Lion (POV)
"Huaaaa~"
Meregangkan tangan, aku membiarkan tubuhku terpapar sinar matahari petang.
'Kemarin malam benar-benar melelahkan, aku sudah menyusuri seluruh gang dan tempat yang memungkinkan sebisa mungkin tapi hasilnya nihil. Berkat itu aku tidak tidur semalaman'
"Ah~ aku ingin ketemu Yuna-chan~"
Mengeluarkan rasa rinduku aku hanya menyadarkan badan tanpa tenaga pada kursi kayu bergoyang yang menghias teras sebuah rumah.'Kursi ini sangat enak, rasanya aku bisa tidur kapan saja... Tapi aku belum boleh tidur, masih ada yang harus aku... Lakukan.
"Nak Lion Tidur?"
Sempat mejamkan mata aku hampir menuju ke dunia mimpi, hingga ku dengar suara lembut tak asing yang justru membuat mataku terbuka.
"Ah..., nenek? Tidak kok, tapi kursi ini hampir saja membuatku tidur"
Nenek terlihat khawatir.
"Nak Lion berapa akhir ini nak Lion kelihatan kelelahan bagaimana kalau tidurlah sedikit, kalau ada keperluan nanti nenek bangunkan" kata sang nenek dengan raut wajah khawatir.
Nenek adalah istri dari seorang kakek pemilik rumah yang beberapa hari lalu tidak sengaja kurusak bagian atapnya karena aksi terjun bebasku.
'Eh? Terjun bebas dari mana?
Itu kuserahkan pada imajinasi kalian!' (´▽')Lanjut, Meski begitu nenek membiarkan aku tinggal sementara disini ketika aku bilang aku tidak punya tempat tujuan, walaupun kakek sangat menentangnya. Tapi sayang sekali kakek tidak bisa menang melawan nenek, wanita memang hebat.
Nenek memang baik hati, tapi aku tidak ingin membuat nenek jadi khawatir.
"Aku tak apa kok nek! nenek tak perlu sampai segitunya, lagipula masih ada yang harus kukerjakan sedikit lagi, jadi aku belum boleh tidur"
Masih memancarkan rasa kekhawatirannya nenek terseyum "Yah sudahlah kalau nak Lion bilang begitu, tapi jangan terlalu memaksakan diri, meskipun nak Lion kuat tapi pasti juga punya batasnya"
Nenek sangat baik~, padahal nenek sebaik ini, kenapa ya ingin menikah dengan Kakek yang galak itu.
...
Heran aku mengucapkan sebuah pertanyaan pada Nenek.
"Nek, apa nek percaya cinta dapat mengubah seseorang?""Eh? Kenapa tiba tiba bertanya itu? Cukup mengejutkan untuk anak seperti nak Lion"
"Benar juga, hanya saja aku ingin tahu apa kalimat itu benar, bagaimanapun aku tidak perna punya pengalaman dalam bidang cinta" tapi kurasa nenek mungkin bisa menjawab pertanyaaku.
Nenek menatapku sedikit teliti,
"Pertanyaan nak Lion sedikit sulit untuk seorang nenek yang sudah tua ini.... Tapi mungkin perkataan itu ada benarnya.
Seseorang dapat berubah saat mengenal cinta, tapi bagaimana cara perubahannya tidak bisa ditebak, apakah nak Lion ingin berubah dengan mengenal cinta ?""Hmmmm~ sayangnya ini bukan mengenai aku nek"
Nenek terseyum dengan memiringkan kepala sedikit. "lalu tentang siapa?"
Menghiraukan apa yang nenek katakan aku memberi pertanyaan lagi.
"Nek aku punya orang yang sangat berharga bagiku yang tak dapat digantikan oleh siapapun, tapi jika kali aku tak berhasil mungkin saja aku akan kehilangan lagi..., karena aku tidak ingin merasakan perasaan seperti itu lagi, aku memaksakan kehendakku padanya... Apa aku sudah menjadi orang jahat nek?" benar-benar pembicaraan yang lari dari tujuan, kenapa aku tiba-tiba membicarakan ini yah...
"Ah! Itu tadi lupakan sa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Hero Academia Fanfiction | Hope
FanficBoku no Hero Academia Fanfiction Have Original Character -------------------------------------------- Yuna adalah perempuan misterius. Dia banyak menyimpan rahasia akan dirinya dalam berbagai hal. Namun karena saudaranya dia harus masuk ke U.A seba...