15; Regret

1.9K 275 33
                                    

Jan lupa comment! Tunjukan ke bar-baran kalian! Okeh?

Oh iya, terimakasih buat dukungan-dukungan kalian buat story ini, ada beberapa DM yang bikin aku sampe kaget bacanya, pokoknya makasi sekali lagi, tanpa kalian semua work ini mungkin engga akan jadi sebesar ini.

Oh iya, selamat membaca!
































# j o d o h #

Rasty tersenyum tipis, baru saja dia keluar dari ruangan Dr. Seulgi, kenalannya sekaligus kakak kandung dari Dr. Wonwoo yang merupakan seorang Dokter spesialis kandungan.

Seulgi barusan bilang bahwa janin yang di kandung oleh Rasty kini sudah berusia satu bulan lebih satu minggu, wanita bermata sipit itu juga bilang bahwa keadaannya di dalam sana terlihat baik dan sehat, pernyataan tersebut berhasil membuat Rasty lega mendengarnya.

Seulgi menyarankan agar Rasty rajin mengkonsumsi vitamin yang ia berikan setiap hari guna memperkuat sistem imun tubuh juga buah hati yang kini tengah dikandungnya, wanita itu juga menyarankan agar dia sedikit mengambil pekerjaan berat guna mengindari hal-hal yang tidak diinginkan, baik makanan yang harus dia jaga pula, serta yang terpenting ialah menghindari rasa stress yang tiba-tiba menghampirinya.

Tapi nyatanya itu semua tidak semudah yang Rasty bayangkan, pertengkarannya dengan Jinhyuk semalam kini justru membuat dirinya memikirkan semua itu berulang kali, Rasty merasa dirinya terlalu egois sampai-sampai meninggalkan rumah seperti ini.

Tetapi hatinya terlanjur sakit jika mengingat apa yang dikatakan pria itu semalam, pria itu bilang bahwa ia tidak butuh wanita macam Rasty.

Rasty menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, berupaya melupakan apa yang barusan ia pikirkan, Seulgi bilang dia tidak boleh stress dan Rasty justru malah memikirkan pria itu.

Bugh!

"Astaga mbak maaf saya--Rasty!?"


Rasty dengan cepat mengandahkan kepalanya, betapa terkejudnya wanita itu kala melihat siapa sosok yang kini ada didepannya.

"Mingyu!?"

Pria itu buru-buru menghampiri Rasty dan menutup panggilan ponselnya.
"Ya Allah, maaf Ras aku ga liat kamu," seru Mingyu dengan tatapan bersalahnya.

Rasty tersenyum seraya menggeleng pelan.

"Gapapa Gyu, aku juga ga liat kamu jalan," serunya meyakinkan Mingyu.

Pria berkulit tan tersebut menganggukan kepalanya paham.
"Syukurlah, kamu habis dari mana?"

Rasty mengulum senyumnya.
"Ga dari mana-mana, cuma check up aja."

Mendengar seruan Rasty barusan Mingyu langsung menyeringit.

"Kamu sakit apa?" Tanyanya dengan mimik wajah kaget.

Rasty menggeleng pelan, wanita itu terkekeh pelan, astaga bahkan sampai jadi duda pria ini masih saja sama, memberikan ekspresi lucu yang sanggup membuat Rasty mengulum senyumnya.

"Bukan, aku tadi check up kandunganku," sahut Rasty seadanya.

Mingyu terlihat makin kaget.
"Lah? Ngisi? Waduh selamat, bentar lagi ada mas Jinhyuk junior nih," serunya seraya terkikik pelan.

Jodoh | Lee Jinhyuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang