1- Abnormal

3.7K 570 120
                                    

Gemerlap lampu disko berwarna merah nyala menyinari lantai dansa yang kini dihiasi meja-meja bersisian untuk melangsungkan kegiatan judi mingguan. Empat orang duduk berhadapan disatu meja kotak dilantai paling atas, mengamati kegiatan perjudian lewat kaca besar yang dijadikan dinding ruangan sehingga kegiatan apapun dalam tempat itu tetap terawasi.










Burning Sun, Korea.










Beberapa kali segepok uang yang masih hangat keluar dari koper persegi itu dilempar diatas meja, bersamaan dengan dentingan gelas yang bertabrakan menumpahkan sebagian isi minuman keras yang ada di dalamnya.










Tawa menggelegar, amarah yang membuncah, serta perkelahian antar manusia turut menghiasi acara ketika pemenang judi telah ditentukan.










Seorang remaja berjas hitam rapi memasuki ruangan degan terburu, menuju meja yang diduduki empat orang yang kini sibuk mengembuskan asap rokok dari bibirnya.










Namanya Dongpyo, remaja yang tahun ini resmi memasuki usia legal, salah satu orang kepercayaan Seungwoo, atau sebutan lainnya sebagai tangan kanan.










Seungwoo pertama kali bertemu Dongpyo tujuh tahun lalu, ketika bocah itu diberikan secara cuma-cuma pada Seungwoo karena sang Ayah tidak mampu membayar hutangnya.










Ayahnya bilang Dongpyo bisa diandalkan, dan hal itu benar adanya.










Sejak usia bocah itu sepuluh tahun, ia sudah bisa menghapal nama-nama minuman keras serta obat-obatan terlarang yang diperjualbelikan dalam Burning Sun.










Hal itu tentusaja menguntungkan Seungwoo yang salah satu penghasilannya berasal dari menjual hal-hal dilarang itu.










Satu lagi yang Seungwoo suka dari Dongpyo, bahwa anak itu selalu bertanya apa yang ia tidak ketahui, alih-alih menjadi sok tahu yang nyatanya tidak tahu.










"Ada apa, Dongpyo?" Tanya Yuri kemudian, menepuk kursi kosong disebelahnya.










Dongpyo mendudukkan dirinya disana usai membuka kancing jasnya, sebelah tangannya digunakan untuk menutup bibirnya yang hendak berbisik.










"Ada pesanan ginjal dari keluarga kepresidenan malam ini, pukul dua malam," Ucap Dongpyo kalem, menunjukkan bahwa kegiatan memesan organ tubuh manusia sudah menjadi hal yang biasa dalam hidupnya.










Hangyul menatap kaca yang menunjukkan pelanggannya di lantai bawah, "Siapa yang harus kutembak kepalanya malam ini?" Tanyanya mengabsen ribuan manusia berjas mirip dibawah sana.










"Supir Perdana Menteri Kim, yang duduk diantara meja bilyard," Sahut Jinhyuk, "Dia pindahan dari Argentina bulan lalu, jadi mudah menghilangkan jejaknya dibandingkan yang lain." Lanjutnya yakin.










Seungwoo mengangguk setuju dengan ide Jinhyuk, begitupun Yuri yang kini merogoh saku celananya, mengambil kunci kecil darisana.










"Tolong ambilkan senjataku didalam ruangan, Dongpyo. Pilih peluru yang paling panjang," Perintah Yuri kemudian.










Dongpyo mengangguk yakin, mengambil kunci dan bergegas menuju ruangan kerja Yuri untuk mengambil apa yang telah diperintahkan.










Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang