14- The Truth

2.4K 425 97
                                    

Seungwoo keluar dari theater room, masuk kekamarnya ketika jam menunjukkan pukul sembilan lewat lima menit pagi hari. Hari ini, Ia ada janji keluar negeri, dua hari, bersama Yuri dan Dongpyo, untuk mencairkan uang setelah menjual jantung beberapa bulan lalu.












Tapi, dia butuh berbicara empat mata dengan Byungchan dulu, mumpung penerbangannya masih jam dua siang, ada waktu beberapa jam tersisa.











Tapi waktu Seungwoo sampai dikamarnya, Byungchan tidak ada, kamar mandi juga kosong, tapi baju kotor yang Byungchan pakai semalam sudah ada di keranjang kotor.











Berarti, Byungchan sudah mandi dan otomatis sudah bangun.











Seungwoo langsung keliling rumah, menemukan Byungchan ada di perpustakaan besar.












Byungchan sempat kaget waktu pinggangnya dipeluk dari belakang, tapi tetap diam. Apalagi waktu kancing kerah piamanya dibuka dari paling atas, terus ditarik kesamping sampai pundaknya terekspos, setelah itu dicium, dikulum, disesap, terus begitu.











"Chan, nggak mau ngobrol apa kita?" Tanya Seungwoo pelan sekali, bibirnya masih asik main-main di pundak dan leher Byungchan, Ia suka aroma Byungchan sama sepertinya sehabis mandi karena memang sabun yang mereka pakai sama, tapi rasanya, kalau Byungchan yang pakai sabun Seungwoo, baunya jadi makin segar.











Byungchan menggeleng, "Aku nggak ada yang mau diobrolin sama kamu," Jawabnya sambil menutup buku di tangan. Kepalanya miring kekiri, sengaja memberi ruang agar Seungwoo leluasa bermain-main dilehernya, tak kesempitan.












Tapi namanya Seungwoo, maunya selalu menang, langsung badannya Byungchan diputar, digendong koala, terus duduk di sofa besar, Byungchan dipangku, kakinya Seungwoo tuntun sampai melingkar di pinggangnya, sampai akhirnya posisi kepala Byungchan sekarang lebih tinggi dari kepala Seungwoo.











"Kenapa kamu nggak pernah tanya yang sebenernya, Chan? Soal Yohan sama Seungsik," Tuntut Seungwoo, kedua tangannya membingkai pipi Byungchan, memaksa agar laki-laki itu balik menatap wajahnya.











"Biar apa aku tanya ke kamu?" Tanya Byungchan balik, "Nggak ada yang berubah juga," Lanjutnya pelan.











Seungwoo mengernyit, bingung dengan pernyataan Byungchan barusan, "Gimana maksud kamu?"












"Yaaaaa, gitu. Aku bisa tanya Dongpyo kamu ngapain sama Yohan, terus Seungsik itu siapa, aku bisa tau lewat Dongpyo, nggak perlu lewat kamu," Jawab Byungchan pelan, jari-jari panjangnya bermain di salah satu kancing baju tidur Seungwoo.












"Kenapa nggak langsung tanya ke aku aja?" Tanya Seungwoo lagi.











Byungchan menggeleng, "Karena ke siapapun aku tanya, jawabannya bakal sama," Terangnya.











Seungwoo menyingkirkan poni Byungchan yang menutupi dahi dengan telapak tangannya, "Mulai hari ini, semua tentang aku yang pengen kamu tau, harus tanya lewat aku sendiri, ngerti?" Tantang Seungwoo, mencoba mengintimidasi, kepalanya tertunduk, mulai mengecap tulang selangka Byungchan yang jadi salah satu favoritnya setiap waktu.












"Kau butuh aku untuk apa sebenarnya?" Tanya Byungchan takut-takut. Ia sudah jatuh terlalu dalam, maka ia ingin menuntut jawaban.












Darkest Kingdom (PRODUCE X 101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang