Dua minggu sebelum festival olahraga U.A. Semua murid dengan semangat mempersiapkan diri untuk festival. Tentu saja aku dan Noel juga tidak lepas dari hal tersebut. Hanya saja persiapan kami berdua mungkin akan sedikit berbeda.
...
"Hmmm... Noel menurutmu aku harus menggunakan apa agar lawanku tidak mati ditempat?"
"Nee-chan pertanyaan itu cukup menakutkan..."
"Mau bagaimana lagi, bertarung dengan tangan kosong juga aku bisa, tapi kalau begitu malah akan aneh jika aku menang tanpa menggunakan quirk sama sekali, sebaliknya jika aku menggunakan senjata lawanku belum tentu tidak akan mengalami trauma..."
Mungkin ini peryataan yang terlalu percaya diri... Tapi percayalah, ini benar kalau lawanku cuma sekedar anak SMA.
"Hmmm, bagaimana dengan sarung tangan tinju yang bahannya soft saja! kalau lawan Nee-chan dipukul setidaknya cuma sampai terlempar, meski terlempar sampai mana itu bergantung pada tangan Nee-chan"
"Itu juga bisa sih, namun akan sedikit menyusahkan jika lawanku mempunyai quirk menyerang dari jarak jauh"
"Hmmm, kalau begitu bagaimana dengan ini" Noel menyondongkan sebuah tongkat sepanjang 30cm padaku.
"Ah! Apa ini versi terbaru?" tanyaku sedikit antusias soalnya yang lama sudah hancur berkeping-keping sejak Penyerangan di USJ.
Tongkat ini lebih pendek dari tongkat sebelumnya namun kelihatannya ada fitur tambahan "ohh~ada tombol, ini untuk apa?" aku melihat tongkat itu dengan penasaran.
"Coba tekan saja Nee-chan"
Mengikuti kata Noel aku menekan tombol pertama. "Wow!" tongkat tersebut memanjang.
"Dengan menekan tombol tersebut tongkat itu akan memanjang. Panjangnya bisa sampai 50m, untuk kecepatan keluarnya tergantung seberapa kuat jari Nee-chan saat menekan tombolnya" Noel menjelaskan.
"Sugoii~ kalau begitu akan lebih mudah menyerang dari jarak jauh selain itu mudah di bawa! Seperti biasa Noel memang hebat" Pujiku yang masih menikmati fitur baru pada tongkatku.
"Untuk festival, kurasa ini sudah cukup. Nanti setelah Festival, baru aku akan menambahkan fitur lainnya"
Mengangguk-angguk aku mengiayakan apapun yang dikatakan Noel, yang sebenarnya fokusku masih pada tongkat baru yang kudapat.
'Ingin segera aku mencobanya'
"ah! Tapi untuk sarung tangan tinjunya akan aku buat surat ijin penggunaan juga" sambung Noel yang mengambil perhatianku.
"eh? Aku rasa ini sudah cukup"
"Setidaknya antara 2 atau 3 alat kakak harus minta ijin untuk digunakan. hanya feeling sih, tapi rasanya akan berguna"
Aku tidak tahu apa di benak Noel soal itu, tapi aku juga tidak boleh menyingkirkan kemungkinan kalau aku akan membutuhkan alat lebih. Jadi aku mengiyakan apa yang Noel bilang. yah surat ijinnya Noel yang buat juga. "Kalau Noel bilang begitu"
"Kalau Noel bagaimana?"tanya ku balik.
"Hmm tidak ada yang terlalu special sih. Lagi pula yang sangat membutuhkan benda atau senjata hanya Nee-chan"
"Hmm, entah kenapa terasa merepotkan, bagaimana kalau tidak di ijinkan?"
"Hmm...saat itu usahakan tidak bantai lawanmu Nee-chan..." Nasihat Noel.
"Oke!" balasku riang.
"Tapi tumben" sambung Noel.
"Hmm? Tumben kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Hero Academia Fanfiction | Hope
FanfictionBoku no Hero Academia Fanfiction Have Original Character -------------------------------------------- Yuna adalah perempuan misterius. Dia banyak menyimpan rahasia akan dirinya dalam berbagai hal. Namun karena saudaranya dia harus masuk ke U.A seba...