CHAPTER 5 : BETA FIELD MATCH

1.2K 165 0
                                    

"Mari kita undi! Tim manakah yang jadi Hero dan tim manakah yang jadi vilain!" dengan senyum alahnya yang terkenal, All might mulai memaskukan tangannya kedalam kotak yang berisi nomor tim-tim yang akan terbagi menjadi tim Hero atau Villain.

Tapi timku mendapat sebuah pengecualian...

----------------------------------------

Beberapa menit yang lalu---->

Setelah jam istirahat, datanglah jam pelajaran yang paling ditunggu siswa kelas Hero... Karena yang mengajar dalam pelajaran ini adalah-

"AKU DATANG MELALUI PINTU SEPERTI ORANG BIASA!!!" seru All Might, hero no.1 di jepang. Semua melihatnya dengan mata keaguman.

'....aku ingin pulang...'
Tapi tidak denganku.

Setelah mengetahui alasan yang mungkin menghebohkan, setidaknya itu membuat aku dan Noel jadi tidak tenang, sekarang aku dihadapkan dengan pelajaran yang pastinya akan menunjukan kemampuan para siswa.

'Aku ingin lari sekarang juga...'

Berapakali aku mengucapkan itu di dalam kepala, tapi mau bagaimana lagi...

Sebenarnya aku berencana tidak terlalu serius dalam mengikuti masa sekolah yang tidak kuinginkan ini, sampai aku mengingat pesan Lion yang di sampaikan oleh Aizawa-sensei...

"Emperes selalu memperhatikan"

Tentu saja Aizawa-sensei tidak mengerti maksudnya. Saat aku mendengar itupun wajah menyebalkan Lion masih mendominasi. Tapi sekarang kata-kata itu menahanku untuk lari dari tempat ini.

'Emperess... Dengan kata lain---'

Mendekap tubuhku aku merasakan firasat dingin menerorku.

Hentikan sekarang, kalau aku mengingatnya lebih dari ini kotak traumaku bisa terbuka.

Beranjak dari tempat duduk aku menuju ruang ganti baju.

------------------------------------------------

Dan disini kami sekarang, seluruh kelas 1-A Jurusan Hero berkumpul di lapangan beta. Semuanya telah mengenakan kostum khusus.

Masing-masing punya ciri khasnya sendiri. Kostum Hero ku tidak memiliki banyak ciri khas, karena menurutku itu hanya akan membuatku susah bergerak. Hanya saja bahan yang kupakai untuk baju heroku lebih kuat dan tak gampang sobek, lalu itu aku menggunakan jeket putih sepaha yang berhias sedikit garis hitam untuk menyembunyikan senjata yang ada di tas pinggangku dan sebagian senjata ada di saku dalam jeket.

Mendengarkan penjelasan All might, latihan kali ini kami dipisahkan menjadi dua Tim, yaitu Tim penjahat dan Tim pahlawan. Kalau mau dibicarakan secara simple pahlawan harus mengalakan penjahat atau menyentuh bom sebelum Time limit dan penjahat harus mengalahkan pahlawan atau menjaga bom tidak disentuh sampai Time limit.

Sampai disini semuanya mengerti. Karena jumlah siswa yang harusnya 20 sekarang berjumlah 21 orang, masing-masing tim jadi beranggotakan 3 orang. Tapi kalau begitu jumlah timnya akan jadi ganjil. Itu berarti ada satu tim yang tidak punya lawan main atau salah satu tim harus mengulang dua kali. karena permasalahan ini All might menyarankan sesuatu yang sangat tak terduga.

"Baiklah! Tim terakhir yang tidak mendapat lawan main akan menghadapiku!!!"

Apa yang di katakan All Might membuat seluruh anggota kelas terkejut.

"Wow! Kita punya kesempatan untuk menghadapi All might secara langsung! Bukankah ini kesempatan bagus!" Ochaco-chan dengan semangatnya berkata.

"Tapi, bukannya kita pasti kalah? Ini All Might yang kita bicarakan" timpal Sero-kun secara logis.

Boku no Hero Academia Fanfiction | HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang