Heheyy...😂
Afwan baru Up🙏
Alhamdulillah akhirnya tinggal detik-detik menuju ending 🤠
Udahlah, kuy langsung baca 📖
(Sorry for typo(s))Happy Reading ❣️
•
•
•Selepas sholat Isya', Akhlan berbincang dengan orang tuanya di ruang keluarga. Entah apa yang membuatnya ingin membicarakan masalah yang belakangan ini ingin ia lakukan.
"Ma, Pa, semisal aku rujukan sama dia, apa masih boleh?"
Ustman mencoba mencerna pertanyaan Akhlan. Sesaat kemudian, ia paham tentang 'Dia' yang dimaksud Akhlan.
"Kalau itu sih, gak papa. Cuman, apa dia masih mau atau tidak." Jawab Ustman.
"Daripada kamu terus-menerus mikirin dia yang belum halal, ada baiknya juga kamu tebus dosamu dengan rujuk kembali." Imbuh Selin.
"Tapi, aku udah terlalu jahat sama dia. Mungkinkah kami masih bisa?"
"Gak ada yang gak mungkin. Percayalah, Akhlan. Jika memang benar kalian berjodoh, walau saat suasana dalam keadaan genting pun kalian bakal tetap bisa bersama,"
°°°
Seorang Marsya tengah mondar-mandir sembari menggigit telunjuknya. Ia menimang-nimang tentang suatu hal yang sedari tadi bergelayut manja di benaknya.
Flashback On
Cklekk!
Pintu di buka dari luar kamar. Menampakkan Elisa dengan senyum tipisnya.
"Assalamu'alaikum, Marsya.."
"Eh, mama! Wa'alaikumusalam. Ada apa ma?" Marsya pun bangkit dari tengkurap.
"Mama mau ngomong sesuatu samamu," Balas Elisa lantas duduk di samping Marsya.
"Sya, mama punya sahabat dulu di Tangerang, namanya Dena. Dia nemuin mama beberapa hari lalu," Prolog Elisa.
Dena? Kok kaya gak asing, ya? Batin Marsya.
"Terus, kenapa ma?"
"Dia bilang, putranya yang ke-dua masih membujang. Dan Dena mengusulkan buat jodohin kalian berdua. Apa kamu mau, Sya? Tapi mama gak maksa kok. Mama gak mau kejadian yang dulu terulang lagi," Tutur Elisa pelan.
Ya Allah.. Apalagi ini? Perjodohan lagi? Tapi aku belum bisa melupakannya, Allah.. Batin Marsya.
"Sya,"
"Eh! Eum.. Gimana ya, ma. Tapi, anaknya tante Dena kek gimana ma?"
"Dia sama kamu cuman selisih satu tahun. Dia lulusan S1. Anaknya juga mumpuni pasal agama. Mama juga udah pernah ketemu sama anaknya." Jawab Elisa.
Marsya terdiam. Apakah seseorang yang mamanya perkenalkan ini adalah jodohnya? Marsya menimang-nimang usulan mamanya. Jika ia menerima perjodohan ini, ada baiknya pula. Ia pasti akan bisa melupakan mantan suaminya. Namun, apakah ia mampu bertahan dengan seseorang yang tak dicintainya? Marsya masih bimbang.
"Dena juga bilang, kalau kamu setuju, sehari setelah kamu memutuskannya insyaallah mereka akan datang. Tapi, kalau kamu tak siap, no problem, Marsya sayang.."
Flashback Off
"Akh! Gimana ya Allah," Marsya menangkup wajahnya yang nampak bimbang.
Ia melirik jam dinding. Pukul sepuluh lebih dua puluh menit. Marsya lantas memutuskan untuk segera tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sang Penghafal Al-Qur'an [Selesai]
SpiritualSUDAH ADA KISPA VERSI 2 Silahkan jika ingin membaca versi pertama ini, tapi typo bertebaran. "Ngafal Al-Qur'an? Ngafal itu susah! Trus banyak lagi. Gimana caranya ngafal. Mustahil kalo gue bisa ngafal Al-Qur'an." ~Marsya. "Ngafalin Al-Qur'an itu ga...