♛❸DP: 23|Wedding Day

2.1K 178 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dingin.

Tentu, ini masih akhir Februari yang artinya masih musim dingin. Meski sudah di ujung, tapi tetap saja hawanya masih menusuk kulit.

"Tidakkah terlalu dingin dengan pakaian ini, Sayang?" Nyonya Reagan bertanya pada si calon menantu. Wajahnya tampak khawatir.

Menerima pertanyaan yang terdengar begitu hangat tersebut, Valerie tersenyum lembut. Setelahnya, ia mengalihkan pandangan yang tadi menatap pantulan diri di cermin, kini menatap Nyonya Reagan.

"Tidak, Ma. Tenang saja." ujarnya sembari balik mengelus punggung tangan wanita itu.

Valerie sudah bersolek mengikuti peranannya hari ini sebagai pengantin. Gaun putih bersih melekat indah pada tubuhnya. Gaun itu cukup menjulai di bagian bawah, dan dilapisi kain transparan pada bagian atas dada hingga sedikit di bawah bahu.

Tak, tak, tak..

Langkah kaki memburu terdengar mendekat, dua orang yang tengah berbincang tadi menoleh ke ambang pintu.

"Apa yang ini, Val?" Lala si pelaku, menunjukkan sepasang sepatu yang masih di dalam kotak kepada temannya.

Mendapat itu, Valerie mengangguk membenarkan. Lala kemudian berjalan ke sana.

"Terima kasih, La."

Lala hanya berdeham dan mengangguk kecil. Sudah ia katakan sebelumnya, jika tak ada kata terima kasih dalam persahabatan. Tapi, ia tak ingin mengambil kesempatan untuk berdebat saat ini.

Selang beberapa detik, Lala membawa tubuhnya untuk berjongkok dan berniat akan memasangkan aset terakhir itu. Tapi sebelum niatnya terwujud, Valerie lebih dulu menarik kakinya menjauh.

"Tak perlu, La.. aku bisa sendiri." ucapnya sedikit tidak enak.

Lala mendongak pandangan, membuat kontak mata dengan Valerie, "Berikan hamba kesempatan untuk melakukan ini, Tuan Putri." candanya seraya menarik pergelangan kaki itu lagi.

Valerie terkekeh saat Lala mengatakan itu dengan intonasi dan gaya bicara yang pas pula. Baiklah, ia membiarkan Lala melakukannya.

"Nah, selesai!"

3 Devil Prince (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang