[12] Berkunjung

1.2K 71 0
                                    

Happy reading ❣️

"Assalamualaikum. Mah! Kita pulang!"
Ucap Meisya memberi salam.

"Wa'alaikumusalam!" Teriak Elisa dari dapur.

Elisa pun datang menyambut anaknya yang baru pulang.

"Eh, kalian udah pulang. Kenapa terlambat?" Tanya Elisa.

"Tauk! Marsya tu biang keroknya!"
Ucap Meisya menunjuk Marsya yang masih di luar bersama seorang pria dengan montor hitam.

"Owh.. ya udah, kamu ganti dulu, ntar ke bawah mama udah siapin makan siang kalian, okey!" Perintah Elisa.

"Okey, Ma!"

Meisya pun berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

Saat Elisa hendak kembali ke dapur,

"Mamaaa...!!" Marsya berteriak seraya membuka pintu lebar-lebar.

Sang mama pun kaget dibuatnya.

"Ya ampun, Marsya! Kamu itu dateng-dateng bukannya salam malah teriak kaya gitu.!"  Ujar Elisa terkejut.

"Hehe... Kan biasanya juga gini, mah!"
Bela Marsya.

"Ah ya-" Ucapan Elisa terpotong karena seorang pemuda memberi salam.

"Assalamualaikum.."
Ucap pemuda itu. Tentu saja Akhlan.

"Wa'alaikumusalam.. kok mama pernah liat ya?!" Balas Elisa.

"Hadehh.. ma! Dia ini-"
Marsya tercekat saat melihat Ahmad yang tengah turun tangga.

"Aaa .. papa!! PS aku udah dateng belom?!"
Serbu Marsya dan langsung berlari menghampiri papanya.

"Udah,-"

"Yeaayyyy...... " Marsya pun berlari menaiki tangga dengan senangnya.

"Dasar bocah!" Ucap Ahmad lirih .

"Oh, siapa ma?!" Tanya Ahmad seraya menghampiri Sang Istri dan Akhlan.

"Nama saya Akhlan. Saya temennya Marsya, Om, Tante!" Ucap Akhlan memperkenalkan diri.

"Oh, temennya Marsya! Yang waktu itu nolongin Marsya kan! Ayo duduk dulu, Tante bikinin minum dulu ya.!" Perintah Elisa.

"Oh, jadi ini anak yang nolongin Marsya! Sopan dan ramah." Puji Ahmad membatin.

"Eh, ga usah repot-repot Tante!"
Tolak Akhlan sopan.

"Udah, nggapapa! Ma, bikinin minum!"
Titah Ahmad.

"Yah.. padahal ga usah repot-repot loh!"
Ucap Akhlan.

"Udah, nggak papa kok!"

Jeda beberapa detik.

"Mmm... Nama kamu, Akhlan kan?!"
Tanya Ahmad selanjutnya.

"Oh, iya om!" Jawab Akhlan.

"Kok persis yha? Apa ini anaknya? Cocok juga sih, sama yang dibilang Ustman."
Batin Ahmad.

"Kenapa om?" Tanya Akhlan balik.

"Oh, gak! Nama kamu persis sama anaknya temen om!" Ujar Ahmad menimpali.

"Oh, " Akhlan tersenyum kecil.

Tak lama kemudian, Elisa pun datang membawa  segelas juz jeruk dan segelas kopi.

"Nih, minumnya. Diminum ya, nak!"
Elisa pun mengambil dua gelas itu dari nampan.

"Makasih loh, Tan! Udah ngrepotin Tante!"
Akhlan tersenyum malu-malu.
Kebayang kan gimana gantengnya Akhlan.
Hehe:v

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang