"Hai, Lisa."
Lisamengerang pelan melihat siapa yang akan duduk dengannya. Ia mencoba tersenyumseramah mungkin kepada gadis itu, Park Chaeyoung. Sudah dipastikan Kang Seulgiterlambat bangun, oleh sebab itu ia duduk di kursi yang lain. Kini ia harusmenghabiskan 70 menit bersama Chaeyoung.
"Hai,Chaeyoung-ssi. Siap untuk bekerja?" Lisa berbasa-basi.
"Tentu saja.Aku pasti akan memberikan banyak keuntungan pada iklan terbaru perusahaanmuini. Percaya padaku," jawab Chaeyoung percaya diri.
Lisamengangguk setuju. Kalau menyangkut hal itu Lisa percaya padanya. Siapa yangtidak mengidolakan Park Chaeyoung? Bahkan Ahjussi dan Ahjumma tergila-gilapadanya. Oleh sebab itu Lisa merekrutnya.
"Kita akan beradadi sana selama empat hari. Pasti menyenangkan," ujar Chaeyoung lagi. "Kau pastisudah sering ke Jeju. Apa kau pernah menjelajahinya?"
Lisamengangguk. "Tentu saja. Jennie sangat menyukai Jeju. Jadi dulu kami seringberkunjung ke sana."
Mendengarnama Jennie keluar dari mulut Lisa membuat Chaeyoung memutar bola matanya.Tentu saja tanpa sepengetahuan Lisa. Lisa lalu melihat Seulgi yang baru sajamemasuki kabin pesawat. Tanpa peringatan Lisa langsung melotot kejam padaSeulgi, berharap temannya itu sadar akan kesalahannya.
"Eoh,Seulgi-ssi. Mian, aku tidak sukaduduk di dekat jendela. Kau tidak keberatan duduk di bangkuku, bukan? Sementaraaku duduk di samping Lisa saja," ujar Chaeyoung saat Seulgi berhenti disampingnya. Bangku Chaeyoung terletak tepat di belakang Lisa.
"Baiklahkalau begitu," ucap Seulgi kemudian melirik Lisa. "Sorry, aku terlambat."
"Ya ya ya,aku bisa melihatnya," gerutu Lisa.
Lisa mencariakal agar tidak banyak bicara dengan Park Chaeyoung sepanjang perjalanan. 70menit adalah waktu yang cukup lama jika dihabiskan dengan orang lain. Kecualijika kita menyukainya dan mereka bisa memberi topik pembicaraan yang menarik.Tapi bagi Lisa, Chaeyoung mulai mengusik hatinya sebab gadis itu sudah beranimenjawab telepon dari Jennie. Kini Jennie tidak akan percaya seratus persenpadanya, mengingat Chaeyoung akan terus berada di perusahaan selama satu tahunini.
Akan tetapiLisa tidak akan berhenti menunjukkan kepada Jennie kalau dia benar-benar padacintanya.
"Huaaaah,"Lisa berpura-pura menguap saat pesawat baru saja lepas landas. Chaeyoungmenoleh padanya.
"Kaumengantuk?"
"Ya, benarsekali. Aku baru saja pulih dari flu, tapi belum seratus persen. Jadi aku masihmeminum obatnya dan membuatku mengantuk. Kau tidak keberatan jika aku tidur?"
Chaeyoungmendesah kecewa. Harapannya, ia bisa mengobrol lebih dekat dengan Lisa sampaimereka tiba di tujuan.
"Oke."
Lisabersandar di bangkunya dan memejamkan mata. Ia terpaksa pura-pura tidur demimenghindari Chaeyoung, padahal sebenarnya tubuhnya sudah terasa segar sekarang.Obat yang dibuatkan mertuanya benar-benar berkhasiat.
Setelahcukup lama, Lisa mengintip apa yang dilakukan Chaeyoung. Gadis itu memakaiheadphone, menikmati musik dari ponselnya sendiri. Lisa mendesah lega. Dan sekarangia harus memejamkan matanya selama lebih dari satu jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
Fanfiction"You know it's never fifty-fifty in a marriage. It's always seventy-thirty, or sixty-forty. Someone falls in love first. Someone puts someone else up on a pedestal. Someone works very hard to keep things rolling smoothly; someone else sails along fo...