Maaf Jeon Nonu saya mulai jatuh hati dengan Lee Jinhyuk.
Oh iya, selamat membaca, semoga suka dengan part ini!
# j o d o h #
Rasty mengenakan pashminanya, kini ia akan segera bertemu calon suaminya di bawah sana, seorang yang bahkan tidak ia tahu bagimana rupa, watak, serta tingkah lakunya, akan tetapi Rasty selalu berdoa, berharap kepada Tuhan agar segala hal yang ingin dia laksanakan kelak diberi kemudahan dan kelancaran.
Semoga semuanya selalu berjalan baik, dan semoga saja apa yang ia semogakan kelak benar-benar terwujud padanya.
"Sudah?" Tanya ibunya.
Rasty tersenyum seraya mengangguk menginyakan pertanyaan ibunya barusan.
"Sudah." Sahutnya singkat.
Ibunya tersenyum dan mengecup kedua pipi putrinya tersebut.
"Maaf kalau terkesan memaksa, ibuk cuma pengen liat kamu bahagia."Bahagia, ya?
Apa ia bisa bahagia kelak jika bersama pria tersebut? Pria yang bahkan ia tidak tahu namanya.
Rasty tersenyum seraya mengangguk, semoga saja ia bisa bahagia dengan jalan yang ia ambil kali ini, semoga saja tidak ada perselisihan berlebih kelak, dan semoga saja ia bisa mencintai pria tersebut dengan ikhlas, begitupun sebaliknya.
Ya, semoga saja.
Ibunya kini mengulurkan tangannya kearah Rasty, menginstruksi putrinya agar segera bersiap dan turun kebawah, Rasty menggenggam tangan ibunya erat, sangat erat.
"Ayo, kita turun dan temui calonmu di bawah sana."
Rasty hanya bisa mengangguk kecil untuk mengiyakan ucapan ibunya.
Kalau boleh jujur, hatinya belum ikhlas menerima semua ini, berat.
_____
Apa yang dilakukan kedua orang tuaku ini tidak sepenuhnya salah, tujuan utama mereka sebenarnya bukan karena ingin cepat-cepat melihat aku menikah dan mempunyai momongan, tetapi mereka hanya ingin melihat aku lepas dari status lajangku secepat mungkin, guna menghindari rumor-rumor serta fitnah yang sering terendus mengenai aku yang tidak kunjung menikah.
Jujur saja, hanya karena kakak ku yang tidak bisa mengandung seorang keturunan, aku juga dianggap sama, terlebih bibir-bibir tetanggaku yang overhead, mereka cuma bisa bergosip tanpa tahu kebenaran berita yang tengah mereka perbincangkan tersebut, memangnya ada wanita yang bahagia ketika tahu dirinya tidak bisa mengandung? Tidak!
Dan aku? Hanya karena aku tidak kunjung menikah di usia yang sudah bisa dibilang cukup matang ini, banyak orang mengeluarkan opininya tentangku dengan hal-hal yang tidak benar, mulai dari aku yang katanya suka sesama jenis, sampai dengan aku yang dibilang tidak bisa memiliki keturunan sama seperti kakak ku.
Setelah merasa siap dengan segala konsekuensi yang kelak akan aku hadapi, aku kemudian turun kebawah, ada rasa segan buat berhadapan dengan keluarga calon suamiku, terlebih tadi aku sempat bersikap acuh dan langsung masuk ke dalam kamar, aku menghela nafas, berusaha bersikap tenang.
Dan saat aku sudah sampai di bawah, ada dua orang pria dan dua orang wanita, termasuk nenek-nenek tadi, diantara dua pria itu satunya terlihat ramah dan yang satunya terlihat kurang tertarik dengan menampilkan wajah datarnya, orang yang berwajah datar itu... dia berusia cukup muda, tapi aku tidak yakin kalau orang itu yang bakal jadi calon suamiku nanti, dia saja menggendong seorang anak kecil, jadi tidak mungkin dia, ada seorang wanita yang terbilang cukup muda juga, pasti istrinya, tetapi kenapa wajah mereka terlihat sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh | Lee Jinhyuk ✔
Fanfiction[ COMPELETE ] Perjodohan itu hal yang konyol, terlebih untuk seorang Ayudia Rasty. Namun, seberapa tegaspun Rasty mencekam hal konyol bernama perjodohan itu, ia sendiri malah harus menerima kenyataan pahit bahwa ia akan jadi salah satu korban tradi...