ㅡLima

6.2K 837 22
                                    

Sebenernya vote belum tembus target,tapi aku ngehargain kalian yang udah mendukung book ini hehe luv you all💜

Apa ngehargain tulisan aku dengan vote sesusah itu ya?

×××

"Kamu yakin pulangnya ga bakal saya jemput?" tanya Kak Jaehyun,sebelum gue keluar dari mobil.

Gue mengangguk,"Iya,Kak. Tenang,aja paling aku naik transportasi online."

Pengennya juga gue dijemput Kak Jaehyun,tapi gue masih belum tau pasti pengarahan sebelum OSPEK ini bakal selesai kapan. Sedangkan sekarang lagi akhir bulan dan gue tau kesibukan Kak Jaehyun bakal bertambah dari biasanya,gue cuman mencoba untuk gak egois.

Kak Jaehyun tampak ragu,namun pada akhirnya ia mengangguk juga.

"Yaudah,hati-hati. Kalo ada apa-apa cepet hubungi saya,oke?"

Gue langsung mengangguk dan lantas meraih tangan Kak Jaehyun untuk salim. Sedangkan Kak Jaehyun membalasnya dengan sebuah kecupan di kening gue.

Begitu memastikan mobil Kak Jaehyun benar-benar pergi,barulah gue berbalik dan memasuki gedung tempat berkumpul.

Gedung tempat berkumpul lumayan penuh,padahal masih ada setengah jam lagi sebelum waktu yang dijanjikan.

BRUK!

Tubuh gue seketika menegang saat merasakan cairan dingin menembus baju yang tengah gue kenakan,dan benar saja baju gue basah.

"Aduh,maaf! Gue ga sengaja!" Seru seseorang dengan suara yang terdengar panik.

Gue mendapati sesosok cowok yang tengah berjongkok mengambil beberapa cup minuman dingin yang tergelatak tumpah di lantai. Kalo dari baunya,gue tebak isinya kopi.

Refleks gue ikut berjongkok dan membantunya membereskan beberapa cup yang tumpah. Kami mengumpulkan semua cup di lantai ke dalam satu kantung. Begitu selesai,cowok itu langsung beranjak pergiㅡmungkin membuang kantung sampah itu ke tempat pembuangan.

Lantas gue mengedarkan pandangan,mencari kain pel guna mengelap lantai bekas tumpahan tadi.

Beruntungnya di dekat pintu masuk gue menemukan benda itu yang langsung gue gunakan mengepel lantai. Bisa bahaya kalo dibiarin,takutnya nanti jatuh korban karena kepeleset.

Karena air yang tumpah di lantai ga terlalu banyak,gak butuh waktu lama buat menyelesaikannya. Tepat saat gue selesai,sosok cowok itu dateng dengan nafas gak stabil.

"Ini lo yang beresin?" tanyanya seraya menunjuk lantai yang sekarang udah kering,dan gue mengangguk.

Cowok itu menghela nafas,"Aduh,makasih banyak,ya. Gue jadi berhutang sama lo."

"Santai aja kali,selama gue bisa bantu kenapa nggak?" balas gue santai seraya mengibaskan tangan di udara.

Tiba-tiba cowok itu melepaskan jaket yang dikenakannya dan langsung memakaikannya ke tubuh gue.

Belum sempat gue bertanya,cowok itu langsung menjelaskan. "Maaf,gara-gara gue baju lo jadi basah." Katanya dengan mata yang terlihat menghindari gue.

Gue yang merasa bingung lantas menunduk guna melihat baju,dan benar aja baju gue lebih basah dari sebelumnya. Sekarang gue paham kenapa cowok ini ngasihin jaketnya buat gue serta matanya yang terus menghindari gue.

Dengan cepat gue membenarkan posisi jaket milik cowok itu dan merapatkannya di tubuh gue.

"M-makasih." Ungkap gue gugup,jelas merasa malu. Cewek mana yang gak malu kalo dalemannya tembus?

