"Jangan tulis contekan pake Bahasa Arab," larang Minjung kepada Linlin yang sedang menulis contekan di papan berjalannya.
"Gobs emang si Linlin..." umpat Taekyeon dengan sebal "nulis pasal-pasal pake bahasa Arab, eh pas mau liat malah lupa kodenya... kan bangsul."
Dohyon yang sedang duduk di tempat Kangmin langsung tertawa, "Anjir ngakak gue kemarin pas liat si Lilin mukanya mikir contekan yang dia tulis..." saut Dohyon.
Kelas 9F yang hanya memiliki jumlah murid 13, kini bersatu dengan murid kelas 8F yang duduk satu meja dengan masing-masing dari mereka.
Sudah tradisi bagi SMP Bina Nusa, dimana setiap ulangan akhir semester sistem duduk para muridnya diatur seperti itu.
"Si Uto anjir, essay PKN nomor 5 panjang banget," saut Kangmin yang duduk si tempat Haruto yang belum datang "berasa bikin cerpen merangkap curhat emang itu lambe."
"Gue malah takut sama si Doyoung," saut Chayeon "Leader kita itu duduk paling pojok, kerjanya ngelamun mulu. Gue takut dia kerasukan anjir."
"SELAMAT PAGI DUNIAAAA" teriakan Jeongwoo yang baru saja tiba langsung membuat Yuna yang sedang duduk di belakang pintu terlonjak kaget.
"Lo mau bikin gue kena serangan jantung di usia muda HAH?!" tanya Yuna sebal.
"Serangan Jepang kepada pangkalan Amerika--"
"Lah gue nulisnya pangkalan ojek anjir..." saut Dohyon saat mendengar Haruto yang baru saja tiba sedang menghafalkan materi IPS.
"Rumus bidang miring itu apa sih?" tanya Mao kepada Wonyoung.
"Otak lo noh Miring," saut Taekhyeon yang duduk di sebelahnya "materi kita gak sampe sono."
"Lah anjir, gue ngafalin katrol..."
"Emang sekarang ada pelajaran IPA?" tanya Dohyon "gue kira Sebud, IPS."
"Untuk adik-adik kelas ku," kata Linlin kepada murid 8F yang berada di kelas yang sama dengan mereka "maaf-kan senior kalian ya, otak mereka emang kalo belum Bel masuk masih gak berfungsi."
Ya, inilah kelas 'F'. Kelas dengan titel unggulan. Yang unggul dalam kebobrokan.
👦
"Lo udah beres?" tanya Haruto kepada juniornya yang duduk satu meja dengannya.
"Belum, Kak..." jawab adik kelas tersebut dengan nada berbisik.
"Coba gue liat," pinta Haruto mengambil lembar soal juniornya tersebut. "Nomor 3, C."
"Hah?" tanya adik kelas yang tidak paham maksud Haruto.
"Itu, nomor tiga C." Adik kelasnya itu langsung mengangguk dan memperbaiki jawaban sebelumnya. "Nomor 5, D. 6, A. 7, B."
Siswa laki-laki yang menjadi junior Haruto itu kini menyerahkan leebar jawabannya kepada Haruto, "Kakak aja deh yang isi...."
Haruto langsung mendelik, "Yeuu... bahlul," umpat Haruto tetapi tetap mengerjakan soal juniornya itu.
Antara kelewat pintar dan terlalu gabut karena sudah selesai mengerjakan soal IPAnya dalam waktu kurang dari setengah jam.
"Padahal gosip anak-anak cewek, lo orangnya dingin, Kak." Junior Haruto itu berbisik kepada Haruto yang kini sedang mengerjakan soal kelas 8.
"Lo cewek bukan? Kalo cewek gue gak peduli sama lo," balas Haruto santai "kalo lo cowok, gue sih santuy. Karena gue yakin lo gakan ngirim surat cinta ke gue."
Saat sedang asik-asiknya mengerjakan soal juniornya, kursi Haruto tiba-tiba saja ditendang oleh Yuna yang duduk di belakangnya.
"Paan?" tanya Haruto tanpa bersuara.
"Essay 3..." balas Yuna tanpa bersuara juga. Sedangkan Haruto sudah berbalik kembali menghadap ke depan.
"Lembar jawaban gue kasihin ke belakang..." titah Haruto kepada juniornya. Membuat laki-laki yang duduk disebelah Haruto langsung memberikan kertas jawaban Haruto kepada Yuna.
"Katanya kalo ke cewek lo dingin, Kak" bisik juniornya tersebut kepada Haruto.
"Gue gak suka sama cewek-cewek yang suka sama gue," jelas Haruto "kalo si Yuna sama anak-anak kelasmah gak akan suka sama gue. Mereka dah tau kelakuan bobrok gue gimana."
Ini mereka padahal lagi Penilaian Akhir Semester, tapi masih sempat-sempatanya gibah.
👦
"Weh gobs, gue tadi pas ngerjain arus listrik otak gue berada kesetrum anjir," komentar Mao membuat Taekhyeon yang sedang makan lumpia langsung mengumpat.
"Gue ngafalin proses pembuatan keju, eh di Essay malah suruh ngejelasin proses pembuatan tape. Kan Bangsul," kali ini Doyoung yang curhat.
"Si Linlin anjir, berapa kali lo cap-cup hah?" tanya Dohyon yang memang duduk di belakang Linlin.
"Halah, lo juga sama aj anjir..." balas Jeongwoo "50 persen jawaban lo asal."
"Dohyon asal juga kaga pernah diremed anjir," balas Mao "heran gue lo ngerjain soal asal tapi nilai aman mulu."
"Itulah definisi dari mukjizat sholat subuh, wahai kawan-kawanku sekalian..." jelas Dohyon seakan sedang memberikan siraman pagi.
Dari percakapan mereka mungkin orang-orang akan menilai bahwa mereka tak akan mendapatkan nilai bagus di atas KKM.
Tapi, lihat saja nanti. Jumlah nilai peringkat terakhir dari kelas 9F bisa menjadi peringkat satu di kelas lainnya.
Mungkin mereka adalah definisi, pintar dari DNA. Bobrok bengalir jauh ke seluruh tubuh.
Tbc
Selamat Menjalankan PAS
Bagi yang menjalankan
KAMU SEDANG MEMBACA
HARUTO✓
Fiksi Penggemar[KIMcheees Series] Namanya Haruto, pencinta Indomie Soto dan waktu kecil suka banget nonton Naruto Anak bungsu keluarga Kim tetapi Marganya bukan Kim Salah satu contoh dari korban Vaksin Palsu Anak kesayangan Ayah Heechul