Beberapa bulan yang lalu
Suasana kelas 8f terlihat ribut di jam pertama karena guru mata pelajarannya belum juga masuk kelas.
Kelas 8f yang letaknya di ujung lorong ini memang selalu ribut. Padahal kelas 8f dikenal sebagai kelas unggulan kerena prestasinya.
"Woy ini pak Hodong gak akan masuk?" tanya salah satu siswi kepada anak-anak lelaki yang sedang berkaraoke dengan Mic bluetooth yang Jeongwoo bawa.
"Gak masuk, Pak Hodongnya lagi lahiran" jawab Jeongwoo santai yang sedang duduk di meja guru sembari memainkan laptopnya.
Suasana kelas yang awalnya ribut, tiba-tiba berubah menjadi hening. Membuat Jeongwoo yang fokus kepada handphone merasa heran.
"Kamu ngapain duduk di meja guru?" Jeongwoo langsung menoleh dan menemukan sesosok manusia dengan tubuh tinggi dan besar.
"Eh. Pak Hodong" kata Jenogwoo cengengesan dan langsung berdiri dari kursi guru
"Pak kata Jeongwo, bapak gak masuk" seorang murid laki-laki berbicara dengan nada menggoda Jeongwoo yang sedang melotot kepadanya
"Iya pak, katanya bapak lahiran" saut murid yang lainnya.
Pak Hodong mengelus-elus perut besarnya "Belum, tadi pagi cuma kontrasi dikit doang" jawab guru tersebut dan disuusl gelak tawa muridnya "udah kamu Wowo, duduk"
Jeongwoo berdiri dari kursi guru dengan bibir merengut, ia paling tidak suka dipanggil Wowo.
Ketika suasana kelas sudah hening, Pak Hodong Wali kelas 8f ini berdiri di depan kelas "Hari ini kita kedatangan teman baru" jelas Pak Hodong
"Azeeek, bodoamat ini gebetan gue" saut Jeongwoo heboh "kosong nih bangku sebelah" suasana kelas kembali ribut, manyoritas di isi oleh umatan halus untuk Jeongwoo.
Umpatan Halus. Soalnya kalo umpatan kasar, bisa dipiting nanti sama Pak Hodong.
"Iya udah ini murid barunya buat Jeongwoo gebet" lerai Pak Hodong "Panggil Wo murid barunya"
Jeongwo langsung berdiri dari posisi duduknya, bersikap hormat kepada Pak Hodong, lalu berjalan ke arah pintu dengan langkah ala-ala pengibar bendera "Heran, punya murid kelakakuan kaya gini amat"
"Bapakmaaah" rengek Jeongwoo dengan muka cemberut, dan berlalu duduk ke tempatnya.
"Loh anak barunya gak dipanggil?" goda Pak Hodong "cepet panggil"
"WOY MASUK" teriak Jeongwoo sebal.
Sedangkan seorang laki-laki dengan kaku masuk depen kelas, wajahnya sedikit tegang, bahkan senyumnya seakan dipaksakan.
"Nah ini adalah teman baru kalian" kata Pak Hodong sembari menepuk pundak Haruto "silahkan memperkenalkan diri"
"Nama saya Haruto Watanabe" jelas Haruto "Rumah saya di Graha Permai"
Seorang perempuan yang duduk di pojok kelas mengangkat tangannya "mau nanaya, Haruto pindahan dari mana?"
"Dari jauh" jawab Haruto asal,
"Kamu mukanya kaya gak asing" kata Pak Hodong "Mirip murid bapak waktu dulu"
Haruto tersenyum meringis "muka saya emang pasaran pak"
"Yak. Haruto silahkan duduk di sebelah Jeongwoo" titah Pak Hodong "awas digebet Jeongwoo" lanjut Pak Hodong dan disusul gelak tawa seluruh murid di kelas.
Haruto mengangguk kepada Pak Hodong, lalu berjalan menuju kursi kosong di barisan depan. Tepat di sebelah Jeongwoo.
"GEBET WOO GEBEEET" teriak murid lelaki dengan heboh
KAMU SEDANG MEMBACA
HARUTO✓
Fanfic[KIMcheees Series] Namanya Haruto, pencinta Indomie Soto dan waktu kecil suka banget nonton Naruto Anak bungsu keluarga Kim tetapi Marganya bukan Kim Salah satu contoh dari korban Vaksin Palsu Anak kesayangan Ayah Heechul