"Bagaimana pendapat anda mengenai All might yang menjadi guru!?"
"..."
Ini hari ke-3 sejak aku bersekolah di U.A, baru saja aku sampai ke depan pintuh gerbang sekolah dan aku sudah di kerumuni para wartawan yang berusaha menggali informasi tentang All might. 'U.A memang tidak berkhianat...' pikirku lesu.
Yahh... mau bagaimana lagi kita disini ditanyakan Hero nomor satu dari seluruh jepang yang tiba-tiba menjadi seorang guru, tentu saja itu akan menjadi berita besar.
"Maaf, tolong tanyakan pada orang lain..."
Menghindari mereka aku bergegas masuk ke dalam sekolah. Meski tidak senang dengan sikapku, mereka dengan sigap segera pergi bertanya pada siswa lainnya, hingga Aizawa-sensei datang dan menyuruh para wartawawan untuk segera minggat. Tapi salah satu wartawan tidak terima hingga menyusul Aizawa-sensei yang membuatnya memasuki gerbang sekolah, hal tersebut mengaktifkan seluruh sistem keamanan sehingga menutup gerbang sekolah dengan lapisan dinding besi yang tebal dan kokoh.
Melihat hal tersebut sekali lagi membuatku menyadari betapa Elitnya sekolah ini.
'Rasanya seperti masuk ke dalam markas militer'
"!" sembari berjalan menuju kelas tiba-tiba kakiku terhenti akan sebuah kehadiran yang tidak mengenakan.
"Dari luar...?"
Aku kembali melihat gerbang U.A yang telah tertutup rapat. Dari luar gerbang aku bisa merasakan hawa seseorang yang dengan sangat aku yakini akan berbuat sesuatu yang buruk, mungkin inilah yang dinamakan insting, 'saking sudah pengalaman bertemu dengan orang seperti ini makin lama instingku makin tajam, yah ini juga bukan hal buruk'. namun sayangnya aku tidak tahu dia siapa, karena sosoknya yang telah terhalang oleh gerbang terebut.
"Nee-chan!"
Aku melihat ke arah orang yang memanggil "Noel?"
Noel berjalan mendekat dari arah gedung sekolah. Noel sudah duluan menuju ke sekolah sebelum aku, katanya dia ingin melihat studio pengembangan untuk jurusan pendukung. Dia mengatakan itu dengan mata yang sangat berbinar. Selain itu aku juga baru tahu kalau ada jurusan pendukung di U.A.
"Nee-chan tadi merasakannya?"
Kelihatannya Noel juga menyadarinya.
"Ya, ini bukan hawa membunuh tapi bukan juga hawa yang baik, apa sebaiknya aku mengeceknya Noel?"
Noel menggeleng kepalanya "Tidak perlu Nee-chan, kemungkinan itu Villain, ingat apa yang dikatakan Leon-Nii kalau Liga kejahatan tengah mengincar U.A selain itu LELAKI ITU tidak semudah ini membeberkan keberadaannya"
"Kau benar, kalau semudah ini kita bahkan tak perlu masuk ke U.A" setujuhku akan kenyataan dan tidak lupa akan tujuan awalku ke U.A
"Kalian berdua! sedang apa kalian cepat masuk kelas, sebentar lagi jam pelajaran akan segera dimulai" kata Aizawa-sensei yang juga tengah menuju ke kelas.
"Baik Sensei"
Aku dan Noelpun menghiraukan hal ini dan bergegas menuju kelas kami masing-masing.
Kalau dipikir untuk apa Noel melihat studio pengembangan "Noel, apa yang ingin kau lihat di studio pengembangan?"
"Ah itu, aku melihat perlengkapan yang ada di studionya"
"Perlengkapan?" aku tahu Noel suka membuat senjata, tapi perlengkapan yang di sediakan di rumah aku yakin sudah cukup bagi keperluan Noel, kenapa repot-repot mengecek yang ada di U.A?
"Yah, aku hanya berpikir mungkin sekarang aku akan banyak menghabiskan waktu disitu, meskipun aku bukan siswa jurusan pendukung jika tertarik tidak masalah aku berada disitu, aku juga sudah berbicara sama penanggung jawabnya, selain itu untuk urusan kostum Hero kakak aku sudah meminta ijin untuk menanganinya. ah, itu karena di U.A kostum resmi hanya boleh dikenakan saat sudah di ijinkan perusahaan kostum jadi membuatnya dari U.A akan sangat memudahkanku kedepan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Hero Academia Fanfiction | Hope
FanficBoku no Hero Academia Fanfiction Have Original Character -------------------------------------------- Yuna adalah perempuan misterius. Dia banyak menyimpan rahasia akan dirinya dalam berbagai hal. Namun karena saudaranya dia harus masuk ke U.A seba...