Chapter 9

9.2K 1.1K 95
                                    


Jennie melangkah menuju meja riasnya dan duduk di hadapan cermin. Ia menyisir rambutnya perlahan. Matanya menatap refleksi tubuhnya dengan hampa. Tidak ada tanda kehidupan di sepasang iris berwarna coklat tersebut.

Sementara ibunya sudah memanggil-manggil di luar kamarnya, bersama dengan Sooyoung dan ayahnya. Tetapi Jennie memutuskan untuk tidak menjawab. Ia sudah menerima banyak kesakitan hari ini.

Lisa... Lisa-nya...

Apa yang harus ia lakukan?

Dirinya bahkan takut keluar dari kamar.

"Jennie-yaa, ayo kita ke rumah sakit, Nak. Lisa membutuhkanmu. Eomma mohon!" terdengar tangisan ibunya.

Ketika nama itu disebutkan, secara perlahan airmata Jennie mengalir di pipinya. Jennie mengerjapkan mata, terkejut merasakan kehangatan cairan itu di kulitnya yang sedingin es.

"Jennie, apa kau tega terus berada di dalam sana sementara Lisa meregang nyawa di rumah sakit?! Atau kau benar-benar menginginkannya menghilang dari hidupmu selamanya?!"

"Sudahlah, Sooyoung. Ayo, kita saja yang pergi. Heechul akan tetap di sini menjaga Jennie," terdengar suara ayahnya menenangkan Sooyoung.

Jennie menjatuhkan sisir di tangannya. Tangisannya meledak seketika. Ia sudah tidak sanggup menghadapi cobaan-cobaan yang datang kepada mereka berdua. Ia memang sangat terluka oleh skandal Lisa, akan tetapi mustahil ia ingin Lisa benar-benar pergi meninggalkannya.

Dan bukan dengan cara seperti ini.

**

Hanya Seulgi dan keluarga Jennie yang hadir di rumah sakit. Mereka tahu karena telepon dari Seulgi kepada Jennie. Jennie sempat histeris namun ia mengusir Sooyoung dari dalam kamarnya setelah seisi rumah tahu bahwa Lisa mengalami kecelakan lalu lintas. Seulgi menyayangkan ketidakhadiran Jennie. Ia berharap Jennie bisa memberi kekuatan kepada Lisa yang berjuang mempertaruhkan nyawa di meja operasi.

Operas sudah berlangsung lebih dari dua jam, namun belum ada satupun dokter yang keluar untuk mengabari mereka yang menunggu. Justru 'personil' yang melakukan operasi bertambah atau berganti.

Seulgi juga sudah mengabari kedua orangtua Lisa. Malam ini juga mereka langsung berangkat menggunakan jet pribadi. Seulgi mengharapkan kehadiran mereka secepatnya. Kakinya terus bergoyang resah. Keringatnya masih bercucuran, terutama airmatanya. Mendengar teriakan Lisa sesaat sebelum kecelakaan mungkin akan menjadi mimpi buruk bagi Seulgi dalam jangka waktu panjang.

Kecelakaan yang dialami Lisa sangat parah. Ia menabrak pagar sebuah bangunan dan dua orang lainnya. Kedua korban langsung meninggal di tempat, sementara Lisa terluka parah, terutama di bagian kepala. Lisa sudah kehilangan banyak darah dan kesadarannya saat kecelakaan terjadi.

Beruntung pertolongan datang dengan cepat serta jarak rumah sakit yang tidak terlalu jauh. Para dokter kini berusaha sekuat mungkin menyelamatkan nyawa Lisa. Sebab di tangan paramedis, Lisa masih memiliki kesempatan untuk hidup.

Seulgi juga meminta informasi terkait korban yang ditabrak Lisa. Ia mengurus segalanya dan mengatakan kebenarannya. Kecelakaan murni terjadi akibat kelalaian Lisa. Seulgi tidak ingin hal ini menambah beban Lisa, jadi ia meminta bantuan kepada Jackson.

Sementara itu Sooyoung tampak masih memeluk ibunya sejak masuk ke rumah sakit. Mereka tampak sangat ketakutan. Ditambah lagi dengan penolakan Jennie untuk datang. Mereka yakin kalau Jennie sedang mengalami trauma psikologis yang menyebabkan dirinya ketakutan secara berlebihan. Mereka menyerahkan Jennie kepada Heechul dan Seokjin, menjaga sekaligus membujuknya agar bersedia dibawa ke rumah sakit.

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang