9- Sisi Baru

2.9K 470 49
                                    

Atur posisiiiiiiiiiiii
(Because this chapter is soooooo long and boring)










Hangyul keluar dari kamar mandi dengan singlet dan celana kain selutut, rambutnya yang basah ia biarkan membasahi bagian pundak dan punggung atasnya.










Ia terkejut ketika memakai kembali sendal ruangan diambang pintu kamar mandi, menemukan Dohyun duduk memunggunginya diatas sofa panjang yang menghadap piano diujung kamar. Jari-jari panjangnya menekan tuts piano hingga alunan suara indah mengalun menembus telinga Hangyul.











"Wow, kau pandai bermain piano rupanya," Puji Hangyul sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil ketika Dohyun memberikan jeda pada permainannya.











Anak itu menoleh lalu menunjukkan giginya yang rapi, "Bagus, bukan?" Tanyanya ceria.










"Eum," Jawab Hangyul setuju. Ia lalu mendudukkan dirinya disebelah Dohyun, membiarkan lengan keduanya bersenggolan sepersekian detik.










"Hyung, aku suka bau sabun dan shampoo milikmu," Kata Dohyun singkat, karena mendadak ingat bahwa salah satu yang ia favoritkan dari Hangyul adalah aromanya setelah mandi. Terlihat segar dan bau wanginya menyegarkan.










Hangyul tertawa sekilas, "Dan kau mengatakannya ketika sudah memakai sabun dan shampooku lebih dari setengah botol?" Sanggahnya santai, berusaha mencairkan suasana, "Apa yang kau mainkan barusan? Yiruma?" Tanyanya lagi.










Dohyun menggeleng, "No, I composed the song," Jawabnya santai.











Hangyul membelalak, "Really? You must be music genius then," Pujinya tulus.











Dohyun menggendikkan bahunya, "But I should study economic instead of music," Ceritanya pelan.











Anggukan Hangyul berikan sebagai tanda mengerti. Hangyul tau bahwa Dohyun adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dan ketiga kakaknya merupakan seorang pebisnis sukses yang turut menunjang profesi Ayah Dohyun sebagai calon Perdana Menteri dan Ibunya sebagai pemilik jasa eksportir digital item keseluruh dunia.











Tak berselang lama, Hangyul beralih membuka nakasnya mengeluarkan sebuah buku, recorder dan earphone berwarna hitam, juga sebuah tablet berwarna silver, "Pakai ini untuk merekam dan membuat lagu, lalu tunjukkan padaku ketika kau merasa aku boleh tau, bagaimana?" Tawanya.










Senyuman Dohyun menyambut, hingga kedua matanya menyipit seperti bulan sabit, "Ini untukku?" Tanyanya memastikan.










Hangyul mengangguk, mengusap pucuk rambut Dohyun yang halus menembus jari-jari panjangnya, "Ya, segera mandi dan turun kebawah, menu malam ini daging panggang favoritmu," Katanya.










Dohyun mengangguk mengerti, membuka almari kaca dan mengeluarkan sebuah handuk besar dari dalamnya, beserta satu setel kaos milik Hangyul dan dalaman baru yang Hangyul belikan untuknya beberapa hari lalu sebagai bekal masuk kamar mandi.










Begitu keluar dari kamar, Hangyul dapat melihat Byungchan dan Seungwoo duduk bersisian dimeja makan.










Terlihat sedikit aneh, karena keduanya duduk berdekatan dengan lengan menempel dibalik meja yang besar -sangat besar.










Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang