♛❸DP. 11|Terbalaskan

1.5K 210 29
                                    

Cara menaklukkan hati seorang gadis.

"Prrfffftt..."

"Sialan! Kau melanggar privasi orang lain, Bodoh!"

Tak peduli akan amukan yang Sean sampaikan, pria itu tetap tertawa terpingkal-pingkal pasca tidak sengaja melihat pencarian google yang temannya lakukan.

"Prrfftt... Aduh, perut saya sakit..." tertawa terbahak-bahak dalam waktu yang lama memang bukan sesuatu yang baik. Tapi bagaimana bisa Gio menahan tawanya? Seorang Sean, yang digilai para gadis, mengetik hal konyol di pencarian google.

Cara menaklukkan hati seorang gadis?

Hahaha. Baru kali ini Gio menemukan seseorang mencari keyword terlewat aneh seperti yang temannya ini lakukan.

"Ayolah, Sean. Kamu ini kenapa? Prfftt... c-cara haha menaklukkan hati seorang gadis? Prfftt..."

Rasanya amat malu ketika aksi konyol yang ia lakukan diketahui. Iya, Sean tahu ini memalukan, bahkan ketika mengetiknya tadi saja, ia harus meringis berulang-ulang. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Segala ide yang berasal dari kepalanya telah Sean coba namun nihil. Ia begitu bingung, sampai mengandalkan mesin pencarian sebagai alternatif terakhir.

"Diamlah jika tak ingin wajahmu itu lecet!"

"Oohh... galak sekali." begitulah kebiasaan Sean. Suka mengancam, namun Gio bukan orang yang mudah gentar. Ia menetralkan raut wajah, bukan karena takut akan ancaman Sean. Melainkan untuk mengajak pria itu berbincang.


"Oke, saya tak akan tertawa lagi. Tapi, ayo beritahu, siapa gadis itu? Siapa gadis yang sudah membuat seorang Sean De Reagan tergila-gila, sampai mengadu pada google... oh, saya bercanda." tahan Gio saat tangan kanan Sean ingin memukul wajahnya. Ayolah, ini ia gunakan untuk mencari uang.

"Untuk apa saya memberitahumu?"

"Tentu saja untuk mendapat saran. Ayolah, setidaknya ide yang saya usulkan, akan sedikit lebih etis dan gentle bila kamu lakukan, ketimbang data dari internet. Kamu tahu, saya cukup berpengalaman dalam menaklukkan wanita."

Memutar bola matanya malas, Sean tak percaya pada sesuatu yang tak diiringi data dan fakta. "Oh ya? Sebanyak apa yang berhasil?"

"Mmm, sejauh ini tidak ada. Tapi banyak yang hampir berhasil."

Benar, kan? "Dasar bodoh!"

Gio mendekatkan dirinya untuk menempel pada pria itu. "Ayolahh. Beritahu saya. Siapa gadis itu?"

Menoleh dengan pandangan agak memicing, Sean curiga. "Kenapa kamu terlihat sangat ingin tahu? Kamu sedang tidak menyukai saya, kan?"

"Bangsat!" hardik Gio mentah-mentah, seraya mendorong tubuh temannya itu kuat-kuat. Yang benar saja?!

Akhirnya Sean tertawa. Salah sendiri datang-datang merecoki moodnya. Terima balik perilaku Sean yang tak pernah ingin kalah. Tapi tak berangsur lama, karena ia kembali teringat tentang usahanya yang tak kunjung berhasil. Apa dengan bercerita pada Gio, Sean akan mendapatkan cara yang efektif? Tidak ada salahnya mencoba, kan?

"Kira-kira, apa yang bisa saya lakukan?"

"Tcih. Akhirnya mengaku butuh bantuan juga, kan?"

"Ck. Jawab saja." ini yang ia tak suka. Teman-temannya lebih banyak cerewet ketimbang memberi ide.

"Oke. Beritahu dulu, dia gadis seperti apa?"

Senyuman spontan terbit di bibir Sean saat ia mengingat Valerie. Gio yang memperhatikan itu, meringis pelan. Temannya yang satu ini benar-benar sudah gila rupanya.

3 Devil Prince (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang