10- Terbiasa dan Sekadarnya

2.5K 460 97
                                    

Seungwoo menghilang sekitar tiga jam lamanya, meninggalkan Byungchan sendirian didalam kamar tak mengerjakan suatu hal apapun.









Tadi, mereka berdua sedang diperpustakaan membahas sebuah buku yang Byungchan baca, lalu ada seorang tamu yang mengaku bernama Yohan.










Maka, Seungwoo begitu saja meninggalkan Byungchan untuk masuk kedalam ruangan kecil berpintu merah di lantai dua sebelah kamar Hangyul.










Byungchan tidak tau apa yang sebenarnya merek lakukan disana, ia juga sebenarnya menunggu dengan perasaan harap-harap cemas.









Pasalnya, beberapa kali teriakan dan desahan Byungchan dengarkan menguar dari dalam sana.









Beberapa kali prasangka buruk ia tepis dari kepalanya, sampai akhirnya setepah tepat empat jam lamanya, Seungwoo menggendong bridal Yohan yang berbalut gown berwarna hitam.









Jantung Byungchan rasanya mencelos, mengetahui bahwa Seungwoo yang penuh peluh menggendong Yohan yang tak berdaya dikedua tangannya.









Pikiran negatifnya sepertinya membuahkan hasil, dan ribuan perasaan campur aduk Byungchan rasakan memenuhi dadanya.










Byungchan menggebrak pintu kamar Seungwoo, lalu menguncinya dari dalam.









Seungwoo yang kaget akibat bantingan pintu langsung meletakkan Yohan diatas sofa selagi menunggu Yuvin menjemput.










Sebenarnya, ia hanya melakukan tugasnya sesuai pesanan.









Yuvin ingin Yohan ditindik di pusar dan pangkal penisnya.









Dan kebetulan Seungwoo bisa memenuhinya.










Namun, sepertinya Byungchan salah tangkap dengan apa yang barusaja ia lakukan.










Seungwoo langsung berdiri kedepan kamarnya, mengetuknya dari luar beberapa kali. Terdengar sayup-sayup suara rengekan dibalik pintu kamarnya yang kebetulan tidak kedap suara.










"Chan, buka pintunya coba," Ucap Seungwoo berusaha membujuk Byungchan dibalik pintu.










"Nggak mau," Jawab Byungchan pelan, namun dapat Seungwoo dengar.










Merasa bersalah, Seungwoo masih berusaha membujuk Byungchan, "Chan, dengerin aku ngomong dulu, buka pintunya," Katanya lagi.










"Nggak mau ngomong dulu, besok aja," Jawab Byungchan lagi, suaranya makin memelan.










Seungwoo mengalah, karena ia juga sebenarnya kelelahan usai memasang tindik pada Yohan.










"Yaudah, besok diomongin baik-baik ya," Ucapnya akhirnya, menyerah.










"I-iya," Jawabnya.










Yuri yang sedari tadi berdiri diambang tangga tersenyum, "Tengkar?" Tanyanya dengan nada mengejek.










Seungwoo menggeleng, "Salah paham," Tolaknya.










Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang