#Bonchap

9.7K 1K 292
                                    

Demi kalian yang request di Instagram

👨

"Gak usah lah udah..." larang Hanbin yang baru saja tiba di counter Bobby. Dimana sudah ada Dahyun, Donghyuk, dan Bang Ibob. Mereka sedang berdiskusi untuk kado ulang tahun Haruto.

"Itu ATV aja tuh... Berapa?"

"Jangan ngadi-ngadi lo Hyun..." saut Bobby, "dia minta ATV yang harganya seharga motor Nmax..."

"Itu handphone yang dia mau itu, berapa harganya?"

"Kena ke 21 sampe 22 juta..." jawab Bobby, dan disusul umpatan kasar Hanbin dan Dahyun, "gue gak jual..." lanjut Bobby berbohong. Bisa bahaya kalo dia bilang jual terus adik-adiknya ini bilang buat ngasihin itu handphone ke Haruto secara cuma-cuma.

"Nintendo aja..." saut Donghyuk, "sama kaya punya Mas Jinan....".

"Berapa itu, Bang?" tanya Hanbin kepada Bobby, "Mas Jinan beli di Lo, kan?"

"Ada noh satu lagi," jawab Bobby "buat kalian lima aja udah."

"Lima apa neh? Lima rebu?" Bobby langsung menabok kepala Hanbin saat adiknya baru selesai mengeluarkan pertanyaan yang sangat tidak berbobot.

"Emang harganya berapa?"

"Harga pasaran 4juta 2 ratus--"

"Bangsul..." potong Dahyun cepat, "kenapa ke keluarga malah jadi lebih malah? Jahat lo Bang."

Donghyuk mengangguk setuju, "Tau lo! Harga keluarga tuh harusnya murah."

Bobby langsung mendelik, "Harga keluarga harusnya mahal lah. Keluarga tuh harusnya membantu perkembangan bisnis keluarganya."

"Empat juta aja udah," kata Hanbin, "gue, Dongi, Dahyun sejuta, sisanya lo."

"Setuju..." jawab Dahyun, "Eh... tapi Mas Jinan mau beliin apa?"

"Udah beli laptop katanya..." jawab Hanbin, dan disusul oleh anggukan Bobby.

"Iya, udah beli kemarin ke gue."

"Si anjiiir!! Dapet untung banyaak!" sewot Donghyuk, sedangkan Bobby hanya menyengir saja.

"Ini jadi nih?" tanya Bobby "gue minta bungkusin nih Nintendo-nya."

"Iya udah bungkus..." jawab Dahyun, "bonus pita sama suratnya dong, Bang."

Bobby hanya mengangguk saja, lalu berjalan memanggil salah satu pegawainya untuk menyiapkan Nintendo.

"Pengen jadi bungsu gue tuh..." gumam Hanbin sembari melipat tangannya, lalu kepalanya bertumpu pada tangannya tersebut.

"Lah... lo kan pernah jadi bungsu, A" jawab Donghyuk santai sembari meminum Teh Poci yang sudah tidak ada rasanya.

"Iya! Sebelum lo lahir ke dunia." Hanbin melirik sinis kepada Donghyuk.

"Sebagai manusia yang pernah merasakan menjadi adik bungsu dari kalian..." lerai Dahyun, "sungguh ku merasa lelah."

"Ya gue juga lelah punya adek macem lo..." saut Hanbin, "eh tapi lebih lelah punya adek bungsu macem Haruto deng..." gumam Hanbin. "Kenapa Tuhan memberikan hamba cobaan melalui adik-adik yang goblok sih?"

HARUTO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang