[21] Pasutri Gaje

1K 50 4
                                    

#Ada yang kangen ama KISPA?😲
Kuy, langsung baca!😚
(Sorry for typos👌)

Happy Reading ❣️


Setelah selesai salat Ashar berjamaah, mereka lantas pulang ke rumah Marsya untuk melanjutkan tugas kelompok.

Sesampainya di rumah, mereka langsung membuka buku lagi, dan dilanjut dengan Marsya dengan Syifa yang mengangguk-angguk terhadap penjelasan Sanah.

Sungguh, mereka berdua hanya sekedar mengangguk tanpa berniat memahami sama sekali. Mereka hanya nurut dengan setiap keputusan yang diambil Sanah.

Menurut mereka, cukup Sanah saja yang berpikir, karena otomatis Sanah sudah mewakili keduanya. Dasar!

Sekitar pukul setengah lima sore, tugas mereka telah usai. Sanah dan Syifa pun berpamitan pada Marsya untuk pulang karena waktu telah sore.

Marsya mengajak keduanya makan di luar. Namun, Sanah menolak karena ada beberapa urusan. Lalu Syifa, ia sedang badmood.

"Ah, maaf, Sya! Aku ada urusan. Kapan-kapan aja, yah!" Tolak Sanah dengan halus.

"Urusan apa?" Tanya Marsya memastikan.

"Aku kan anggota OSIS, jadi masih banyak yang harus aku lakukan. Maaf, yah!" Jelas Sanah.

"Elo!" Marsya mengalihkan pandangannya pada Syifa.

"Gue lagi gak sreg! Kapan-kapan aja lah!" Balas Syifa judes.

"Ya udah. Gue aja sendiri!" Akhirnya, Marsya mengalah.

Setelah kedua temannya pulang, ia teringat akan Akhlan yang masih berada di kamarnya. Ia pun beranjak menuju kamar Akhlan untuk membukakan pintu yang ia kunci.

Cklekk!
Pintu kamar dibuka. Dilihatnya Akhlan yang tengah tidur dengan pulas di atas ranjang.

"Ngebo aje tu orang!" Lirih Marsya.

Tiba-tiba terlintas di pikiran Marsya sebuah tindakan untuk menjahili Akhlan. Suaminya yang tak ia anggap sama sekali.

"Hehehe..." Marsya menampilkan gigi-gigi putihnya sembari tersenyum jahil.

Ia mengambil ancang-ancang. Ia melompat untuk naik ke ranjang Akhlan, lantas ia mendorong tubuh Akhlan dengan kuatnya.

Gubrakk!!

"INNALILAHI!!"

"BWAHAHAHAHA!!" Marsya tertawa terpingkal-pingkal di atas ranjang Akhlan. Ia memukul-mukul ranjang  dengan kuatnya. Ia merasa puas melihat Akhlan yang jatuh ke lantai karena ulahnya.

Rencana berhasil! Good luck, Sya! Batin Marsya bersorak penuh kemenangan.

"ZAN! Maksud lo apaan dorong-dorong gue! Lo gak tau apa rasanya di dorong ampe jatoh gini?! Sakit banget tauk!!" Cerocos Akhlan sembari berusaha bangun.

"Bwahaha... Haha... Lo, sumpah! Lo lucu banget! Sumpah, hahaha! Aduhh! Hahaha!! Aaaaa!!! Hahhahahaha!!" Tawa Marsya makin menjadi. Membuat Akhlan semakin dibuat kesal olehnya.

"Gilak!!" Kesal Akhlan.

Akhlan tak sengaja melihat jam dinding di depannya.

"HAHH! JAM LIMA??!!" Teriak Akhlan terkejut hebat. Ia lantas berlari ke kamar mandi di dekat dapur, sembari menahan sakit di pantatnya yang terasa sakit karena ulah Marsya.

"Ehhh! Mau- ke- mana, lo?!" Tanya Marsya di sela-sela tawanya. Ia heran melihat Akhlan yang berlari tergesa-gesa ke luar kamar.

Tak lama kemudian, ia melihat Akhlan yang basah karena air wudhu.

Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang