Baekjin menahan napasnya ketika Yuri mematikan lampu kamar yang terang benderang, menggantikannya dengan cahaya lampu tidur diatas nakas berwarna oranye kecoklatan.
Yuri meletakkan kedua lengannya dibawah ketiak Baekjin ketika membantunya mengambil posisi setengah duduk dengan tiga bantal ditumpuk sebagai sandaran punggungnya.
Setelahnya, ia ikut duduk berhadapan dengan Baekjin, menarik napasnya pelan, "Dengarkan aku, Jin Jin, kau mungkin menyesal setelah memohon untuk dibersihkan olehku yang penuh cacat ini-"
"Tidak, aku tidak akan menyesal," Potong Baekjin yakin, jari-jarinya bergerak saling bertautan diatas kedua kakinya yang terselonjor disamping tungkai Yuri, kepalanya menunduk dalam-dalam.
Yuri meraih jari-jari Baekjin, lalu menggantikan tautannya dengan jari-jari panjangnya yang fatalnya masih pas satu sama lain.
"Kau yakin?" Tanya Yuri sekali lagi, memastikan untuk terakhir kalinya.
Bukan, bukan karena dia tidak mau berhubungan badan dengan Baekjin karena nyatanya ia suka menahan napasnya ketika bangun pagi harus mandi dan menemukan paha dan tungkai Baekjin memeluk gulingnya tanpa penutup, atau ketika tulang selangka Baekjin terumbar karena mayoritas kaos Yuri terlalu besar dibadannya.
Tapi, Yuri sudah bukan penembak jitu kepolisian yang dulu dapat Baekjin banggakan keseluruh dunia.
Ia merasa tidak pantas berhadapan dengan Baekjin yang hidupnya masih sebersih kanvas penuh warna indah layaknya pelangi.
Anggukan yakin Baekjin berikan sekali lagi sebagai jawaban, tangannya ragu-ragu merapatkan tautan keduanya.
Yuri menelan ludahnya kasar, sempat menyisir rambutnya dengan jari-jari panjang yang menjadikan poninya teralih kebelakang menunjukkan dahinya yang nampak begitu indah.
Baekjin diam saja selagi menatap Yuri, membiarkan badannya terangkat kala Yuri menarik kedua kakinya untuk dilingkarkan ke pinggangnya dengan dada saling menempel satu sama lainnya.
"Kutanya sekali lagi, kau yakin?" Tanya Yuri yang terakhir kalinya, mendekatkan kepala keduanya sampai hidungnya saling bersentuhan.
Maka ketika Baekjin menganggukkan kepala tanpa ragu, Yuri mulai menempelkan bibir keduanya dengan sensual.
Sepasang mata Baekjin terpejam, diikuti jari-jarinya yang meraih bagian belakang rambut Yuri untuk ia berantakan sesuai keinginannya.
Satu tangan Yuri ia istirahatkan di punggung Baekjin yang masih tertutupi bathrobe, sesekali menepuknya sebagai tanda penenang.
Napas Baekjin mulai tidak teratur kala Yuri mulai menggigit bibir bawahnya, lalu mengulumnya, dan setelah itu menghisapnya tanpa henti.
Kerinduannya terbayar, dan yang Yuri berikan kini lebih indah dari ekspektasinya.
Sebisa mungkin Baekjin menahan suara-suara setan yang mungkin keluar dari bibirnya dalam bentuk desahan atau lenguhan, karena seingatnya, Yuri tidak suka berisik ketika berhubungan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)
Fanfiction"I am not making love, I am fucking hard." Han Seungwoo X Choi Byungchan X Cho Seungyoun Lee Jinhyuk X Kim Wooseok Park Yuri X Baek Jin Lee Hangyul X Nam Dohyun Warning 🔞🔞🔞 bexgonisaur's proudly presents Darkest Kingdom Start 29-06-2019 End 09-11...