CHAPTER 13 : BEFORE THE FESTIVAL

862 120 8
                                    

"Nee-chan mau masuk duluan?"

"Noel saja"

Berapa lama yah...

"Tidak di saat seperti ini seharusnya ladies first kan!"

"Kenapa disaat seperti ini baru aturan itu berlaku, kalau begitu bukannya gentelman yg harusnya membukakan pintu!"

Mungkin sekitar 15 menit.

"Paling tua kan Nee-chan!"

"Dan yang laki-laki kan Noel!"

Sejak Perdebatan yang terujung ini dimulai....

15 menit lalu--------------

Setelah mengunjungi Izuku-kun yang kondisinya cukup membaik berkat Recovery Girl, aku dan Noelpun pulang. Kami sampai dirumah sekitar jam 07.15 PM. Jadi sekarang aku dan Noel tengah berada di depan rumah.

"Noel, menurutmu Tsubasa-san sudah ada?"

"Nee-chan tahu kan Tsubasa-san tak perna terlambat"

Seketika keheningan terjadi.
Kami hanya diam sambil melihat rumah didepan kami yang terang dengan cahaya lampu, sedangkan kami berdua tidak ingat perna menyalakannya.

"Noel, kenapa Lampu rumah menyalah ya?" tanyaku tak karuan.

"Itu karena ada orang di dalamnya" jawab Noel logis.

"Pencuri ya?"

"Nee-chan pencuri mana yg menyalakan lampu dirumah yang dia rampok?"

"Ah, Lion pasti sudah pulang!"

"Kalau Lion-Nii pulang, sekarang dia pasti sudah menerjang dari depan pintu untuk memeluk kita berdua"

"Atau---

"Nee-chan, jangan lari dari kenyataan" Kalimat yang paling tidak inginku dengar saat ini.

"Ukh" rasanya seperti ada panah besar menusuk ke dadaku.

Aku tahu Noel benar, tapi aku tidak sanggup menghadapi rintangan besar di balik pintu rumah itu... Tidak bukannya tidak sanggup tepatnya tidak mau! setidaknya untuk sekarang dan aku yakin Noel juga sama.

....Noel hanya menatap pintu rumah tanpa bergerak secentipun dari tempat dia berdiri.

'Meski Noel sedikit demi sedikit mulai mirip Tsubasa-san, tetap itu tidak menandingi trauma orang aslinya ya?' gumamku melihat keadaan Noel.

Bagaimanapun keberadaan wanita itu saat malam sudah selevel sama raja iblis dalam banak kami. Meski begitu dia tetap orang penting bagi kami....

"Noel kau duluan"

"Nee-chan saja yang duluan"

"Noel dozo!"

"Nee-chan yang duluan deh!"

.
.
.

Dan terus seperti itu sampai-sampai kami menghabiskan 15 menit di depan pagar rumah hanya untuk beragumen siapa yang masuk duluan.

"Pokoknya Noel yang duluan!" bersikeras aku mendorong Noel kedepan.

Tentu saja sekuat tenaga Noel menolak. "Bukannya saat seperti ini seorang kakak berada di garis depan!"

"Noelkan yang laki-laki! Apalagi punya wajah yang imut!" kembali aku mendorong, sambil mengatakan kelebihan terbesar Noel.

"Wajah imut tidak ada hubungannya sekarang!!!" Keluh Noel yang berbalik mendorongku. Tentu saja aku bertahan sekuat tenaga.

Boku no Hero Academia Fanfiction | HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang