Terimakasih ya, padahal aku ga bakal nyangka ada orang yang mau baca work gajelas punyaku ini :)
Semoga suka ya dengan part ini.
Oh iya, selamat membaca, dan sebelum membaca jangan lupa untuk vote work ini ya, ga vote juga gapapa, asalkan comment! Biar rame, ayo buat commentnya lebih rame daripada vote nya!!!!
AWOKWOKWOKWOK
Maaf ya, maklum maennya aku kalo bukan awreceh ya screensyit :")
Selamat membaca💚
# j o d o h #
"Hal-
"Saya di depan, oma yang nyuruh saya menjemput kamu."
Bip.
Manik mata milik wanita berambut pendek itu langsung mendelik, ia langsung menutup ponselnya dan bergegas pergi darisana tanpa sadar bahwa Wonwoo terus-terusan memanggil namanya, tetapi tetap saja dia tidak menghiraukannya.
Rasty, gadis itu berjalan dengan cepat.
Rasty dibuat kesal, kenapa sih harus menjemput dirinya? Apa laki-laki itu tidak ada kerjaan? Rasty kan bisa pulang sendiri, Rasty bukan lagi bocah yang harus dijemput seperti ini.
Sesampainya di depan, Langkah Rasty terhenti.
Pria itu tengah bersender di pintu mobil dinasnya, lengkap dengan seragam kepolisian yang masih melekat di badannya.
Tunggu, jadi pria ini merupakan seorang Ajun Komisaris Besar Polisi?
Rasty spontan membelalakan matanya.Ajun Komisaris Besar Polisi atau biasa disingkat dengan AKBP adalah pangkat diatas Komisaris Polisi dan dibawah Komisaris Besar Polisi, dua bunga melati emas yang ada di kedua buah lengannya, itu ialah lambangnya.
Sepertinya Rasty lupa, kemarin ibunya sempat bilang kalau pria ini ialah seorang perwira dan bukan orang sembarangan, dan nyatanya memang benar seperti itu.
Rasty menghembuskan nafasnya pelan kemudian menghampiri pria tersebut.
"Kamu, kenapa jemput saya? Saya bisa pulang sendiri." Seru Rasty membuat laki-laki yang tadinya fokus terhadap ponselnya itu melirik kearahnya, Datar.
Laki-laki itu memasukan ponselnya kedalam saku celananya.
Lantas menatap Rasty dengan wajah tanpa ekspresinya, benar-benar Rasty berhasil dibuatnya sebal oleh pria itu.
"Saya kesini buat menjemput kamu, bukan ingin tahu kamu bisa pulang sendiri atau tidak."
Rasty mencebik.
"Dasar triplek ecer." Desisnya yang berhasil di dengar oleh laki-laki dihadapannya tersebut."Maaf?"
Rasty tersentak.
"Bukan, bukan apa-apa, ayo." Seru Rasty mencoba mengalihkan pembicaraan.Pria itu mengangguk kemudian masuk ke mobilnya terlebih dahulu.
Rasty kembali menghela nafasnya, sungguh pria ini membuatnya benar-benar ingin resign menjadi manusia, sudah bersikap dingin, ditambah datar pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh | Lee Jinhyuk ✔
أدب الهواة[ COMPELETE ] Perjodohan itu hal yang konyol, terlebih untuk seorang Ayudia Rasty. Namun, seberapa tegaspun Rasty mencekam hal konyol bernama perjodohan itu, ia sendiri malah harus menerima kenyataan pahit bahwa ia akan jadi salah satu korban tradi...