Padahal tadi pas pertama kali gue liat basahnya ga sampe tembus.

"Younghoon!" Seseorang berteriak,dan membuat cowok dihadapan gue menoleh.

Cowok itu melirik gue dan menepuk pelan lengan gue,"Sekali lagi sorry and thanks,ya. Gue duluan."

"Ini jaketnya gimaㅡ," Tanpa mendengarkan gue lebih jauh,cowok itu langsung berlari menghampiri sosok yang memanggilnya. Meninggalkan gue dengan jaketnya.

Namanya Younghoon.

Akan gue ingat sampe gue berhasil mengembalikan jaketnya.

×××


Dan tanpa terasa,hari OSPEK akhirnya datang juga. Pagi ini gue udah siap dengan setelan kemeja putih,celana bahan hitam,dan segala pernak-pernik aneh yang melekat di tubuh gue.

Sampai di parkiran kampus,seperti biasa gue menyalimi tangan Kak Jaehyun sebelum keluar.

"Semangat!" Seru Kak Jaehyun setengah berteriak dari dalam mobil karena posisi gue udah di luar. Gue mengangguk dan lantas melambaikan tangan sampai mobil Kak Jaehyun menghilang dari pandangan gue.

"Widih,siapa,tuh? Kakak lo?"

Gue langsung menoleh saat merasakan pundak gue disenggol,dan mendapati Mina dengan pakaian yang sama persis dengan yang gue kenakan.

Myoui Mina merupakan temen pertama sekaligus satu-satunya yang gue kenal semenjak pengarahan kemarin.

"Bukan,dia suami gue." Jawab gue seadanya,dan sesuai yang gue perkirakan,Mina terkejut dengan matanya yang melotot serta mulut yang menganga.

Sedetik kemudian Mina langsung menyeret gue ke pojok parkiran,tempat yang lumayan sepi.

"Lo...MBA,Rose?"

Mendapat pertanyaan seperti itu,gue ga bisa menahan tawa. Astaga,apa menikah di usia muda sebegitu identiknya dengan MBA?

Wajah Mina terlihat bertambah bingung melihat gue yang malah tertawa.

Gue lantas menghentikan tawa,"Nggak,waktu beberapa bulan sebelum UN gue dijodohin jadi ya gitu." Jelas gue singkat,dan selanjutnya gue lihat Mina tampak bernafas lega.

"Astaga,gue udah kaget banget tau gak,sih? Muka polos kayak lo masa MBA makanya kaget gue." Ungkap Mina dengan suara yang terdengar kesal seraya memegangi dadanya.

"Tapi...lo baik-baik aja,kan? Maksud gue kalo dijodohin kayak gitu katanya sering banyak sedihnya gitu."

Gue mengangguk mantap,"Gue sangat baik. Gue malah bahagia dan merasa beruntung sama perjodohan ini." Jawab gue dengan yakin.

Mina langsung tertawa,mungkin karena wajah gue yang terlihat konyol karena bersemangat?

Tiba-tiba Mina menepuk pundak gue dan tatapan matanya berubah jadi lebih serius.

"Rose,ntar lo jangan jawab terlalu gamblang bilang lo udah nikah. Gue takutnya lo malah jadi bahan omongan,kan gak semua orang bisa berfikiran terbuka kayak gue sekarang."

Gue terdiam,merenungi perkataan Mina. Dia benar,gue gak pernah berfikir sampai sejauh itu. Untung gue tadi ngomongnya ke Mina,bukan ke sembarang orang.

"Jadi saran gue untuk saat ini lo rahasiain dulu status lo. Kalo ada yang nanya suami lo itu siapa,jawabnya pacar aja,oke?"

×××

Kalo kalian suka book ini tolong dukungannya dengan pencet tombol bintang di pojok kiri bawah,itu free kok dan gak bikin capek juga kan ya.

C you soon!💜

[2] Kak Jae : New Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang