong yang ada di atas meja. Akhirnya Jisoo milih pamit sebentar buat pesen minuman.
"Nih kak," ucap Jisoo sembari menyodorkan segelas minuman ke arah Wendy yang masih fokus sama handphone digenggamannya.
"Eh? Gaperlu Jis, gue udah pesen kok." ucap Wendy sedikit sungkan dan berniat menolak minuman pemberian Jisoo.
"Udahlah gapapa kak, gue yang ngajak ketemuan jadi udah seharusnya gue nraktir lo. Lagi pula minuman lo udah habis kak, gaenak juga kalau kita ngobrol tapi meja kosong ya 'kan?" canda Jisoo. Setelahnya mereka bener-bener ngerasain yang namanya awkward untuk yang kesekian kalinya. Mereka sibuk dengan minuman dan pikiran masing-masing, keduanya sama-sama milih buat bungkam sejenak.
"Gue ngajak ketemuan sama lo buat minta maaf kak, gue sadar gue salah karena udah ngerusak hubungan lo sama Mark." akhirnya setelah hening beberapa menit Jisoo memberanikan diri buat ngasih tau Wendy tujuan dari ajakannya hari itu.
"Bagus dong kalau lo sadar," sinis Wendy. Memangnya apa yang kalian harapkan? Wendy yang senyum cerah dan dengan semangat memaafkan Jisoo? Wendy juga punya hati, dan Jisoo harusnya tau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrisy | Jisoo ft Mark ✔
Hayran Kurgu[c o m p l e t e d] Muka polos, bukan berarti harus berhati malaikat 'kan? Kalau jadi iblis lebih asik, kenapa nggak? ↪ ▶Bahasa nonbaku, a little bit harsh word and typo ▶Started»5 Juli 2019 ▶Ended»02 April 2021