7- Mengikat dan Terikat

2.7K 478 68
                                    

Baekjin mengikuti langkah panjang Yuri, melewati tangga gelap sebelum terang yang berasal dari lampu ruangan menyinari keduanya.










Mulut Baekjin menganga lebar, melihat ruangan tinggi ini menjulang dengan perabotan berwarna emas dan perak sebagai dominasinya.










Semuanya megah, bagaimana pilar kokoh berdiri sebagai penyangga tangga melingkar, maupun sebuah lift berwarna perak dan biru menyatu di ujung ruangan.











Yuri masih enggan bersuara, membiarkan Baekjin mengikutinya dari belakang.










Langkahnya ia percepat, mengejar derap langkah kaki panjang Yuri yang berjalan santai namun jauh didepannya.










Termasuk ketika Yuri masuk kedalam lift, Baekjin masih mengikutinya dari belakang.










Kamar paling besar di lantai tiga menjadi tujuan keduanya, Baekjin berjalan terburu sebelum Yuri mengunci kamar.










"Mereka mengancammu? Siapa dalang dibalik ini semua? Katakan padaku." Cecar Baekjin kemudian, tangannya meraih lengah Yuri yang mengabaikannya.










Keduanya berada dalam kamar berwarna hitam dan merah, seperti api neraka yang divisualisasikan dalam beberapa lukisan yang menempel di dinding kamar.










"Kenapa kau diam saja? Apa kau dipakaikan sesuatu sehingga mereka akan tau apapun yang kita bicarakan? Apa kita harus berbicara menggunakan kode?" Tanya Baekjin enggan menyerah.










Langkah Yuri berhenti didepan pilar ranjang, memunggungi Baekjin yang masih menggenggam erat tangannya yang kini terasa dingin seperti es.










Yuri menghempaskan tangan Baekjin kasar, memijat keningnya sekilas, "Jangan banyak bertanya, tolong." Jawabnya pelan, lalu mendudukkan dirinya di sofa panjang yang letaknya didepan televisi.










Baekjin duduk disebelah Yuri, ikut duduk miring diatas sofa, "Katakan padaku apa ancaman mereka padamu, aku akan membantu." Lanjut Baekjin kemudian, membayangkan semua kemungkinan yang bersarang dikepalanya.










"Aku tidak diancam siapapun, aku yang jadi ancamanmu disini." Jawab Yuri.










Pelan tapi pasti, rengekan dan rentetan pertanyaan Baekjin pada Yuri ia urungkan, melihat sepertinya Yuri belum dapat membuka rahasia di tempat misterius ini.










"Kalau kau terjebak disini, aku juga akan menetap disini." Sahut Baekjin pelan.










Padahal, pada kenyataannya, meskipun Baekjin ingin pergi, ia tidak bisa.










Karena disini, siapapun boleh masuk, namun tak semuanya boleh keluar.










Kingdom, Seoul.










Hangyul membukakan kamarnya, membiarkan sosok tinggi menjulang mengikutinya masuk kedalam kamar.










"Kita akan makan dikamar?" Tanya Dohyun, mengingat janji Hangyul yang berkata akan memberikan makan enak.










"Tidak," Sahut Hangyul pelan.










Dohyun berkacak pinggang, "Bukankah kau bilang kita akan makan daging sapi?" Protesnya pelan, meletakkan ransel besarnya disudut kamar.











Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang