Assalamu'alaikum..
Yg udah ga sabar pengen baca extra part 😂
Kabar gembira buat kalian!😂🤓
Hari ini, Alhamdulillah aku masih bisa update 🙏
Maaf klo bikin klean nunggu lama,🙏
Karena ini adalah tahun baru, jadi aku up Spesial New Year 🎊🎉
Happy New Year, temen-temen 👋😙
Moga kita selalu ada dalam Rahmat Allah.
Buat pembaca KiSPA, makasih udah setiap nunggu aku (up) 😂
Udahlah, lanjut baca aja😙
(Sorry for typo(s))Happy Reading ❣️
•
•
•“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al Qur’an adalah bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi.”
(HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789).Malam ini angin terasa begitu menyengat. Bintang-bintang hanya sedikit terlihat. Dedaunan mengemban embun yang berat. Membuat segolongan manusia kembali terlelap.
Marsya terbangun dari tidurnya karena tubuhnya yang terasa dingin. Ia mengucek mata indahnya, membersihkan kotoran yang menempel di wajah cantiknya.
Selimut tebal yang menjadi alasan dia terlelap tidur kini telah membungkus seseorang di sampingnya. Pantas saja ia kedinginan. Selimutnya saja sudah berganti habitat.
Marsya sedikit memiringkan tubuhnya. Memandangi ciptaan Allah yang eloknya laksana patung Dewa Yunani.
"Bangun. Hei, bangun," Marsya mengoyak-oyak tubuh di sampingnya.
"Ngantuk, maa..."
"Waktunya Tahajud, sayang." Marsya kini membelai lembut rambut sang buah hati.
"Emmh... Kakak bangun," Seorang anak lelaki berusia sembilan tahun itu bangun dengan mata yang masih lengket.
"Wudhu dulu, sana. Biar gak ngantuk. Mama mau bangunin ayah sama adek. Oke, Kak." Ucap Marsya sembari membantu anak lelakinya keluar dari balutan selimut.
"Hmm... Kakak wudhu," Balas anak lelaki bernama Qadafi itu dengan nada terpaksa.
"Yang semangat dong. Kita mau ketemu Allah, loh."
"Iya, kakak semangat kok!" Anak lelaki itu lantas membuka lebar kedua bola matanya.
"Nah, gitu dong. Ya udah, sana wudhu. Mama ke kamar sebelah dulu. Muahh," Ucap Marsya lalu diakhiri dengan ciuman pada pipi sang anak lelaki.
"Muahh," Anak lelaki itu membalas ciuman tulus dari mamanya.
"Anak pintar." Ucap Marsya lantas keluar kamar menuju kamar di sebelahnya. Pelan-pelan ia membuka kenop pintu.
Ia tersenyum melihat pemandangan di hadapannya. Melihat suaminya yang tengah memeluk putri tercintanya, Marsya tak bisa menyembunyikan senyumnya.
"Yah, bangun. Waktunya tahajjud," Ucap Marsya sembari mengoyak-oyak tubuh sang suami.
"Euungghh .." Marsya mengulum tawanya. Suaminya ini sungguh lucu jika dibangunkan.
"Euu... Ayah, tangan adek sakit, mmm.." Seorang gadis kelas empat SD itu sedikit mengernyitkan keningnya.
"Ayah.. Tangan adek ayah tindih tuh! Bangun," Marsya mendorong tubuh suaminya secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]
SpiritualeSUDAH ADA KISPA VERSI 2 Silahkan jika ingin membaca versi pertama ini, tapi typo bertebaran. "Ngafal Al-Qur'an? Ngafal itu susah! Trus banyak lagi. Gimana caranya ngafal. Mustahil kalo gue bisa ngafal Al-Qur'an." ~Marsya. "Ngafalin Al-Qur'an itu ga...